Kepala saya mulai jernih dan saya merasakan sakit yang menyengat dari seluruh tubuh saya. "Ini hari liburku."
Laura menatapku. "Itu kemarin."
Saya melihat ke bawah dalam kebingungan, terlalu lelah untuk mengangkat kepala saya, dan melihat tangan saya. Mereka berlumuran darah. Mataku berjalan ke lenganku di mana luka terpahat di hampir setiap bagian kulitku. Saya rupanya menanggalkan pakaian saya juga dan kaki saya berada dalam kondisi yang sama dengan lengan saya. Aku menatap Laura dengan takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
RED ROOM
HorrorCerita ini hanya sebatas hayalan saya saja yang saya buat, maaf jika bahasa indonesianya terlalu baku bukan berarti saya mengambil cerita orang lain, bukan berarti wattpad hanya di indonesia saja tetapi diluar indonesia pun banyak. Agar mereka bisa...