Midnight

130 16 2
                                    

Louis mengantarku pulang dengan selamat tanpa goresan luka sedikitpun. Seperti yang ia lakukan setiap saat. Namun, aku sedikit khawatir ketika mobilnya melaju meninggalkan pekarangan rumahku setelah mengantarku.

Ia bilang ia masih memiliki beberapa urusan pada pukul sepuluh malam nanti. Membuatku makin khawatir terhadapnya.

Kekhawatiranku dimulai dari kejadian sore hari tadi. Seseorang meneleponnya dengan nomor privasi.

"Aku akan baik-baik saja, dan selalu begitu jika kau tidak terlalu khawatir terhadapku," ucapnya sembari mengecup keningku sebelum aku meninggalkan mobilnya.

Aku menapakkan kakiku ke teras rumahku. Napas panjangku keluar ketika aku membuka kunci rumahku. Berharap ia sudah pergi dengan anaknya.

Hawa panas dan pengap seakan menyentuh kulitku ketika aku masuk kedalam rumahku. Aku menutup pintu kembali dan bernapas lega, mengetahui jika Shana sudah pergi.

Aku berjalan ke arah dapur dan melihat note yang tertempel di kulkas.

Bagus, ia telah meninggalkan rumah ini. Aku melihat sekelilingku dengan sedikit bingung. Alisku bertautan dengan keadaan dapur yang rapi dari sebelumnya.

Ia menata kembali ruangan ini, terlihat lebih bersih dan luas. Sendiri. Sedikit salut tapi siapa peduli terhadap rumah ini walaupun rapi dan bersih? tidak ada.

Aku mengecek arloji yang masih melingkar dipergelangan tanganku. Pukul 9 dan aku sudah sangat lelah karena terjebak macet 2 jam. Altough, I didn't drive the car.

Aku masuk kekamarku dan menguncinya. Dengan cepat, aku mengambil piyama di dalam lemari yang baru beberapa hari ini hadir.

Aku menghela napas panjang sembari menjatuhkan diriku ke atas ranjangku yang nyaman. Ketika aku menutup mataku aku teringat akan sesuatu.

Aku mematikan lampu kamarku kemudian mencoba tidur.

Panas sekali.

Aku merubah posisi tidurku agar lebih nyaman.

Pikiranku tidak bisa diajak bekerja sama dengan energi ku. Aku mengkhawatirkan banyak hal di malam hari -terkadang- sebelum aku tidur.

Aku mengingat ibuku yang jauh dariku demi pengobatannya. Semenjak dia meninggal ibuku menjadi depresi dan mengidap Bipolar Disorder.

Ia hampir membunuh dirinya sendiri dikala ia mengingat nya.

Aku meraih ponselku yang kuletakkan di ujung tempat tidurku. Aku mencari kontak nama ibuku.

Calling mom...

Mengapa ibu tak mengangkat teleponku?

Aku menelepon ibuku berulang kali namun tak kunjung diangkat. Mungkin ia sedang beristirahat.

Dan bagaimana dengan Louis?

Kemudian, aku menelepon Louis. Hal yang sama juga terjadi. Louis tak mengangkatnya. Ia pasti sudah sibuk terhadap janjinya dengan seorang Client.

Aku mencoba tidur lagi.

Mataku terbuka lebar karena aku merasakan hal yang aneh padaku. Aku baru saja terlelap beberapa saat. Tapi sekarang, Aku tak bisa menggerakkan seluruh anggota tubuhku. Aku terus mencoba. Aku ingin menghubungi Louis tapi nihil, tanganku juga tak bisa digerakkan.

Aku memejamkan mataku dan menjernihkan pikiranku. Dengan cepat, aku mencoba bangun dan berhasil. Gelap malam membuatku semakin bingung dengan apa yang terjadi.

Aku melihat waktu di ponselku menunjukan pukul 2 malam. Meletakkannya kembali di atas nightstand dan menundukkan kepalaku. Mengatur napasku yang tadinya sesak.

Aku mengadahkan kepalaku dan mataku langsung menghadap ke lemari pakaian yang belum kututup. Aku terus memperhatikan bajuku yang berantakan. Sangat tidak enak untuk dipandang.

Aku melangkah untuk menutupnya tanpa menyalakan lampu terlebih dahulu.

Aku meraih ganggang lemari bermaksud untuk menutupnya. Namun lagi, anggota tubuhku seperti kaku dan tak bisa bergerak. Aku bahkan tak bisa menutup mataku.

Mataku tertuju pada gaun putih yang tak pernah dipindahkan dari dalam lemari ini semenjak pemiliknya pergi.

Gaun itu lama-kelamaan memiliki warna merah yang ku asumsikan seperti merah darah. Zat itu terus mengalir dan mengenai kakiku.

_________________________

Long enough?

Maaf ga nge update lama banget 2 bulan lebih. You know how it feels when you have an idea but have no energy to type. Ha.

P.s: Leave your vote and comments!

P.p.s: Sukses yg lagi UTS sama yang mau UTS ya :) x

WardrobeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang