jantung #diantarsiapa

5 0 0
                                    

TOK! TOK! TOK....

TOK! TOK! TOK!

Alya membeku. Ia terdiam didepan pintu lab. Ia pun mengumpulkan seluruh keberaniannya dan membuka pintu itu. Dan...

Ia melihat sesosok wanita berambut panjang yang memakai gaun putih di dalam lab yang gelap gulita itu. Alya mulai membeku dan tidak mampu berkata apapun. Suaranya seolah-olah tertahan di tenggorokannya dan napasnya pun menjadi berat. Ia menatap sosok wanita itu dengan tatapan ketakutan.

"....tung....ku...." kata sosok wanita itu sambil mendekati Alya.

"jaan.... tuuung...ku...."

Sosok itu makin dekat. Alya melihat ada noda darah yang lebar di bagian dada wanita itu. Ia teringat dengan toples berisi jantung yang ia terima tadi pagi di labnya.

"MANA JANTUNGKU!!!"

"Aaaaaaaah!" Alya terbangun.

Napasnya tersengal-sengal. Keringatnya bercucuran. Ekspresinya ketakutan. Kemudian sesaat ia sadar bahwa ia berada di kamarnya.

"Ya... Alya... lu mimpi?" kata Pingkan. Ternyata Pingkan dan Wira telah berada di kamar kosnya. Alya memegang kepalanya kemudian menarik napas panjang. "Iya... gua mimpi menakutkan..." Pingkan pun memegang botol air miliknya dan memberikan pada Alya. "Nih, minum dulu..." Alya pun menerima botol tersebut dan meneguk isinya.

Setelah lega, ia tersenyum menatap Pingkan dan berkata, "terima kasih ya udah nganterin gua pulang... walau gua ga sadar..." Pingkan mengenyitkan keningnya dan bertanya, "apanya?" Alya pun memperlihatkan kebingungannya. Ia pun melanjutkan, "semalam pas kita berdua di lab dan saat itu mati lampu... dan..."

"Dan elu pulang diam-diam kan?" tanya Pingkan. Alya terkejut mendengar kalimat Pingkan. Ia sama sekali tidak paham. Pingkan melanjutkan, "ga usah takut. Gua udah maafin elu kok. Tapi lain kali lu kasih tahu gua yaaa..." kata Pingkan sambil tersenyum.

Alya makin kebingungan. "bukan...bukan itu..." ujar Alya. Pingkan dan Wira pun saling menatap dan diam mendengar kata-kata Alya. "tadi malam, pas mati lampu. Gua mendengar suara ketukan dari pintu. Dan ketika gua buka, tidak ada siapa-siapa. Terus ketika gua balik ke lab, gua melihat....." kalimatnya tertahan. Wira dan Pingkan terdiam. Mereka mencoba memahami cerita Alya.

"Gua melihat.... hantu... lalu gua ga ingat apa-apa lagi" kata Alya. Pingkan dan Wira saling berpandangan. Mereka tampak kebingungan.

"Gini, Alya. Pas gua keluar dari toilet, gua lihat lab sudah ga ada elu di sana. Trus gua lihat pintu terbuka, gua kirain lu cari angin atau pergi beli bakso. Tapi ketika gua tunggu-tunggu sampai jam 11 dan Wira belum balik, gua telpon elu. Eh rupanya lu ga bawa hp." Cerita Pingkan.

"Terus... tidak lama kemudian, gua ditelpon sama temen kosan elu. Katanya elu udah di kosan, dan gua disuruh ke kosan elu. Yaaa... gua heran aja. Kok bisa elu pulang sendiri? Langsung gua cabut ke kosan elu." lanjut Pingkan. Alya masih terdiam mendengar cerita temannya itu. "Ketika gua sampai ke kosan lu, temen kosan lu bilang, elu ditemukan di depan teras kosan. Tergeletak gitu aja, kayak tidur atau pingsan gitu. Terus lu digotong ramai-ramai sama anak-anak."

Alya mulai merinding. "Jadi bukan elu yang antarin gua ke kosan?" tanya Alya pada Pingkan.

"Bentar...bentar... jadi... kalau bukan Wira atau elu yang anterin gua pulang, jadi semalam gua diantar siapa?" tanya Alya ketakutan.

"iya, Alya. Semalam lu pulang diantar siapa?"

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Oct 26, 2018 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

JANTUNG #diantar siapaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora