"Hng... tapi tadi om Shiki sibuk bicara dengan orang, nanti kita dibilang pengganggu. Terus dilaporin ke papa, kalau kita bolos dari tk."

Dek, itu justru jalan yang lebih cepat untuk bertemu papa kalian!

Pemikiran anak-anak kadang tidak dapat Eichi mengerti. Rasanya Eichi pengen masuk kuliah lagi, jurusan paud.

"Om Shiki?"

"Teman kerja papa. Tadi ada di jalan, bareng banyak orang berjas dan mereka semua tinggi-tinggi." Ichiru menunjuk tiang listrik jalanan, "Kayak tiang listrik."

Lol. Masa iya dek. Eichi pengen ngakak.

"Harusnya kita tadi tanya sama om satpam di depan kompleks, alamat kantor papa."

"Tapi om satpam mukanya seram. Suaranya bikin takut, dan kumisnya juga."

"Itu namanya malu bertanya, sesat di jalan." Eichi mengangkat telunjuknya.

Si kembar memiringkan kepala.

"Malu bertanya—"

"—sesat di jalan?"

"Iya. Seperti saat ini, padahal kalau bertanya pada orang yang kalian kenal tentang alamat kantor papa kalian, pasti tidak akan tersesat. Bahkan mungkin, papa kalian pasti langsung pulang untuk mengambil kertasnya itu dan menemui kalian."

Kedua anak itu menatapnya tanpa berkedip.

Ah, mungkin mereka tidak mengerti. Eichi sweatdrop.

"Lain kali, tanyakan dulu apa yang harus kalian lakukan pada orang dewasa yang kalian kenal. Sebelum berniat pergi ke tempat yang tidak kalian ketahui, ok?"

"Supaya tidak tersesat lagi?"

"Iya dong."

XoXo-XoXo-XoXo

"Apa kalian tahu nomor telpon papa kalian?"

Eichi menerima gelengan kepala sebagai jawaban. Waduh, repot ini.

"Baiklah, kalau begitu, kakak akan membantu kalian menemui papa kalian. Ayo ikut kakak."

Ichiru maju selangkah di depan kembarannya, merentangkan tangan. "Tapi kata papa tidak boleh sembarangan mengikuti orang asing."

Lah, tapi dari tadi kita ngobrol kan, dek? Kok baru sekarang bertindak begitu.

Setelah menghela napas, Eichi mengangguk paham, "Baiklah, kalau begitu, kita kenalan dulu! Namaku Horimiya Eichi. Baru lulus kuliah dua bulan lalu, masih jomblo. Sekarang sedang sibuk nyari pekerjaan. Salam kenal ya, Issei dan Ichiru. Tenang saja, kakak bukan penculik ataupun pedofil."

"Jomblo ya, kasian." Ichiru bersimpati.

Jleb. Ukh. Jadi jomblo lebih barokah dek, dari pada lama pacaran tapi gak nikah-nikah!

Issei menatapnya, "Pedofil itu apa?"

"E—eh, itu—" Eichi mesti gimana menjawabnya.

XoXo-XoXo-XoXo

"Anak-anaknya imut banget. Kembar gitu, gimana bikinnya cobaa?"

Yha penjual-san, hal itu bukannya terlalu anu untuk ditanyakan? Eichi nyaris menjatuhkan wafel yang dibeli di kedai untuk si kembar. Ingin berkata kalau mereka bukan anaknya, nanti dituduh penculik. Ingin menjawab bahwa si kembar itu adalah adiknya tapi mereka tidak ada mirip-miripnya sama dia.

"Bikinnya pakai gula yang banyak, seperti komposisi powerpuff girl, hehe."

Sang penjaga kedai wafel tertawa, "Ahaha, becanda aja nih."

Blessing In DisguiseWhere stories live. Discover now