^^My Beautiful Sista Part 17^^

Comenzar desde el principio
                                        

                Tawa itu begitu membuat siapapun yang mendengarnya tersenyum. Yah, mereka tersenyum karena mendengar tawa yang begitu murni dari hati.

                Yunia benar-benar merasa bahagia. Ia merasa lepas. Bisa bersama dengan laki-laki yang pernah ia sukai, atau mungkin masih ia cintai? Yunia menggeleng dan tertawa pelan. ia menatapa Elang yang asik melihat atraksi anjing laut. Tersenyum, bahkan tertawa. Ia berharap, bisakah ia mendapat senyum seperti itu?

                Dan tanpa sadar, tangan Yunia sudah melingkar di lengan lelaki itu. membuat si-empunya menoleh terkejut. Yunia tersenyum gugup, namun reaksi yang ia dapat sungguh membuatnya merasa sesak napas.

                Elang, dia justru tersenyum manis dan membelai jemari Yunia yang melingkar di lengannya.

“Capek? Lo bisa sandari kepala lo di bahu gue.” Ucap Elang santai, ia lalu kembali menatap atraksi di depannya. Tidak memperdulikan Yunia yang merasa panas dingin.

OMG Helloo.... Demi apapun, Elang baikkk banget.... pekik Yunia dalam hati.

                Yunia tertawa saat wajah Elang pucat pasi setelah menaiki wahana tembulum. Elang mendesis jengkel. Ia begitu heran bagaimana gadis di depannya ini bisa segar-segar saja setelah diputar-putar 360 derajat oleh alat gila ituu?! Ia merasa perutnya serasa diaduk-aduk. Kepalanya benar-benar pening. Dan tiba-tiba saja Yunia menghilang dari pandangannya.

“Aish cewek itu.... Tadi patah hati sekarang ngetawain gue?! Ajaib banget!” desis Elang sambil memejamkan matanya. Dan tiba-tiba saja sesuatu yang dingin menempel di keningnya, membuatnya kaget. Ternyata..

                “Hehehe.... Nih gue bawain minuman dingin, biar lo rileks dikit.” Cengir Yunia sambil menyerahkan air mineral dingin pada Elang, Elang menerimanya kesal.

“Elo masih bisa ya sehat-sehat ajah setelah naik permainan gila itu?” tana Elang tidak percaya sambil meminum minumannya. Yunia tertawa pelan.

“Gue udah biasa. Kalau gue lagi ada masalah gue bakal kesini, naik permainan-permainan seru, dan gue bisa lega. Kayak pendulum, itu salah satu yang menguji adrenalin.” Desah Yunia sambil tersenyum senang. Elang tertawa pelan.

                “Eh, tapi kenapa elo gak bilang kalau o gak bisa naik kayak gitu?” tanya Yunia sedikit merasa bersalah.

“Mana gue tau kalau bakal diputer-puter kayak gitu Yunia!! Gila ajah, sepatu gue sampai melayang.” Gerutu Elang, dan Yunia kembali tertawa.

                “Kita mau kemana lagi?” tanya Elang.

“Makan ajah yah, gue udah laper banget.” Desah Yunia. Elang hanya mengangguk lalu berdiri dan mengajak Yunia berjalan bersama.

“Lang?” panggil Yunia.

“Hemm?” sahut Elang sambil menatap Yunia. Yunia tersenyum lembut.

“Makasih yah, makasih karena udah mau nemenin gue. Mau dengerin curhatan gue yang gak bermutu.” Bisik Yunia. Elang lalu berbalik dan menatap Yunia lekat. Ia merapikan rambut Yunia yang berantakan.

“Gue juga harus berterimakasih sama elo. Rasanya udah lama banget gue gak bisa ngerasain selepas ini. Bisa ketawa dan menjadi diri gue sendiri.” Balas Elang, membuat Yunia tersenyum bahagia.

                “Gue pingin minta satu hal ke elo, boleh?” tanya Elang, Yunia mengangguk cepat.

“Demi hidup lo, demi sahabat-sahabat lo, demi keluarga lo, demi orang yang lo cintai, demi gue.... Jangan hanya terpaku pada satu objek, lo harus belajar melihat sekitar lo. Lo harus belajar melepas sesuatu yang mungkin memang gak akan pernah bisalo miliki. Oke?” bisik Elang. Yunia menatap laki-laki di depannya lekat. Selaput bening mulai tercipta di kedua bola matanya.

My Beautiful SistaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora