“Tunggu!” seruan Jinyoung menghentikan Daehwi yang baru saja berjalan beberapa langkah dari meja makan. Tangan Jinyoung bergerak menuju rambut Daehwi dan mulai merapikan helai-helai rambut itu yang terlihat berantakan. Jinyoung menatap puas pada hasil kerjanya dan mengusap lembut rambut Daehwi, “Begini lebih baik. Lekas mandi. Kau bau.” bisiknya dengan nada mengejek.

“Ya!” Sebelum mendapat amukan Daehwi, Jinyoung sudah berlari lebih dulu menyelamatkan diri. Tawanya pecah memenuhi seisi rumah, membuat Daehwi semakin tertunduk malu. Apalagi ada beberapa pelayan dan juga Bibi Song yang sempat melihat kegiatan mereka di ruang makan.

“Menyebalkan!” desis Daehwi. Namun ia tak bisa menyembunyikan senyum yang kian merekah di bibirnya.

.

Suara bel yang berbunyi nyaring menhentikan langkah Daehwi yang baru saja turun dari lantai atas. Kini penampilan Daehwi sudah lebih baik dari yang tadi setelah mandi. Dengan langkah ringan ia menuju pintu membukakan pintu untuk sang tamu.

“Daehwi Oppa!” teriakan membahana itu menyambut Daehwi ketika ia membuka pintu itu.

Bahkan Jinyoung yang sejak tadi berada di ruang kerjanya, segera berlari menyusul Daehwi. Ketika sampai di depan pintu, ia mendapati Daehwi yang menggendong seorang anak kecil, Chaeyoung. Disana juga ada Hyungseob  yang dikuti Woojin di belakangnya.

“Oppa!” seru Chaeyoung  yang sudah melebarkan tangannya pada Jinyoung.

“Hei, Princess. Merindukan Oppa, hm?” tanya Jinyoung yang mengambil Chaeyoung  dari tangan Daehwi.

Chaeyoung  mengangguk seraya melingkarkan tangannya pada leher Jinyoung.

“Dia merengek mencari kalian berdua terus menerus.” ujar Hyungseob.

"Masuklah. Aku senang kalian kemari. Setidaknya kami tidak berdua lagi" kata Jinyoung.

“Seonho tidak ikut?” tanya Daehwi sambil melongokan kepalanya keluar rumah mencari keberadaan Seonho.

“Tidak jadi. Katanya ada keperluan mendadak. Aku pun tidak tahu apa itu. Padahal tadi aku sudah menunggu didepan rumahnya.” jawab Hyungseob  dengan sedikit gerutuan.

Mereka mengobrol banyak hal. Sesekali di selingi celotahan riang oleh Chaeyoung  yang membuat dua pasang anak manusia itu menggeram karena gemas. Daehwi baru tahu jika Woojin itu adalah sepeupu Jinyoung yang sama-sama bekerja sebagai dokter di rumah sakit yang sama pula. Dan Daehwi juga baru tahu kalau Woojin adalah kekasih Hyungseob. Pantas saja waktu di rumah sakit kemarin mereka terlihat sangat dekat. Mereka itu benar-benar mirip kelakuannya, sama-sama suka menjahili. Mungkin itu yang dinamakan jodoh pikir Daehwi.

Chaeyoung  yang tadinya duduk di pangkuan Daehwi kini berlari ke arah Jinyoung yang sedang berbincang dengan Woojin. Anak itu duduk dan menyusup ke badan Jinyoung. Lelaki itu gemas dan menahan Chaeyoung  di antara kedua tangannya—hingga tawa Chaeyoung  terdengar dimana-mana.

Diam-diam Daehwi mengamati sosok laki-laki itu. Tapi setiap kali mengingat interaksi antara Jinyoung dan Chaeyoung , Daehwi merasakan hal yang berbeda. Laki-laki penyayang dan sosok Ayah yang baik. Daehwi bisa melihatnya saat Jinyoung berinteraksi dengan Chaeyoung .

“Oppa—sudah!” seru Chaeyoung  yang masih dibekap oleh Jinyoung.

“Tidak mau.” ia terkikik.

Daehwi yang mendengar Chaeyoung  berteriak langsung menolehkan kepalanya.

BUKK!

Baru saja ia melemparkan bantal sofa ke arah lelaki itu. “Ya! Hyung ini.” ia berlari ke arah Jinyoung, “Dia bisa kehabisan nafas jika begini. Sudah!” serunya seraya menarik Chaeyoung  yang kehabisan nafas karena tertawa.

My Annoying Bae || Bae Jinyoung X Lee DaehwiWhere stories live. Discover now