PART XIV: fitting baju, rahasia Leo terbongkar

1.7K 76 0
                                    

Leo memparkirkan sepeda motornya di perlataran butik mewah dikota tempat tinggal mereka itu. Saking mewahnya Lira sampai bengong setelah turun dari motor dia terdiam sambil menatap butik yang benar-benar mewah itu, Leo mendekatinya dan menggandeng tangannya masuk kedalam butik itu.

"selamat datang di butik kami, enjoy your day mrs dan miss." pegawai butik itu menyambut kedatangan tamu-tamunya. Leo mengangguk, sambil menggandeng tangan Lira Leo masuk kedalam ruangan kantor tempat desainer gaun dan setelannya. Leo mengetuk pintu beberapa kali dan langsung membukanya.

"hei...." Sapa Leo. Dania yang tengah menatap berkas di depannya langsung menoleh dan tersenyum kearah Leo.

"ah Leo, finally your coming." Dania menyambut kedatangan sahabat kentalnya itu, mereka bersalaman.

"kenalin, calon istriku Lira." Dania tersenyum kearah Lira dan menyalaminya.

"hei aku Dania, senang bertemu calon istri Leo." Lira mengangguk ramah.

"aku Lira, saya juga senang bertemu kamu."

"sayang ini desainer baju-baju kita, dia yang membuat baju kita menjadi berkelas. Jangan ragukan kemampuan dia kalau udah bikin baju." Lira tersenyum.

"biasa ajalah Leo, sama temenkan memang harus saling bantu."

"terima kasih Dania." Dania mengambil gaun dan setelan jas dari dalam lemari.

"walaupun kemaren kamu nggak bawa Lira kesini, ternyata ukuran yang kamu kasih tidak meleset, pasti ini akan cantik banget ditubuh Lira." Lira mengambil gaun yang di sodorkan Dania.

"nah, sekarang kalian berdua coba dikamar pas. Mana tau ada yang harus dikecilkan atau diperbaiki."

"oke Dan" Leo dan Lira sama-sama masuk ke kamar pas, pastinya dikamar pas masing-masing. Setelah menunggu cukup lama, Leo keluar duluan dengan tampilan yang terlihat sangat gagah dan tampan, Dania menganggukan kepalanya dan mengacungkan jempol tanganya. Leo tersenyum.

"Dania, bisa bantu aku. Aku sedikit mengalami kesulitan memakainya." seru Lira setengah mengintip dari kamar pas.

"oh iya iya, sorry Lira forgive me. Kamu memang harus dibantu memakainya." Lira tersenyum, Dania langsung masuk kedalam kamar pas.

"Dania, I have one question for him?" Dania yang keturuan Indonesia-Jerman, membuat dia agak kesulitan berbahasa Indonesia. Lira pun menyesuaikan diri.

"Tanya aja Lira"

"kamu udah lamakan bersahabat dengan Leo?" Dania mengangguk. Dia tersenyum melihat Lira, sambil tangannya merapikan gaun Lira.

"aku tau, kamu baru beberapa bulan inikan kenal dia." Lira mengangguk.

"awalnya aku juga kaget banget waktu dia datang dan minta dibuatkan gaun pengantin, tapi setelah dia cerita baru aku tau apa alasannya. Kamu pasti tidak yakin dengan diakan?"Lira mengangguk.

"benar sekali Dania, aku takut dia hanya mau mempermainkan aku atau menjadikan aku sebagai umpannya karena dia tidak mau dijodohkan dengan Sonya, pilihan neneknya."

"oh kamu juga udah tau tentang Sonya?" Lira mengangguk."Leo memang kasar dan galak banget, tapi setau aku dia belum pernah seperti ini dengan wanita manapun. Aku yakin dia benar-benar sayang dengan kamu Lira."

"I feel dream, aku kenal dia dijalanan. Hampir kena tilang olehnya, dan tragedi aku kehujanan dan dia meminjamkan jas hujannya untukku dan menyuruhku pulang karena udah hampir malam, serta dimana aku menemukan dia tidak berdaya di dipan pos jaga miliknya aku membawanya kerumah sakit karena panas badannya sangat tinggi, aku yang dulunya benci sekali dengan yang namanya polisi, namun saat dia menelponku aku rela bolos kerja demi untuk menemuinya dirumah sakit dan melihat keadaannya. Aku hampir gila memikirkan semuanya, dan beberapa minggu kemudian dia datang kepadaku mengajakku kencan dan malam itu juga di halte bis dalam keadaan hujan lebat Leo mengajakku menikah." Dania tertawa mendengarkan cerita Lira.

"oh my god, This unique stories right. benar-benar keren cerita awal mula pertemuan kalian berdua, aku sampai speacles mendengarkannya Lira. Aku tau banget apa yang tengah kamu rasakan saat ini, kebingungan kamu, dan semua yang kamu terka-terka saat ini juga. Tapi kamu harus yakin, Leo benar-benar sangat mencintai kamu. Asal kamu tau, kamu cinta pertama dia yang benar-benar baru dia rasakan saat bertemu kamu dengan tampang lucu kamu melongo kaget didalam ehm right blue helmet."

"helm biru, kok kamu tau?"

"dia cerita sama aku dan suami aku saat pertama kali bertemu kamu. Tuhkan dia bener-bener tertarik dengan kamu dari awal."

"but, why he scary. Right, you know what? His fearing." Dania tertawa geli mendengarnya.

"dia memang begitu, dia memang mencintai kamu. Tapi dia salah menentukan sikapnya dari awal sama kamu Lira, dia begini karena dia takut kehilangan kamu." Lira tersenyum mendengarkannya.

"ok, finish. Oh my god, Your so beautiful Lira" Dania memutar tubuh Lira ke cermin besar dibelakangnya. Lira tersenyum melihat pantulan bayangannya didalam cermin yang terlihat cantik dengan gaun putih yang dia kenakan.

"dengan kamu seperti ini, pasti Leo akan semakin mencintai kamu Lira. Kamu cocok sekali untuk mendampingi Leo." Lira tersenyum dipandang Dania lekat dan memeluknya.

"terimakasih Dania, kamu udah buatkan gaun seindah ini,"

"sama-sama Lira, aku juga senang sekali melihat hasilnya. Dan sangat sempurna ditubuh kamu." Lira melepas pelukannya dan kembali tersenyum. Dania merapikan rambut Lira dan membuatnya terlihat sangat menawan dan memikat.

"saatnya kita beri kejutan calon suami kamu itu" Lira mengangguk. "aku duluan yang keluar."

"kalian ini ngapain aja didalam, lama banget." protes Leo.

"sudahlah kamu ini kapan sih nggak protes, kamu lihat sendiri bagaimana sempurnanya calon istri kamu. Leo kamu harusnya beruntung memiliki dia."

"iya-iya, sekarang aku mau tau gimana hasilnya. Cepatlah"

"astaga. Sabar dong.... Lira buat Leo kagum melihat kamu." palan-pelan pintu kamar pas dibuka dan Lira keluar dengan gaun indahnya yang menjuntai. Dia berdiri tepat didepan Leo yang tengah takjub melihatnya, Dania tersenyum melihat ekspresi Leo yang terlihat sangat terkejut melihat Lira yang begitu cantik. Setelah sadar dia melihat kearah Dania dan mengisyaratkan dia untuk keluar, Dania langsung mengerti dan keluar, ditutup pintu kantornya.

Leo menatap Lira dari bawah sampai keatas, dipandang seperti itu Lira canggung dan malu, ditundukkan kepalanya dalam-dalam saat Leo tengah mengelilingi dia. Leo berhenti didepannya, dia menggenggam tangan Lira, menyentaknya pelan dan menarik Lira kepelukannya. Dipeluk erat tubuh mungil Lira, beberapa saat didalam pelukan Leo. Lira melepaskan diri dari pelukan Leo.

"kamu jangan macam-macam ini ditempat orang Leo. Kamu tunggu sini aku ganti baju dulu." Lira memutarkan badannya ingin kembali kekamar pas, sebelum tangannya memutar hendel pintu kamar pas Leo sudah memeluknya dari belakang. Lira menoleh kebelakang,

"Leo" Leo tidak menyahut.Dia memutar kepala Lira kebelakang dan mencium bibirnya, Lira segera sadar dan menahan Leo.

"Leo, ini sangat memalukan kalau kita ketauan Dania." Leo menaruh telunjuknya di mulut Lira.

"akan semakin tenang kalau kamu tidak berisik." Leo kembali mencium bibir Lira, Lira mendorong wajah Leo kebelakang. Namun, Leo tetap melumat bibirnya. Leo melepaskan ciumannya dan tersenyum kearah Lira.

"kalau ketauan Dania gimana? Kamu selalu begitu. Memaksakan kehendak dimana pun kamu mau, aku malu. Karena aku tidak tebiasa seperti ini Leo" ucap Lira. Leo mendekap Lira lagi,

"aku tau, itu alasan juga untuk aku menikahi kamu. Karena aku yakin kamu bukanlah seorang gadis yang biasa, kamu istimewa dan special. Karena kamu bisa menjaga apa yang patutnya tidak untuk orang lain, sayang. lusa sudah pernikahan kita Lira, asal kamu tau. Kamu hanya milik aku." Lira mengangguk pelan.

"tapi tidak bisa lagi, saat aku bertemu kamu. Semua bentengku seakan runtuh, kamu itu laki-laki dewasa yang sangat mengerikan." Lira cemberut.

"aku pasti setia sama kamu, nggak mungkin mengkhianati kamu. Lihatlah kamunya aja begini, sama sekali tidak memberi waktu luang sedikitpun untuk aku bernafas atau sekedar cuci mata." Leo menonyor pelan kepalanya Lira dan memeluknya lebih erat.

"one photo?" Lira mengangguk. Sambil tetap memeluk Lira, Leo mengambil beberapa potret dirinya dan Lira.

TBC

My Husband Police (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang