Kekuatan

860 119 113
                                    

4 bulan berlalu sejak kedatangan [CN] ke penitipan anak. Ia bermain layaknya anak anak lainnya. Namun, terkadang ia terdiam melihat [YN] dekat dengan teman temannya.

Seperti halnya hari itu..

"Nah, kau harus bisa membuatnya lebih melengkung kesini. Dan jadilah sebuah bunga" wanita cantik itu tengah mengajarkan seorang anak perempuan caranya menggambar bunga.

"[YN] Sensei" tiba-tiba Yuki Sensei menyenggolnya.

"Ada apa?"

"Lihat itu, sejak tadi [CN]-kun berdiri disana dan terus menatapmu" ucapnya seraya memandang kearah [CN] yang berdiri disudut ruangan.

Melihat hal itu, membuatmu sedikit tertawa. Sungguh menggemaskan saat seorang anak kecil terlihat cemburu seperti..

"Seperti..."

"[YN] Sensei?"

"Oh.. Ya? Ah.. Aku akan menghampirinya, tolong ajarkan Hana-chan membuat bentuk lainnya"

"Bukan masalah. Ayo Hana-chan, sekarang belajar denganku"

Ia menghampiri [CN] yang tak jauh darinya. [CN] yang menyadari hal itu langsung mengarah ke arah sebaliknya.

"[CN]-kun, kau tidak mau menggambar seperti teman-temanmu lainnya?"

"..."

Pria kecil itu hanya terdiam dan memandang arah lainnya. [YN] tak kehabisan akal, ia berputar kearah satunya.

"Hey, kau marah padaku?"

Masih juga [CN] tak menjawabnya, dia kembali memalingkan wajahnya.

Hal itu membuat [YN] menghela napas sesaat, lalu senyuman tipis tersirat diwajah cantiknya.

Gyut

Dia memeluk [CN] dari belakang.

"Kau seperti dirinya, ya.."

"..."

"Ayo, kau mau baca buku? Sensei akan bacakan sesuatu untukmu"

Sesaat [CN] langsung berbalik dengan mata berbinar. Ia terlihat antusias dengan tawaran [YN].

Dan hari hari terus berjalan seperti itu. Terkadan anak anak dibawa keluar ruangan untuk berolahraga.

"Jadi semuanya, angkat tangan keatas seperti ini!"

"Heyho! Heyho!"

Banyak yang mengikuti, banyak pula yang asik dengan gaya mereka sendiri. Tiga sensei yang mengajar hanya bisa tertawa melihat aksi para anak didikan mereka.

[YN] yang membantu anak anak untuk membetulkan posisi mereka, menyadari bahwa [CN] memakai sebuah gelang. Ia sudah cukup lama sadar, tapi dia lupa untuk menanyakan hal itu.

"[CN]-kun, gelang apa ini?"

Gelang dengan ukiran sebuah nama, dan terlihat begitu unik.

"Papa yang membuatkannya untukku."

"Papamu?"

"Ya. Papa bilang, gelang ini jimat untukku. Agar aku selalu ceria"

"Hee.. Papamu pasti orang yang hebat"

"Uhm! Papa sangat hebat. Banyak sekali kakak cantik yang dekat dekat dengan papa, tapi papa selalu sibuk bekerja"

Please, Remember me!Where stories live. Discover now