"Arti pertama adalah Kebahagiaan yang sudah ditakdirkan. Arti kedua--"
BRAK
"Dokter Kim! "
Doyoung langsung berdiri melihat Professor Park masuk ke ruangannya.
"Pasien bernama Jung Jaehyun ingin bertemu denganmu sekarang juga! "
.
.
.
"Kau baik-baik saja Dokter? "
Aku sadar dari lamunanku, lalu menggeleng pelan bahwa aku memang baik-bakk saja. Kenangan itu benar-benar membuatku merasa sesak, aku sedikit kesulitan bernafas.
"Maaf, Johnny Hyung. Aku sedikit melamun tadi." Aku berkata pada orang yang datang ingin menyapaku.
Johnny Hyung berjalan tenang mendekatiku dengan senyum menawannya. "Kau pasti mengingatnya. "
Aku ingin menangis mendengarnya, "Maafkan aku."
"Aku tidak tahu kenapa takdir kadang begitu jahat pada orang-orang baik seperti kalian. "
"Hyung, maaf tak bisa menyelamatkan adikmu. Tapi aku malah--"
"Sssttt, itu bukan salahmu. Aku di sini untuk mewakilinya dan juga seharusnya aku mengatakan apa yang harus ia katakan padamu. "
Aku menatap Johnny Hyung, menunggu apa yang akan ia katakan kepadaku.
"Terima kasih karena sudah menepati semua janjimu. Jadi berbahagialah! "
.
.
.
Jaehyun tersenyum pada Doyoung di tengah nafasnya yang tersengal. Doyoung melihatnya juga merasakan begitu tersiksanya Jaehyun mempertahankan setiap nafasnya. Tanpa sadar air matanya menetes turun membasahi pipinya.
"Dokter menangis? "
"Bertahanlah Jaehyun, aku mohon! "
"Dokter sudah menerima bunga dan hadiahku? "
"Bertahanlah Jaehyun!"
"Aku ingin, tapi semua terasa begitu menyakitkan! "
Saat itu Doyoung ingin semua rasa sakit Jaehyun berpindah pada dirinya agar pemuda itu tidak tersiksa.
"Aku senang bukan Dokter yang mengalami sakit mengerikan ini. "
Doyoung bisa merasakan tangan Jaehyun di wajahnya.
"Hari ini boleh aku memanggil nama Dokter. Karena aku selalu menahan diriku untuk mengatakan nama Dokter secara langsung. Mungkin terdengar aneh tapi ketika aku menyebutkan nama Dokter itu membuatku gila. "
Doyoung mengangguk, air matanya tidak bisa berhenti. Ia hanya bisa menggenggam tangan Jaehyun yang masih membelai pipinya lembut.
"Doyoung Hyung, bisakah kau berjanji satu lagi padaku. "
Doyoung mengangguk, "Apa? Asal kau bertahan Jaehyun. "
Jaehyun tersenyum, "Aku tidak bisa bertahan lagi tapi aku berjanji akan terus melihatmu. Jadi berjanjilah kau akan terus hidup dengan baik dan berbahagia. "
"Terima kasih untuk segalanya Doyoung Hyung karena membuatku terus bertahan. Mari bertemu kembali di kehidupan selanjutnya dan menepati semua janji kita yang belum terlaksana. "
Doyoung bisa melihat perlahan mata Jaehyun tertutup. Secara perlahan tangan Jaehyun juga jatuh dari genggamannya.
.
.
.
Aku berjalan menuju altar.
Ya hari ini aku menikah dengan orang lain, bukan dengan Jaehyun. Seharusnya itu Jaehyun tapi faktanya bukan meski altar itu dipenuhi dengan bunga kesukaan Jaehyun.
Bunga Marigold.
Arti pertama adalah kebahagiaan yang ditakdirkan. Jaehyun mendo'akanku untuk mendapat kebahagiaan di kehidupanku.
Arti kedua adalah cinta sendiri. Jaehyun memendam perasaannya bertahun-tahun padaku. Membuatku merasa bersalah karena belum sempat membalasnya.
Aku bisa melihat senyum Johnny Hyung mengembang karena berbahagia untukku. Dia yang mewakilimu ke sini Jaehyun, untuk mengatakan apa yang harusnya kau katakan sendiri. Dia juga yang meyakinkanku untuk terus berjalan menuju masa depan. Dia yang mengatakan padaku bahwa jika aku merasa bersalah maka aku harus melaksanakan janjiku padamu.
Aku tidak tahu, hingga hari ini aku terus membuat janji yang berhubungan denganmu Jaehyun. Aku tidak tahu alasannya kenapa kita berdua selalu membuat janji meski kita tahu kita tidak bisa menepatinya.
Jaehyun, kau melihatku dari atas sana?
.
.
.
End
Mau Jaehyun side-nya?
Tolong tinggalkan Review!
See You Soon!
Salam NCTzen!
YOU ARE READING
RandomPlay (JaeDo)
FanfictionIt's a little story from me which special dedicated to lovely couple JaeDo ! Special for JaeDo Shipper who love this couple so much. For JaehyunBear For DoyoungBunny For JaeDo Shipper This story from bearbunny_Jung
#Promise
Start from the beginning
