Segera aku mencari handuk milik ku di koper, tapi sebelum aku menemukan handuk yang ku cari tiba tiba ada handuk nempel di bahuku.
Aku menoleh kebelakang.
"Pake ini aja" kata mas jefri
Whaaaat? Satu handuk berdua?
Seriuosly?????????
"Gapapa kan, lagian handuknya nggak basah basah banget kok daripada kamu bongkar koper cuma mau nyariin handuk?"
Mau nolak handuknya mas Jefri tapi nggak ada alasan buat nolak. Terpaksa aku harus pake handuk yang sudah nempel di bahu aku sekarang.
..
...
.....
Seger banget, abis mandi rasanya kaya capek itu ikut ngalir sama air yang aku bilaskan ke badan aku.
But right now aku nggak siap mau balik ke kamar itu. Like aku takut mas Jefri tiba tiba membuas (?)
Astaghfirullah😌
Kenapa nggak bisa ilang sih mikirin gituan sayaa.. daritadi pas di resepsi kepikiran terus.
"Kamu mandi atau semedi sih lama banget?"
Suara mas Jefri dari luar terdengar olehku.
"Udah kok mas"
"Yaudah kenapa nggak keluar?"
"Iya ya"
"Kalau nggak keluar, aku yang masuk nih"
"Jaaangaaaan"
Dengan keyakinan yang setengah setengah aku membuka pintu kamar mandi.
Bajuku yang ku pakai saat ini piyama lengan panjang celananya juga panjang sama handuk yang lagi di lilit di kepala.
Setelah melihatku keluar mas Jefri kembali ke kamar.
Time to sleep, but aku nunggu dia sleep duluan aja.
"Tidur mas"
"Kamu juga"
"Mas duluan"
"Kamu jugaa dong"
Hm gabisa kayanya, aku kudu tidur juga. Aku duduk di pinggir kasur sebelah kanan, lalu menaikkan kakiku di atas kasur.
Tiba tiba mas Jefri jalan ke arahku, mendekat.. semakin dekat.. dan semakiiiin dekat..
"STOP!"
Diapun berhenti, lalu mengambil handuk yang masih terlilit di kepalaku.
"Jangan mesum! Aku mau ngambil handuk ini loh... Emang kamu mau tidur pake handuk hehe" ku lihat dia terkekeh setelah berhasil menggodaku.
Sialan
Kenapa juga aku nggak ngelepas handuk ini. Begonya kamu rose..
Eh tunggu
Berati...
Sekarang mas Jefri liat rambut aku dong.
"Mas aku nggak ngijinin kamu buka buka handuk akuuu"
"Lah kenapa?"
"Aku malu tau"
Dia tersenyum mendengar kalimat yang barusan aku ucapkan, lalu dia membuka laci meja dan mengambil hair dryer dan memberikannya padaku.
"Keringin dulu, ntar pusing kalau tidur rambutnya basah"
Seperti yang di perintahkan oleh kakanda, akupun mengeringkan rambutku yang masih basah di depan kaca. Dari kaca aku bisa melihat mas Jefri sedang memperhatikanku yang sedang mengeringkan rambut.
YOU ARE READING
Di Halalin | Jaerose ✔
Fanfiction[ Completed ] Siapapun bisa nggak ngertiin gimana perasaan rose yang tiba tiba di lamar sama ustadz, tanpa ada aba aba sebelumnya Girls, bukannya rose siap nikah cuma mau nolak lamaran orang Sholeh kaya gini, rose takut nyesel itu aja. ⚠ LAPAK ANTI...
[ 10 ] First Day with Him
Start from the beginning
