38 : That's Why, Dont Go.

82 16 5
                                    

PLAK!! Sebuah tamparan mentah mendarat dipipi bryan.

"Awww.." bryan meringis.

"Apa maksudmu?!" Bentak kelly yang hampir mati kutu.

"Maafkan aku kel.."Pinta bryan.

"Cukup! Hubungan kita berakhir disini!" Jelas kelly sambil bergegas pergi.

"Tunggu! Maafkan aku kel! Aku tak sadar tadi!" Balas bryan sembari berlari mengejar kelly.

Kelly pov.

Aku menyesal! Menyesal! Semua pria itu sama! Murahan! Beraninya kau ingin menyentuhku!

Brakk! Pandangan ku gelap..Entah apa yang terjadi..

☆☆☆☆☆

15 April 1999.

Kelly pov.

Kepalaku terasa berat, Pandanganku kabur, Dimana aku?

"Kelly??" Panggil seseorang yang suaranya tak asing bagiku.

"Ricka??" Balasku mencoba mengingat.

"Kelly? Kamu ingat aku?" Tanyanya.

"Tentu, kau kan saudaraku." Jawabku.

"Kau merasa baikan?"Tanyanya.

"Sebenarnya kenapa aku?!" Tanya kelly heran.

"Kau kecelakaan tepat 4 bulan yang lalu.."Jelasnya.

"Apa?! Jadi aku sudah tidur selama 4 bulan?" Tanya kelly mencoba mencairkan suasana.

"Bukan tidur, tapi koma sayang.." balas ricka.

☆☆☆☆☆

"Benarkah? Kelly sudah sadar? Baiklah..aku akan segera kesana.." Celetuk bryan.

"Iya??" Tanya mark mencoba meyakinkan.

"Iya.." jawab bryan.

"Harus aku kasi tau anas ini.."gumam mark.

☆☆☆☆☆

"Kel.." panggil bryan.

"Ya??" Sahut kelly.

"Kamu masih marah sama aku?" Tanya bryan perlahan.

"Kamu siapa??" Tanya kelly heran.

"Apa?! Kamu nggak ingat aku??" Balas bryan syok.

"Enggak..emang kalian semua siapa?? Aku cuma kenal kak ricka saja disini.."Jelas kelly.

"Kamu nggak kenal aku? Teman kamu sejak smp?" Tanyaku.

"Enggak..kalian semua siapa sih??" Balas kelly.

"Nggak! Nggak mungkin kamu nggak ingat aku kel!" Teriak bryan.

"Tapi maaf..aku nggak kenal kalian." Balas kelly sembari pergi meninggalkan kami.

"Kenapa dia bisa begitu?" Gumam shane heran.

"Kata dokter dia hanya bisa mengingat orang yang dikenalnya sejak kecil..Tolong, demi kesembuhan kelly, kalian jangan ganggu dia dulu ya.." jelas ricka sembari pergi.

Bryan sudah tidak sanggup berdiri, Harapannya untuk hidup bersama kelly pupus sudah.

"Bry..kamu nggak apa apa kan?" Tanya nicky yang khawatir melihat keadaan bryan.

Brak..Bryan terjatuh.

"Aaa..kepalaku sakit sekali!" Jelas bryan meringis sambil memegangi kepalanya.

"Sepertinya meningitis nya kumat deh.."Kata kian sambil memegangi bryan yang meringis kesakitan.

"Ya sudah..bawa dia pulang saja.." Suruh Celine.

"Ya..bawa pulang saja." Balasku.

☆☆☆☆☆

"Bagaimana ini? Masa dia lupa sama aku?" Teriakku menggelegar di seluruh apartemen ku.

"Cukup nas..jangan nangis terus..mungkin dia butuh waktu untuk mengingat kita lagi.." Hibur mark.

"Tapi sampai kapan mark? Sebenarnya kenapa sih dia bisa kecelakaan?! Bukannya bryan sama dia hari itu? Kok bisa gitu? Janggal sekali.."Balasku marah.

"Kamu belum tau?!" Tanya mark terkejut.

"Emang kamu tau?" Balasku.

"Bryan kan sudah jelaskan hari itu.." Jelas mark.

☆☆☆☆☆

"Mereka siapa sih??" Tanya kelly.

Ricka pov.

Haruskah kujelaskan?? Nanti dia kenapa kenapa lagi..

"Nggak siapa siapa kok.." jawab ricka.

"Jadi kenapa mereka ngejar ngejar aku?" Balas kelly.

"Eee..nggak tau tuh.." Jelas ricka pura pura tidak tau.

☆☆☆☆☆

"Sudah agak baikan bry?" Tanya kian.

"Iya.." jawab bryan.

"Sebaiknya kamu jangan terlalu pikirkan, nanti penyakit kamu kambuh..mungkin dia bisa ingat suatu hari nanti.."Jelas shane.

"Ini semuanya salahku! Seandainya aku bisa kendalikan diriku hari itu, Ini semua nggak akan terjadi!" Balas bryan kesal.

"Memang semua cowok kalo nengok cewek cakep juga bakalan gitu.."ucap kian lirih tapi jelas terdengar.

"Apaan sih kau ki?!" Balas nicky kesal mendengar perkataan temannya itu.

"Nggak semua tau! Aku aja nggak.." Tambah shane.

"Kau kan memang belum punya pacar shane.." balas Nicky.

"Apaan sih? Liat aja nanti! Sudah banyak kandidat ditangan, cuma aku aja yang belum mau.." Jelas shane kesal.

"Ihh! Kalian bikin pusing aja sih! Bukannya bantu teman melupakan masalah, malah bikin kepala mau pecah!" Bentak bryan.

"Iya..sorry deh.." pinta shane.

"Jadi mau melupakan masalahnya gimana?" Tanya kian.

"Kalian ngelawak kek!" Balas nicky.

"Ngelawak apa??" Balas kian.

"Lagian kan yang biasa ngelawak itu si bryan sama si mark..si mark lagi sibuk nemani pacarnya itu..manalah ku tau!" Tambah shane.

"Yaudalah..kita nyanyi aja!" Balas nicky.

"I won't forget..the way..your kisses..the feeling so strong..were lasting for so long.." Nyanyi kian dengan lantang.

"Kalian ini gimana sehh?? Nyanyi malah lagu patah hati..nginget ngingetin aja.." Celetuk bryan kesal.

"Jadi mau nyanyi lagu apa??" Balas kian.

"Haloo bro!! Udah gimana keadaan elu??" Celetuk mark yang tiba tiba muncul kayak tuyul.

"Astaga! Kau kok tiba tiba bisa disini??"Tanya kian terkejut.

"Kenapa? Emang nggak boleh?" Jawab mark dengan wajah datar.

"Uda ah..lanjut aja..."Celetuk kian.

" I won't forget the way you 're kissing..the feeling so strong..were lasting for so long..But i'm not the man..your heart is missing..that's why you go..away i know.." Nyanyi mereka dengan diiringi petikan gitar dari kian.

"Huh..dasar teman rada rada sinting..uda dibilang jangan nyanyi itu..malah itu lagi, nyanyi Spice up your life kek...cape deh.. -_-" batin bryan. Cieee..penggemar spice girls nih ye..

'TAMAT'

London, Baby !Where stories live. Discover now