Struggle

1.2K 133 3
                                    

Perubahan cast Irene - Rose pasti kalian dapat langsung menebak ini akhirnya akan bagaimana. Karena author akan publish last part dari cerita ini.

Selamat membaca~~


Jisoo!!! Jadi kau benar-benar tidak mengenalnya????" tanya Rose nyaris berteriak.

"Yak!! Jika aku mengenalnya mana mungkin aku bertanya padamu!!" balas Jisoo.

"Tapi dia itu Park.Ji.Nyoung.!! JINYOUNG!! Kekasihmu!!" bentak Rose.

"Mwo?? Kau jelas tahu siapa kekasihku!!" bentak Jisoo.

Membayangkan orang yang dimaksud Jisoo, Rose memandang adiknya dengan wajah marah dan tak percaya. Bagaimana bisa ingatannya kembali seperti ini?

"Yak!! Harus berapa kali kubilang?!! Kau sudah tidak mencintainya lagi!!" Bentak Rose.

BAKK!!

Jisoo keluar dari kamar itu dengan membanting pintu sekeras mungkin.

"Cih..." Rose segera mengambil handphonenya. Dia menekan beberapa tombol dan menelepon seseorang.

"Yoboseyo? Ahh... Rose.. Ada apa?" seru orang itu.

"Aku butuh bantuanmu..."


***


"Ingatannya kembali!! Semuanya begitu aneh!! Aku mulai berpikir untuk melepaskannya, tapi dia justru kembali. Entah bagaimana perasaanku sekarang." Ucap Jennie.

Seulgi asik melahap ice creamnya sementara Joy terus mendengarkan Jennie dengan penuh perhatian. Joy dan Seulgi adalah sahabat Jennie, mereka tahu betul permasalahan yang Jennie hadapi dan merekalah tempat Jennie untuk meluapkan perasaannya.

"Aku merasa bersalah atas kecelakaan Jinyoung... tapi jika harus jujur, aku juga tak mau Jisoo bersama Jinyoung. Aku bingung." Lanjut Jennie.

"Bukankah itu takdir! Jennie Kim, Jisoo itu milikmu, cepat atau lambat dia pasti kembali padamu!" jawab Joy.

"Eh? Kadir? Mana? Mana Kadir?? Siapa yang Kadir??" seru Seulgi.

Dengan segera Joy memukul kepala Seulgi. Semua orang sedang serius kenapa malah Kadir yang keluar dari mulut bodoh Seulgi, tentu karena dia hanya berkonsentrasi pada makanannya. -__-"

Sementara itu mata Jennie hanya menatap kosong keluar jendela café.

Hujan turun membasahi kaca, meski langit sore masih berwarna biru cerah tapi hujan terus turun seolah menggambarkan perasaan Jennie.

Beep. Beep. Beep.

"Oh.. Yoboseyo? Jisoo~ Wae? Oh.. Ah... Ne.. Arraso... Aku segera kesana." Seru Jennie dari handphone.

"Waeyeo?" tanya Joy.

"Aku pergi dulu ya..." jawab Jennie.

"Eh!!! Andwaeee...!!! Ice Cream ini?? Tadi kau janji mau traktir!!" seru Seulgi tiba-tiba, tidak terima jika dia harus membayar ice creamnya, lebih tepatnya 4 ice cream yang dia makan.

"Arraso... Aku yang bayar. Kalian lanjutkan saja makan ice creamnya." Seru Jennie lalu segera mengambil tasnya dan pergi.

Seulgi kembali melahap ice creamnya, kali ini dengan ekspresi lega karena ia bisa menghabiskannya tanpa perlu membayar.

"Yak!! Apa hanya makanan yang ada di pikiranmu?" bentak Joy.

"Tidak.. Kadang juga ada minuman, hmm.. milkshake itu minuman kan??" seru Seulgi polos.

"Aigoo.. Ckckckckckc... Liat itu.. di bibirmu..." seru Joy menunjuk coklat yang belepotan di bibir Seulgi.

"Dimana? Disini.. Disini?? Disini?" tanya Seulgi sambil terus mencoba membersihkan mulutnya tapi masih ada coklat yang tidak tersentuh tangannya.

I'm with You [end]Where stories live. Discover now