"Ckck..apa wanita selalu seperti itu? Marah saat orang lain berkata jujur"

"Aku tidak marah! Aku hanya.. "

"Hanya apa?" Tanya Nathan

"Hanya.."

"Ehmm..hanya apa?"

"Ya hanya merasa kesal karna merasa ucapan kamu benar!" Ucap Ranna.

"Aneh"ucap Nathan dan melanjutkan makannya.

"Nathan"

"Hmm"

"Kenapa waktu itu kamu bilang aku tidak terlihat ingin untuk terlihat lebih muda?"

"Simple saja.. kamu tidak berusaha untuk itu."

"Maksud mu?"

"Lihatlah pakaian mu, gaya rambut mu? Kapan terakhir kamu melihat dan mengikuti tren fashion? Kapan terakhir kali kamu melakukan perawatan wajah dan tubuh?"

"Aku tidak pernah melakukannya"

"Wah..ada juga wanita seperti itu. Ibu ku yang bahkan usianya sudah 58 tahun masih rutin melakukan perawatan. Kadang aku harus rela menungguinya berjam-jam"

"Ya..itu kan tidak harus! Aku sibuk. Apa semua orang selalu melihat orang lain dari fisik?"

"Ya..tentu. menurut mu mereka akan melihat apa? Hati?sikap? Itu tidak bisa di lihatkan."

"Ya tapi engga semua wanita suka dengan fashion dan perawatan!"bentak Ranna

"Biasa saja..tidak usah meninggikan suara mu. Kalau memang begitu kamu harus terima di sebut seperti itu. Jangan marah" ucap Nathan. Ranna ingin menjawab namun Ia sudah kehabisan kata-kata.
Ia melempar pandangannya keluar jendela.

"Apa aku salah lagi?" Tanya Nathan. Ranna tak menjawab matanya hanya berkaca-kaca.

"Aku tidak memaksa mu melakukan itu. Aku hanya menjawab pertanyaan mu. Mau melakukan itu atau tidak itu hak mu"

"Sudah diamlah"

"Marah?"

"Tidak,sudah diamlah. Lagi pula aku tidak peduli dengan omongam orang lain. Apa lagi orang seperti mu. Aku juga sudah menikah jadi aku tidak perlu takut tidak di sukai!" Terang Ranna.

"Kasihan sekali suami mu"

"Maksud mu?"

"Ya kalau aku jadi dia aku akan mencari hiburan dengan wanita yang lebih cantik"

"Dia tidak begitu! Dia mencintai ku!"

"Wahh.. apa menurut mu cinta saja cukup? Masih akan sangat bagus kalau suami mu rutin pulang ke rumah. Kalau aku sih tidak. Kenapa juga aku harus pulang dan ngeliat istri ku yang bahkan tidak berusaha menjadi cantik untuk ku!"

"Dan apa menurut mu menikah hanya tentang fisik?"

"Tidak.. tapi apa suami mu bukan pria? Apa menurut mu setelah menikah suami mu menjadi biksu yang tidak peduli wanita itu cantik atau tidak?"

"Nathan!"

"Turunkan nada suara mu aku belum tuli..wah benar-benar..kalau aku jadi suami mu aku akan lebih memilih bunuh diri di bandingkan pulang ke rumah dan bertemu monster seperti mu" ucap Nathan.

"Sam tidak akan begitu! Dia tidak seperti itu!" Ucap Ranna

"Mungkin dia hanya takut jujur pada mu" ucap Nathan

"Sebenarnya apa sih mau kamu?"

"Aku? Memang apa yang aku lakukan? Aku hanya menunjukan mu realita."

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)Where stories live. Discover now