Bucin
















Biarlah, aku istrinya kok..













Moment-moment seperti itu yang aku rindukan pada suamiku yang super sibuk ini, aku melihat punggung mantan bossku.



Menyedihkan.. aku sangat berharap punggung itu adalah punggung suamiku.
Yang tengah menggendong putraku adalah ayahnya sendiri. Dan yang membuat Jungsu tertawa lebar seperti ini adalah Jungkook, bukan Sehun.







.








Jihyo berjalan kaku dengan Sehun yang menggendong Jungsu yang tengah tertidur lelap.
Jihyo seperti tidak bisa mencairkan suasana karena dirinya pun terlalu gugup untuk berbicara dengan mantan bossnya ini. Sehun juga hanya terdiam.


Ketika sudah sampai di depan apartement Jihyo,

"Terima kasih, Sehun-ssi untuk hari ini dan untuk semuanya" ucap Jihyo sambil mengambil anaknya yang ada digendongan Sehun

Sehun dengan perlahan memberikan Jungsu pada Jihyo, agar bocah imut itu tidak terbangun.

"Sama-sama, hmm .. apa Jungsu tidak berat? Kalau berat, aku saja yang mengantarnya ke kamar" tawar Sehun khawatir.

"Tidak, terimakasih. Aku terbiasa menggendongnya"

Sehun hanya mengangguk-angguk saja.

Jihyo kebingungan karena Sehun tidak beranjak juga dari apartementnya.

"Maaf, aku harus kedalam~"

"Bisa kah kamu tidak usah mengundurkan diri di kantorku?" Potong Sehun

"Maaf, tapi aku melakukan ini karena Jungsu, Sehun-ssi. Jungsu sendiri yang memintaku untuk berhenti dari pekerjaanku" jawab Jihyo.

Tiba-tiba dengan gusar, Sehun mengambil sebelah tangan Jihyo dan menggenggamnya

"Tawaranku tidak pernah berubah sebelumnya. Kamu bisa bekerja sesuka hatimu. Kamu bisa membawa Jungsu kekantorku kalau kamu mau."

"Itu tidak adil bagi~"

"Kantor itu punyaku, jadi mereka tidak akan protes jika aku yang sudah mengaturnya" ucap Sehun agak meninggi membuat Jihyo mengernyit tidak suka.

"Maaf, aku ingin kedalam. Bisakah kamu pergi?"

Sehun menggenggam erat tangan Jihyo
"Aku hanya ingin kamu terus berada disisiku, Jihyo. Aku tidak bisa melihatmu kalau kamu berhenti."

"Maaf Sehun-ssi"

"Aku menyukaimu!!"




Jihyo menegang, terkejut mendengar penuturan Sehun.

Memang Jihyo akui, selama Jihyo bekerja pada Sehun, Sehun selalu membutuhkan kinerjanya sampai-sampai ia tidak punya waktu bersama Jungsu kalau tidak sedang weekend. Sampai Jungsu pun memintanya untuk tidak bekerja lagi.
Jihyo tidak menyangka, dibalik ia memberikan kinerjanya ternyata Sehun hanya ingin terus bersamanya.



"Kamu tidak lihat kalau aku sudah~" Jihyo sudah tidak bisa menjaga sopan santunnya lagi,

"Ya!! Aku tahu kamu sudah memiliki anak, dan juga suami. Tapi apa aku salah? Apa cinta ini salah? Aku menyukaimu tulus, Jihyo."



Plak








Jihyo menampar pipi Sehun
"Sadar, Sehun! Perempuan diluar sana masih banyak yang lebih baik daripada aku, aku sudah milik orang lain. Cepat pergi dari sini!" Usir Jihyo.

"Tapi, Jihyoo~"

"Pergi!!"








.









Diwaktu yang bersamaan, Jungkook tengah gelisah karena ia sedang berdiskusi dengan sekertaris mitranya.

Yang membuat Jungkook gelisah adalah sekertaris yang diketahui namanya Kim Yerim itu tengah menggoda imannya.
Yerim duduk di depan Jungkook dengan memperlihatkan paha mulusnya, serta belahan dada yang pastinya menggoda kaum adam.

Yerim tahu kalau Jungkook sudah mulai tergoda akan dirinya, Yerim mulai berdiri menuju tempat dimana Jungkook berada, memegang pundak besar itu dengan tangan kecilnya lalu menyuguhkan pemandangan dadanya yang menyembul pada pria itu.

"Apa Sajangnim baik-baik saja?" Tanya Yerim dengan suara merdunya yang membuat Jungkook merinding sendiri.

Jungkook berdeham sebentar,
"Hmm, aku baik-baik saja. Kamu tidak perlu khawatir sampai harus menghampiri aku seperti ini" ucap Jungkook tegas


"Tapi aku mengkhawatirkan sajangnim" Yerim mendekatkan wajahnya ditelinga Jungkook.




Demi neptunus, Jungkook bisa saja menyerang sekertaris mitranya yang menggoda ini, tapi poto Jungsu bersama Jihyo yang terpajang di meja kantornya membuat dia ingat kalau yang ia lakukan sekarang adalah salahh.

Baru saja Yerim menyentuh kerah kemeja Jungkook dengan bibirnya, Jungkook dengan cepat berdiri dari tempat duduknya.





"Kita lanjutkan pekerjaan ini besok." Ucap Jungkook pada Yerim yang menatapnya masih dengan tatapan menggoda.

"Tapi, kita harus menyelesaikannya sekarang, Sajangnim. Deadlinenya kan besok?"

"Aku akan memanggil sekertarisku, kamu bisa mengerjakannya bersama dia. Aku ingin pulang, anak dan istri sedang menungguku" ucap Jungkook dengan terburu-buru pergi dari ruangannya sendiri.














.











😄

I Would [Complete]Where stories live. Discover now