Doyoung mengangguk,"Apa rasanya seperti dipenjara? "

"Tidak juga, aku masih merasa bebas di sini. Aku hanya bosan, itu saja. "

Doyoung kembali mengangguk,"Kalau begitu kau harus cepat sembuh, agar kau tidak mati bosan di sini. "

"Begitukah? Apa Dokter mau jadi temanku nanti? "

Kernyitan timbul si wajah pemuda manis yang bekerja sebagai dokter itu. "Bukankah kita sudah berteman? "

"Aku pikir Dokter akan memutuskan pertemanan kita sejak kita lama tak bertemu. "

Doyoung memang hampir lupa tapi bagaimana ia bisa melakukan hal itu. "Faktanya kita masih berteman sampai sekarang. "

"Kalau begitu setelah sembuh nanti aku ingjn melakukan sesuatu bersama temanku. "

Si manis tersenyum, "Apa itu? "

Jaehyun menatap Doyoung ragu tapi hanya anggukan Doyoung yang ia dapat. "Ini terdengar sedikit kekanakan tapi aku ingin pergi ke taman bermain. "

Doyoung mengerjap, "Aku tidak begitu terkejut ketika kau mengatakannya. Dasar bayi besar. "

"Iya aku kan bayi besarmu! "

"Menjijikkan! "

"Cih! "

Doyoung tersenyum, "Kakau begitu cepatlah sembuh! "

"Hm"

.

.

.

Sekali lagi, aku tidak tahu kenapa aku membuat janji kekanakan itu dengannya meski pada akhirnya tidak terlaksana.

.

.

.

Doyoung baru saja selesai memeriksa pasien lain dan ia ingin beristirahat sebentar sebelum mengunjungi Jaehyun lagi. Tapi ia mendapati hal yang tidak biasa ada di atas mejanya.

Sebuah karangan bunga dan sebuah kotak hadiah bewarna hijau.

Doyoung duduk di kursi kerjanya sebelum membuka kotak hadiah itu. Ia takjub ketika melihat dan menyentuh syal rajutan tangan berwarna merah. Ah, Doyoung ingat ini syal yang dirajut Jaehyun. Ia beralih ke karangan bunga yang tersusun rapi,  ia tentu tidak asing dengan bunga itu.

Bunga marigold.

Doyoung dengan perlahan mengambil amplop surat yang terletak rapi di karangan bunga itu. Matanya perlahan membaca rangkaian kata yang ditulis rapi di sana. Ia tersenyum membaca surat itu.

"Eoh, Dokter Kim! Kau dapat karangan bunga dan hadiah? Apa kau sedang berulang tahun? "

Doyoung menggeleng, "Kau sangat tahu hari ini bukan ulang tahunku suster Kang! "

"Lalu? "

"Entahlah, mungkin seseorang ingin memberiku kejutan. "

"Ah,  manis sekali. Sepertinya dia memilih bunga yang tepat."

Doyoung mengernyit, "Suster Kang,  kau tahu apa arti marigold? "

"Aku tahu, tapi aku tidak tahu kenapa dia menghadiahkan bunga ini untuk dokter," seru suster Kang sambil mengernyit.

"Ada dua arti dalam bunga marigold, tapi aku tidak tahu apa arti yang dimaksudkan untuk dokter. "

Doyoung semakin penasaran, "Memang apa artinya? "

RandomPlay (JaeDo)Where stories live. Discover now