.
.
.
"Dokter Kim, hari ini ada pasien baru!"
Doyoung mengangguk, lalu mengikuti langkah suster Kang menuju ruangan di bangsal tempat prateknya. Ia heran kenapa banyak sekali yang masuk rumah sakut akhir-akhir ini. Doyoung berjanji akan memarahi orang-orang yang tidak menghargai hidupnya dengan lifestyle yang buruk.
Doyoung membuka pintu itu bersamaan dengan pasien yang menoleh ke arahnya. Saat itu jantung Doyoung terasa jatuh ke perutnya. Pasien itu tersenyum dengan tenang ke arahnya, padahal Doyoung sedang memandangnya dengan pandangan yang tak bisa diartikan.
"Lama tak bertemu Dokter Kim, aku tidak menyangka kau akan menanganiku. "
"Suster Kang, serahkan data pasien ini dan bisakah kau tinggalkan kami berdua? "
Suster Kang melakukan apa yabg diperintahkan Doyoung, kemudian berlalu pergi.
Doyoung membaca setiap detail data pasien tersebut dan berjalan perlahan ke arah ranjang si pasien yang masih setia memandangnya. Doyoung menghela nafasnya, sebelum menampakkan wajah penuh amarah.
"Kau? " tunjuk Doyoung dengan tajamnya.
"Ne? "
"Bagaimana kau bisa--AISH! "
Doyoung mengumpat kesal. Setelah segalanya berlalu, dan Doyoung hampir melupakannya. Kenapa ia harus bertemu dengan Jaehyun seperti ini. Pertemuan yang sama sekali tidak diharapkan akan terjadi seperti ini.
Keadaan Jaehyun bahkan jauh dari kata baik. Leukimia stadium empat, pernah menjalani operasi penerimaan donor sumsum tulang untuk membuatnya sembuh. Jaehyun memang sembuh tapi keadaannya kembali memburuk.
"Sejak kapan? "
"7 tahun yang lalu. "
Doyoung jelas ingat itu adalah pertemuan terakhir mereka.
"Kenapa--"
"Maka dari itu aku meminta Ketua untuk menjadi dokter. Aku tidak tahu kau menerima saranku. "
Doyoung ingin menangis, "Aku tidak tahu kenapa aku mengikuti saranmu. Aku hanya berjanji pada diriku sendiri untuk menunjukkan padamu aku bisa jadi dokter yang hebat. "
Jaehyun mengerjap, "Kau membuat janji? "
Doyoung mengangguk.
"Terima kasih, " seru Jaehyun dibumbui senyum tulus yang menawan.
Hati Doyoung terasa sakit melihatnya, "Kau harus sembuh! "
"Baiklah! "
Doyoung berjanji akan mengembalikan senyum menawan Jaehyun seperti tujuh tahun lalu. Bukan sebuah senyum yang terlihat lemah seperti ini.
.
.
.
Aku masih tidak memahami diriku sendiri, ketika aku membuat janji itu.
.
.
.
"Apa yang kau lakukan? " Doyoung bertanya.
"Ah, hanya merajut. "
Doyoung mengernyit, "Aneh sekali. "
"Ya memang aneh untuk laki-laki dan dominan sepertiku. Tapi aku rasa tidak ada salahnya karena aku sangat bosan. Tidak banyak yang bisa dilakukan di sini selain makan, tidur, bejalan-jalan di sekitar rumah sakit dan bermain dengan anak-anak. "
YOU ARE READING
RandomPlay (JaeDo)
FanfictionIt's a little story from me which special dedicated to lovely couple JaeDo ! Special for JaeDo Shipper who love this couple so much. For JaehyunBear For DoyoungBunny For JaeDo Shipper This story from bearbunny_Jung
#Promise
Start from the beginning
