Gadis yang kesepian

Keseharian Rin (bagian 1)

Bagi kita yang telah mengetahui semuanya, shelter merupakan dunia yang sangat diimpikan.

Bagaimana tidak, dunia yang hanya milik kita seorang diri, di dalamnya kita bebas melakukan apapun dan membuat apapun yang kita inginkan.

Dunia seperti itu tentu saja diinginkan semua orang, terlebih lagi mereka yang lelah hidup di dunia nyata dan ingin melarikan diri ke dunia tersebut, menghabiskan sisa-sisa hidupnya disana untuk bersenang-senang.

Namun hal itu berbeda dengan Rin. Dia sama sekali tidak menginginkan kehidupan seperti itu.

Tanpa mengetahui apapun, tanpa mengingat apapun, tiba-tiba saja dia berada di dunia yang bahkan dia sendiri pun tidak tau apakah dunia itu nyata atau tidak.

Rasa bingung, takut, sedih, dan gelisah terus menghantui keseharian Rin disana.
Bagaimana mungkin dia bisa bahagia hidup di dunia seperti itu.

Rin sangat ingin kembali ke dunia dimana seharusnya dia berada. Namun dia tidak mengetahui bagaimana caranya untuk kembali.

Di dalam pikiran Rin hanya ada beribu pertanyaan yang jawabannya tidak dia ketahui sama sekali.

Walaupun begitu, Rin tetap menjalani kehidupannya disana.
Usaha demi usaha  dia lakukan untuk menghadapi rasa sepi yang menusuk hatinya, mencari tau dimana sebenarnya dia berada, serta berjuang demi mendapatkan kembali ingatan masa lalunya seorang diri.

Di awal kehidupan Rin di shelter,dia pernah bermimpi. Di dalam mimpinya dia berada di dalam lautan biru, perlahan-lahan dia  tenggelam ke dasar laut yang gelap.

Saat itu dia tidak bisa berpikir apa-apa, wajahnya terlihat tak berdaya, di dalam hatinya dia bergumam sesuatu, dia hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya.

"Apa yang akan terjadi padaku setelah ini ya?" berkata Rin di dalam hatinya sambil perlahan menutup matanya.

Namun tiba-tiba dia melihat gambaran sedikit kepingan ingatan masa lalunya.

Di dalam gambaran singkat tersebut dia melihat langit memerah dengan suatu benda besar yang perlahan jatuh ke daratan dan dalam sekejap semuanya meledak menghancurkan daratan.

Rin terkejut dan merasa sangat ketakutan melihat bencana tersebut.

Setelah beberapa saat gambaran tersebut pun tiba-tiba sirna dan Rin pun terbangun.