1.

45 1 0
                                    

Aku masih ingat akan hari itu.
Hari begitu cerah dan langit begitu biru.
Sinar matahari rasanya tak pernah sehangat itu.
Hidup rasanya tak pernah sedamai itu.

Rasanya aneh.
Benar – benar aneh.
Semuanya terasa damai dan hal tersebut sangatlah mencurigakan.
Mencurigakan bagi aku yang tak pernah percaya pada pada apapun di dunia ini.

Aku mulai menduga – duga.
Ah, apakah ini maksud dari ketenangan yang kamu rasakan sebelum kehancuran?
Ah, sepertinya begitu.
Kalau benar begitu, apa ini akhir dari segalanya?

Mendadak aku benci.
Marah dengan dunia ini.
Tidak adil.
Sungguh tidak adil.
Apa salahku hingga aku harus merasakan hal tersebut?

Aku masih ingat akan hari itu.
Hari begitu cerah dan langit begitu biru.
Angin berhembus lembut di wajahku.
Semuanya terasa damai namun kegelisahan mulai merambatiku.
Ketakukan mulai mendominasi pikiranku.
Apakah benar ini akhir dari segalanya?

Aku terlalu sibuk menduga – duga.
Sampai akhirnya aku melihatmu di kejauhan.
Tersenyum dan tertawa tanpa beban.
Dan kemudian menyadarkanku.
Bahwa, angin dan sinar matahari tersebut tidaklah menakutkan.
Kedamaian tersebut bukanlah ketenangan yang kamu rasakan sebelum kehancuran.

Semuanya, telah diatur oleh Tuhan.
Bagaikan takdir yang tak pernah dapat ditebak.
Dan tanpa kusadari, aku telah jatuh cinta kepadamu.

Heart ThoughtsUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum