Awal 2010

14 0 0
                                    

Delapan tahun yang lalu.


"Ibu...jangan tinggalkan Alvin !! Ibu !!!" teriak bocah laki-laki berusia delapan tahun, mengejar taksi yang melaju cepat.

Alvin kecil jatuh ke tanah, dengan luka berdarah di lututnya. "Ibu !!!!" isaknya sesenggukan.

Sepasang tangan kekar menyentuh bahunya. Alvin menoleh menatap dengan mata sembab. "Uncle Simon, kenapa Ibu pergi ?" isaknya pilu.

"Ayo Alvin !" Pria itu lalu menggendong ponakannya dan membawanya masuk ke mansion mewah miliknya.

Sebulan telah berlalu, bocah kecil itu hanya duduk di atas ranjangnya seraya memandang kosong pada jendela disampingnya. Simon dan yang lain pun tak dapat berbuat apa-apa.

Sampai Alvin bertemu dengan malaikat itu...

"Vin, mau ikut Aunty belanja tidak ?" Jessie menatap mata Alvin yang terlihat kosong.

Alvin kecil menggeleng dan kembali menatap kosong kearah jendela.

Jessie tidak menyerah.

"Aunty akan membelikan snack kesukaanmu. Kamu suka pringles kan ?"

Alvin menatap Jessie dan mengangguk.

Alvin kecil berjalan menatap rak demi rak, hingga seseorang menabraknya. Alvin terjatuh ke lantai. Ia meringis kesakitan.

"Oh my god ! I'm sorry !" gadis itu lalu menolong Alvin.

"Maaf, apa kamu baik saja ?" tanya gadis itu menatap.

Alvin diam saja. Matanya tetap menatap gadis itu. Sepertinya ia terpesona dengan kecantikan gadis itu.

"Alvin !"

Jessie mendekat dengan tergopoh gopoh bersama suami dan dua putrinya.

"Oh my god.. Kamu tak apa kan ?" Jessie memeriksa Alvin.

"Maaf, aku tak sengaja menabraknya, Aunty.." kata gadis itu menyesal.

"Tak apa," Jessie menatap.

"Aku permisi !" gadis itu pamit dan pergi.

"Wait !" seru Alvin mengejar gadis itu.

Gadis itu menoleh mendongak menatap Alvin yang terlihat pendek.

"What's your name ?" tanya Alvin menatap.

Gadis itu tersenyum ramah menatap bocah laki-laki di hadapannya. "Namaku Christina. Christina Grimmie."

"I'm Alvin—" Alvin kecil menoleh menatap keluarga pamannya sesaat kemudian menatap Christina. "I'm Alvin Andrean.."

"Senang berkenalan denganmu bocah manis," Christina menatap dan mengacak acak rambutnya dengan gemas.

Senyum lebar terpatri di wajah tampannya. Senyum yang telah lama hilang sejak ia ditinggalkan.

"Aku permisi, ya Alvin !" pamit Christina bergegas meninggalkan Alvin kecil.

"Alvin, kenapa lihatin Christina terus ?” tanya Jessie menatap. Ia dan suami serta dua putrinya sudah ada disamping Alvin.

Alvin menoleh menatap bibinya kemudian beralih memandangi kepergian Christina sampai hilang dari pandangannya.

Ulahnya membuat Simon dan Jessie tersenyum geli.

***

Alvin mengurung diri di kamarnya. Ia sedang menggambar Christina di buku gambar miliknya.

Sementara di lantai bawah...

Jessie kedatangan keluarga dua adiknya. Jaime dan Eliza, bersama suami masing masing. Mereka sedang ngobrol di ruang keluarga.

True LoveWhere stories live. Discover now