Namaku

8 0 0
                                    

Aku bernama Fadillah, umurku sekarang meenginjak usia 22 tahun, baru-baru ini aku menyelasaikan studiku disalah satu perguruan tinggi negeri dikota Makassar. Aku bersuku bugis, orang bugis dikenal dengan tuturkatanya yang lembut, sopan dan ramah. Sekarang aku tinggal disebuah rumah yang aku sewa bersama sepupuku, yang berada dikota Makassar, aku berasal dari sebuah desa yang berada dipinggiran provinsi Sulawesi Selatan.

Aku lahir dari keluarga yang cukup mampu, ayahku dulunya bekerja sebagai seorang kontraktor dan bekerja dinegara seberang yaitu Malaysia, sehingga aku dilahirkan disana juga. Ibuku bekerja sebagai ibu rumah tangga, dia mengurus aku dan saudara perempuanku. Ketika usiaku baru 8 bulan, ayahku meninggalkan kami untuk selamanya. Ayahku meninggal akibat kecelakaan. Kata ibuku ayah meninggal ketika dia ingin berangkat ketempat ia bekerja. Dalam perjalanan menuju tempat kerjanya mobil yang dia tumpangi mengalami kecelakaan, padahal ketika kecelakaan tersebut ayahku tidak mendapatkan luka parah, ia masi sanggup menolong rekannya yang mengalami luka parah akibat kecelakaan tersebut, akan tetapi setelah itu ayahku kehilangan kesadarannya dan dilarikan kerumah sakit, sesampai dirumah sakit ayahku menghembuskan nafas terakhirnya dan meninggalkan kami untuk selamanya, ayahku memang memiliki riwayat penyakit jantung, yang kemungkinan menjadi penyebab kematian ayahku. Ayahku meninggal diusia yang masih terbilang sangat muda.

Semenjak kematian ayahku, ibuku memutuskan untuk membawa kami pulang kekampung halaman kami, di desa tempat ibuku dilahirkan. Awalnya aku tinggal dirumah kakekku atau kedua orangutan ibuku, karena pada saat itu ibuku masi berusia 26 tahun. Ibuku dibantu oleh kakek dan nenek mengurus kami berdua. Ibuku mulai membangun rumah untuk dijadikan istana bagi kami sekeluarga, agar kami tida menjadi beban lagi dirumah kakek, meskipun kakek lebih senang apabila kami serumah dengannya,tetapi tidak dengan ibuku, ia lebih ingin mandiri.

Ibuku adalah perempuan tangguh dia mengurus kami berdua, aku dan kakak perempuanku tanpa seorang pendamping, selama ibuku mengurus kami dari kecil hingga saat ini dia tidak perna memiliki pekerjaan tetap, kami hanya mengandalkan hasil dari sawah milik keluarga kami yang dibeli oleh ayahku ketika ia massih hidup, ibuku adalah sosok orang yang taat beribadah, ia meyakini bahwa ketika kita dekat dengan tuhan yang maha pencipta, maka kita akan dimudahkan rezeki dan ketika kita selalu bersyukur maka kita akan selalu mendapatkan rezeki dari manapun. Allah swt selalu ada disaat kita mengalami kesulitan, sehingga kesulitan itu menjadi lebih mudah sehingga kita bisa melawatinya. Ibuku adalah sosok yang mandiri,ibuku telah menjadi sosok ibu dan ayah bagi kami berdua selama hampir 30 tahun. Dia adalah superhero ku.

Aku memiliki saudara perempuan yang lebih tua atau kakak perempuan, ia bernama Ni'ma. Dia adalah kakak perempuan yang selalu memberikan aku pelajaran yang sangat berharga, dia adalah orang yang tegas, penyayang, baik hati dan cerdas, walaupun dia sangat keras kepala. Dia telah menikah dengan seorang laki-laki yang dijodohkan olah orangtuaku. Dia adalah anak dari guruku ketika aku bersekolah ditingkat SD dan SMA, dan tidak lain adalah tetanggahku sendiri. Rumah kami hanya diperantarai oleh satu rumah dan sekolah saja, sangat dekat bukan?

Dirumah kami tinggal bertiga, akan tetapi ketika aku duduk dibangku kelas 4 SD, kakakku merantau dan bersekolah dikota Makassar. Sehingga hanya aku dan ibuku dirumah. Aku dan kakakku sudah berpisah semenjak aku masih sangat kecil sehingga aku dan kakakku jarang bermain dan bersenda gurau bersama sehingga hubungan aku dan kakakku tidak terlalu akrab. Ketika hari libur panjang kakakku selalu menyempatkan pulang kampong untuk menjeguk kami dirumah, akan tetapi bukannya saling melepas rindu akan tetapi aku dan kakakku selalu berantem, memang kami saling merindukan tetapi ketika bertemu kami akan selalu bertengka, bagaikan tom and jerry. Hal ini terus terjadi hingga aku menginjak usia remaja dan sudah duduk dibangku SMA, saat itu kakakku telah menyelesaikan studinya dipeerguruan tinggi yang sama denganku. Jadi kakakku sudah dewasa dan berpikir matang.

Saat ini aku tinggal berpisah dengan orangtua ku, ibuku tinggal dikampung sendirian, kakakku tinggal dikota ini juga akan tetapi rumah kami berbeda. Dikota ini aku mulai mencari jati dirihku yang sesungguhnya akan tetapi masih ambigu, aku belum konsisten terhadap segala sesuatu, aku masih labil akan tetapi aku selalu berusaha untuk menjauhkan diriku dari segala sesuatu yang dapat menjerumuskanku kelembah kegelapan yang akan dapan merugikan diriku sendiri.



sekian perkenalan ceritaku tentang aku, bye bye

To już koniec opublikowanych części.

⏰ Ostatnio Aktualizowane: Dec 11, 2018 ⏰

Dodaj to dzieło do Biblioteki, aby dostawać powiadomienia o nowych częściach!

AKUOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz