Last Scene (Jungwoo x Oc)

22 1 0
                                    



Semuanya terjadi secara tiba-tiba. Pagi hari yang harusnya diawali dengan menyenangkan, burung-burung kecil yang seharusnya bertengger di batang pepohonan dan saling bersahut-sahutan, atau anak-anak kecil yang pergi ke sekolah bersama ibu mereka, senyuman dan tawa.

Entahlah.

Hal yang terjadi di Seoul benar-benar tak terbayangkan olehku sebelumnya, di hadapanku sudah tak terlihat lagi kota metropolitan, namun hanya terlihat bangunan yang hancur, jalanan yang retak dan bahkan ada yang menganga lebar, tak ada keramaian yang biasanya terjadi di pagi Seoul. Semua orang terlihat panik, menangis dan terkejut, kendaraan darat sama sekali tak bisa melintas, hanya helikopter yang sedari tadi berputar-putar di langit Seoul.

Aku memang melihat kejadian mengerikan ini terjadi, aku merasakannya. Dunia rasanya bergoyang selama lima menit, tidak terlalu lama memang...namun goyangan yang sangat keras itu mampu memporak-porandakan kota ini.

Tubuhku masih terdiam kaku di salah satu tempat pengungsian, seragam sekolahku terlihat sangat berantakan dan kotor, tangan kananku sedari tadi menyentuh lengan kiriku yang terluka karena tertusuk besi dari bingkai jendela perkantoran. Sangat menyakitkan, namun bukan itu yang mengganggu pikiranku sekarang.

"Kim Jungwoo?"

Tatapanku yang sedari tadi memandang bangunan yang perlahan-lahan mulai runtuh, teralihkan. Suster yang mengobatiku tadi muncul kembali, namun kali ini mereka bersama tiga orang yang kukenal, keluargaku.

Ayah, Ibu dan adik perempuanku. Mereka semua langsung menghampiriku, melihat kondisiku lalu kedua mata Ibuku mulai berkaca-kaca ketika melihat lenganku yang terluka.

"Astaga..."

"Aku sudah baik-baik saja." Aku langsung memeluknya.

Lukaku memang sudah tidak terasa terlalu sakit, namun sejujurnya aku tidak terlalu baik, lebih tepatnya perasaanku dan pikiranku. Aku sangat bersyukur keluargaku baik-baik saja, tetapi bagaimana dengan teman-temanku, dan juga....Seora.

Bagaimana dengan dirinya?

Apakah ia baik-baik saja?


Sehari sebelumnya

"Jungwoo!!!"

"Yaaa!!!"

Sial. Sebenarnya aku tidak terkejut, aku tahu gadis itu mengikutiku sejak tadi. Aku hanya ingin meneriakinya saja, ia benar-benar membuatku muak. Sangat muak.

"Apa kau terkejut?" Gadis bernama Kim Seora itu tertawa kecil, merasa menang karena mengira berhasil mengerjaiku.

"Apa maumu?" Tanyaku balik, aku malas berbincang-bincang dengannya.

"Wah responmu sangat dingin. Rasanya masih seperti musim dingin, bukankah saat ini sudah memasuki musim semi?" Seora sama sekali tak terganggu dengan apa yang sudah kulontarkan, ia justru kembali tertawa.

"Kau...sangat aneh."

Tawa itu kembali terdengar, "Benarkah?"

Aku tidak menjawabnya, kualihkan pandanganku ke depan. Enggan menanggapinya, dan ia kembali tertawa lalu berlari kecil, mendahuluiku. Rambut hitamnya yang ia kuncir kuda bergoyang ke kanan dan kiri, semua orang menatapnya aneh dan ia sama sekali tak mengambil pusing, dan tatapan orang-orang itu akhirnya tertuju kepadaku. Tentu saja, siapa lagi yang memakai seragam sekolah yang sama dengannya kalau bukan aku.

Last Scene (Jungwoo x Oc)Место, где живут истории. Откройте их для себя