^^My Beautiful Sista Part 17^^

Start from the beginning
                                        

“A..apa maksud elo?” bisik Yunia. Elang tersenyum lalu menghapus air mata yang jatuh di pipi Yunia.

                “Gue yakin lo paham apa yang gue minta dari elo. Please, lakuin hal itu. karena lo tau kenapa?” ucap Elang sambil tersenyum. Yunia menatapnya lekat.

“Karena gue juga akan melakukan hal yang sama. Gue akan mulai melepaskan sesuatu yang mungkin tidak bisa gue raih. Karena gue sadar, gue gak pantas untuk bersaing dengan orang itu.” bisik Elang dengan suara bergetar. Yunia menatap Elang tidak percaya.

                “Elo mau ngelepas Reyna?” bisik Yuna tidak percaya. Elang tersenyum tipis.

“Arya, dia dulu ngambil Reyna dari pelukan gue, walaupun waku itu dia hanya sebagai kakak’, benar kan? Hanya sebagai kakak yang tidak dicintai oleh Reyna, Reyna lebih memilih dia. Lalu sekarang? Reyna tau bahwa Arya bukanlah saudara kandungnya, bahwa Arya mencintainya, dan Reyna juga mencintainya, apa gue bisa membuat gadis yang amat gue cintai kembali berpaling ke gue?” ucap Elang pelan.walaupun ia tersenyum, Yunia masih bisa melihat sedikit ketidakrelaan di mata Elang. Namun Elang lalu menatapnya dan tersenyum.

“Gue harap lo juga akan melakukan hal yang sama.” Tambah Elang. Ia lalu mendekati Yunia dan berdiri di depan Yunia tepat.

                “Mari kita mulai melihat di sekita kita. Dan itu dimulai mulai hari ini. Lo harus mengenal semuanya dengan baik. Dimulai dari mengenal sosok yang ada di hadapan elo.” Bisik Elang pelan.

                Yunia merasa seakan jantungnya berdebar dengan sangat kencang. Tunggu dulu, apa maksudnya ini? Mengenal sosok dihadapannya? Berarti... berarti ia harus mengenal ‘Elang’?

                OMG Hello.... semalem gue mimipi apa?!

                Elangv tertawa lalu kembali berjalan mendahului Yunia yang masih terdiam.

“Girl!! C’mon. Lo bilang laper, ayo dong.” Panggil Elang yang sudah berada jauh di depannya. Yunia tergagap bingung, membuat Elang tertawa pelan.

“Lama banget sih, masih mikir? Belum paham?” tanya Elang saat Yunia sudah ada disampingnya. Yunia tersenyum malu, dan tiba-tiba ia merasa sesuatu yang hangat menggenggam tangannya.

                “Hemm..... udah hampir maghrib. Sekalian pulang yah... gue tau restoran yang enak banget.” Desah Elang.

Sementara itu, Yunia benar-benar shock. Ia masih menatap tangannya. Tangan yang saat ini sudah berada di dalam genggaman laki-laki yang amat tampan.

Tuhan..... Apa gue masih cinta sama cowok ini? Apa gue kembali jatuh cinta?!! ~ Yunia Putri

Apa yang udah gue lakuin? Kenapa gue ngelakuin ini? Ah entahlah.... yang jelas, gue terhbur  saat bisa membuat dia tertawa. Lucu. Tuhan... maafkan hambamu ini jika tindakan ini salah.... maafkanlah.... ~ Elang Pratama

 

                Reyna menatap Arya yang melipat baju-bajunya dan memasukkan ke dalam koper. Yah, hari ini ia sudah boleh pulang dari rumah sakit. Tapi ia kesal, kenapa hanya Arya yang menjemputnya. Mama dan papanya tidak.

                “Sayang, kok cemberut aja sih?” tanya Arya seraya menutup resleting tasnya. Reyna berdecak sebal.

“Papa mana sih? Kok gak jemput Reyna juga?” tanyanya sebal, Arya tersenyum mengerti.

“Papa sama Mama lagi ada urusan Sayang-ku, jangan cemberut gitu dong. Kan ada Kakak disini.” Ucap Arya sambil menarik Reyna ke pelukannya, membuat Reyna tersenyum samar.

My Beautiful SistaWhere stories live. Discover now