Sisi Lain

17 1 0
                                    

Dia terdiam.

Menatap punggung perempuan itu yang kian menjauh.

Matanya nanar, seolah ingin bercerita.

Bibirnya bungkam, seolah ada yang menahan.

Perempuan lain berdiri di hadapannya.

"Kenapa jadi begini, Ka?"

Dia hanya menghela napas berat.

"Seharusnya memang begini 'kan?"

"Tapi setidaknya dia mendengar alasanmu dulu!" perempuan itu berseru.

Dia tersenyum, "Walaupun ada alasan, waktu tak akan kembali kepadaku."

Perempuan itu menunduk, "Kau benar. Waktu takkan pernah berbaik hati padamu."

"Inilah hidup, Na."


***

11 Agt 2018

senjanala

Rajutan KataWhere stories live. Discover now