「Chapter 4」

3.5K 532 17
                                    

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

[standard disclaimer applied]

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Sebuah rumor tidak hanya berguna sebagai bahan pembicaraan atau hinaan terhadap seseorang, tetapi juga menjadi bahan untuk sebuah penelitian kecil agar seseorang mendapatkan fakta yang pasti. Dari beberapa kegunaan rumor itu, hanya sedikit orang yang mau mencari tahu fakta dibaliknyaㅡmembiarkan seseorang menjadi tersiksa karena sebuah cerita bohong. Meski hanya ada sedikit orang yang peduli, orang-orang itu tetaplah ada dan salah satu dari mereka adalah Park Jisung. Walaupun masih berada dibangku sekolah menengah pertama, Jisung sungguh memiliki kepekaan luar biasa pada lingkungannya bahkan rumor besar dari sekolah menengah atas yang satu yayasan dengan sekolahnya pun bisa terdengar hingga telingannya. Rumor anehㅡmenurut Jisungㅡyang mengatakan bahwa Huang Renjun adalah penyihir jahat yang haus darah atau apapun itu karena terlalu banyak versi dari rumor itu seperti sebuah film dengan banyak sekuel.

Jisung adalah anak laki-laki yang mudah penasaran dan kadang rasa penasarannya itu membuatnya masuk kedalam masalah. Tapi, satu hal yang ia yakini adalah Huang Renjun bukanlah penyihir jahat. Jisung dan Renjun memang jarang bertemu, bahkan pertemuan mereka terjadi karena ketidak sengajaan. Menurut Jisung, Huang Renjun bukan manusia dingin tanpa hati yang selalu memiliki ekspresi datar karena ia pernah melihat betapa hangatnya senyuman dan rasa peduli Renjun pada sesamanya tanpa memandang rupa. Renjun juga sangat baik, ia bahkan pernah membantu Jisung untuk memperbaiki sepedanya.

Jadi, bagi Jisung, semua rumor mengenai Renjun itu sungguh aneh, konyol, dan jahat.

"Oh! Ini Jisung-ah!" seru seseorang dengan semangat sambil menghampiri Jisung dan ikut duduk pada duduk pada kursi di taman itu . "Sangat jarang bisa bertemu denganmu seperti ini!"

"Aku sedang berpikir." Jisung berkata dengan pelan lalu menatap lawan bicara. "Chenle, aku dengar kamu berteman dengan Renjun-hyung, benarkah?"

Zhong Chenleㅡlawan bicara Jisungㅡmemberikan tatapan kaget. "Kamu kenal dengan Renjun-hyung?! Bahkan kamu sudah memanggilnya dengan sebutan 'hyung'!!"

"Yah, kami pernah bertemu dua kali, itupun dua tahun yang lalu," bisik Jisung seakan-akan ia tengah membicarakan aib.

"Dua tahun lalu?" Chenle memberikan ekspresi aneh. "Ini sangat langka untuk seorang Jisung bisa mengingat seseorang yang hanya ia temui dua kali dan itu dua tahun yang lalu!"

"Itu, itu karena dia sangat baik hati!" sahut Jisung dengan cepat, bahkan telinganya memerah. "Dia juga punya senyuman yang hangat."

"Kamu benar! Renjun-hyung memang sangat baik, he's so pure." Chenle setuju dengan perkataan Jisung tapi ia tentu saja tidak mengabaikan rona merah dipipi dan telinga lawan bicaranya itu. "Kamu menyukainnya?"

"Uh, ya." Jisung mengangguk malu lalu dengan cepat menambahkan. "Tapi, bukan suka yang seperti itu! Aku mengaguminya dan ingin dekat dengannya..., kamu mengertikan?"

Chenle terkikik pelan. "Tentu saja. Aku juga menyukai Renjun-hyung! Meski sekarang dia jadi sedikit pendiam dan jarang tersenyum, aku tetap menyukainnya."

"Renjun-hyung jadi pendiam?"

"Yup! Aku tidak tahu kenapa Sejak pertama aku di Daehan High School dan bertemu dengannya, dia sudah seperti itu," jelas Chenle dengan sedikit cemberut. "mungkin ada hubungannya dengan rumor aneh itu. Kadang orang-orang bisa menjadi sangat jahat."

Jisung terdiam sejenak sebelum ia kembali bertanya, "Ngomong-ngomong, bagaimana kamu bisa suka pada Renjun-hyung, Chenle?"

Seulas senyuman lebar Chenle berikan pada Jisung. "Itu rahasia."

[ON HOLD] Peculiarity;『JaemRen+NoRen』Where stories live. Discover now