"YA! Bae Jinyoung!"

"Bercanda, sayang. Ah, istirahat saja sekarang. Mandi dan tidur."

Daehwi mengangguk, "Aku akan menghubungimu setelah mandi."

Mereka mengakhiri sambungan video call tersebut. Daehwi pergi untuk mandi. Dia ingin cepat-cepat istirahat. Apalagi ia hanya tidur beberapa jam saja kemarin malam. Lagipula orang tua pergi entah kemana. Jadi dia bebas sendirian. Mungkin setelah ini dia akan tidur.

Setelah mandi, dia merebahkan dirinya lagi di ranjang. Dia, yang sudah berjanji menghubungi Jinyoung, agaknya berujung kecewa karena Jinyoung sudah mengirimkannya pesan jika dia harus ke rumah sakit karena keadaan yang emergency disana. Dengan sedikit wajah masam, dia mengirimkan pesan pada Jinyoung dan memutuskan untuk tidur.

.

Hampir seminggu telah berlalu dan kehidupan Daehwi benar-benar kembali seperti semula. Seperti sebelum ia bertemu dengan Jinyoung. Walaupun lelaki itu sering menghubunginya, tapi jika tanpa kehadirannya sama saja berbeda rasa.

Selama di Jepang ia benar-benar seperti pengangguran. Tidak melakukan apa-apa selain makan dan tidur di rumahnya. Bahkan terakhir ia menimbang berat badannya sudah naik tiga kilogram. Dan itu membuat Daehwi uring-uringan dan membuatnya jadi rajin bangun pagi untuk sekedar melakukan senam atau jogging untuk menurunkan berat badannya. Kenapa begitu? Entahlah hanya saja Daehwi merasa ia sudah terbiasa dengan tubuh kecil nan ramping nya.

Oh! Selain makan dan minum, kegiatan Daehwi akhir-akhir ini adalah rutin mengunjungi salon kecantikan. Sungguh, itu bukan kemauannya. Seorang Lee Daehwi pergi ke salon kecantikan? Hahh! Yang benar saja? Dia telah dipaksa Ibunya untuk melakukan perawatan rutin sebelum acara pertunangannya di mulai.

Dan hal lain yang membuat Daehwi uring-uringan adalah dua hari lagi acara pertunangannya akan dilaksanakan. Ia sudah pasrah, ia tak tahu harus melakukan apa. Pernah ia suatu hari kemarin berpikir untuk mewujudkan keinginannya melompat dari jembatan dan terjun ke sungai―entah, akhir-akhir ini ia terobsesi dengan 'jembatan' dan 'melompat ke sungai'. Tapi ia ingat perkataan Jinyoung yang menyuruhnya untuk tidak mencari perkara dan menjadi anak baik di hadapan orang tuanya sementara lelaki itu akan mencari jalan keluarnya. Tapi kenyataannya? Lelaki itu bahkan tak ada memberi kabar apapun perihal misinya itu, dan pertunangannya tetap akan berlangsung.

Tangannya meraih ponsel yang ditaruh di samping lampu tidur tadi. Dia membukanya dan mendapati chat di grup nya yang sedang heboh. Ah, dia tidak membukanya sedari tadi meskipun banyak notifikasi. Setelah melakukan scrolling, dia mendapati banyak foto disana. Dan ternyata, hari itu, kekasih Seonho, Lai Guanlin, menjadi pemenang dalam lomba debat tingkat sekolah menengah atas. Dan mereka akan merayakannya dengan makan bersama. Jujur Daehwi kecewa karena dia lupa dan terlalu sibuk dengan kegiatannya baru-baru ini. Bahkan dia juga kecewa karena tidak membuka notifikasi grupnya sedari tadi.

Dia melihat foto itu satu-persatu. Dan akhirnya, dia dikejutkan dengan hadirnya seorang Bae Jinyoung ditengah-tengah kerumunan. Dia tersenyum. Karena sekarang Jinyoung sudah menjadi salah satu orang terdekat mereka. Memang, Jinyoung bilang, dia sering keluar bersama Woojin, Guanlin, dan bahkan mengajak Minhyun Hyung. Katanya, mereka berempat menjadi teman dekat. Bahkan, beberapa hari yang lalu, Woojin dan Guanlin menginap di rumah Jinyoung. Disaat itu, Daehwi sempat kesal karena semua pesan dan teleponnya tidak digubris. Dan ternyata, mereka bertiga begadang hanya untuk menyaksikan pertandingan sepak bola. Disaat itu Daehwi sadar bahwa lelaki dan perempuan akan sama saja; tidak bisa diganggu jika sedang bersama teman-temannya.

My Annoying Bae || Bae Jinyoung X Lee DaehwiOnde as histórias ganham vida. Descobre agora