The Choice : Cinta dan Keniscayaan

14 0 0
                                    

Sebuah kisah inspiratif yang di buat anak bangsa untuk bangsa

Judul cerita :
The Choice : Cinta dan keniscayaan hidup

Ide cerita oleh Lutfi Pratama

( saat ini aku sedang dalam perjalanan menuju rumahku di desa ciherang kabupaten bogor )

   Tak kala aku sadar bahwa bumi sedang meng-skenariokan cerita hidup ini , disitulah saat aku merasa hidup ini lebih berarti, sebab aku sudah memerankan peran ini dengan baik. Hidup memang serasa tak adil, aku yang terus mencoba meringankan beban orang lain, padahal aku pun tak mampu meringankan bebanku sendiri. Tapi aku tak pernah khawatir, sebab tuhan akan selalu ada untuk hambanya yang berserah . .

RUMAH ALIF

   Yah betul sekali namaku alif, aku seorang mahasiswa tingkat akhir yg gak lulus-lulus karna aku terlalu aktif mendemo pemerintah, ah nanti saja kuceritakan tentang diriku dan kehidupanku yg tak beraturan ini, sekarang aku mau bertemu ibuku dulu, aku sudah rindu .

  Kupandang keadaan rumahku dari luar, kuperhatikan tak banyak yg berubah, akupun melangkah menuju pintu, ku ketuk dan ku ucap salam . Tak lama seseorang yg sangat kucintai membukakan pintu untukkuu . .

Alif : bu . . .

Ibu alif : Masya Allah alif ( dengan ekspresi rindu namun dengan nada yg datar , tidak lebay ) . Kamu sehat nak ??

Alif : Alhamdulilah sehat bu . . Ibu apa kabar ?

Ibu alif : alhamdulilah baik nak ! , kamu sudah makan belum?

Alif : belum buk, alif laper hehe

Ibu alif : ya sudah kebetulan ibu jg blm makan, ayok kita makan sama2

Alif : ciiip . . Akupun bergegas menuju dapur dan duduk di meja makan sambil perhatikan ibuku menyiapkan makanan untukku

Ibu alif ; gimana kuliah kamu nak? Sudah beres

Alif : belum buk . .

Ibu alif : semenjak ayah udah gak ada, ibu tuh sendiri terus dirumah, bi lina pun jarang2 temani ibu ( bi lina adalah adiknya ibu alif ), jadi ibu sering kesepian disini ditambah kamu yang jarang pulang nak,

Alif : iyah bu

Ibu alif : ibu tuh khawatir, mikirin keadaan kamu disana, kok kuliah kamu bisa belum beres nak, memang kamu sibuk apa?

Alif : alif kerja buk, sama aktif organisasi

Ibu alif : organisasi . . . ??

Alif : aktivis kemahasiswaan bu , investasi sosial buat masa depan ( dengan raut wajah untuk meyakinkan ibuku )

Ibu alif : ya sudah, tapi kalau bisa kamu selasaikan dulu kuliahmu itu, ibu udah gak ada simpanan lagi, hanya cukup untuk makan sehari - hari aja sekarang

Alif : iyah bu , alif udah gak ada kuliah lagi kok, tinggal skripsi , doakan biar cepet beres

Ibu alif : ibu selalu mendoakan setiap harii, biar kamu suksees dan jadi orang yg berguna bagi bangsa dan agama

Alif : ibu doanya ganti, jangan gitu !!

Ibu Alif : loh kenapa lif ?

Alif : soalnya doa ibu sudah di kabul sama Allah,

Ibu alif : maksudnya ?

Alif : iyah , alif terlalu memikirkan keadaan orang lain, sampe2 diri sendiri aja gak ke urus saking pengen bergunanya buat bangsa dan agama

ibu pun terdiam heraan menanggapi jawabanku

Ibu alif: yasudah kamu cepat habiskan makanannya, terus mandi , ibu mau siapkan baju dulu buat kamu ...

Alif : oiya bu , besok alif mau jenguk ayah !

Ibu alif : mau ibu temani?

Alif : gak usah bu alif sendiri aja

Ibu alif : yasudah kalo gitu . .

   Aku akan ceritakan sedikit tentang apa yg sebenarnya terjadi . Saat itu aku sedang melakukan aksi demonstrasi di depan gedung istana kepresidenan bogor, di tengah2 orasi yang kulakukan, ibuku menelpon. . Tapi tak sempat terangkat olehku. Saat demonstrasi selesai , ku lihat banyak sekali misscall dari ibu, bergegas ku telpon dia dan ibu dengan cepat langsung angkat telponku . . Dan entah mengapa sore itu sangat dingin dan sedikit membuat bulu kudukku merinding, . Yah aku mendapat kabar kalo ayahku sudah meninggal dunia, aku pun terdiam seribu bahasa. . Sampai-sampai tak sadar aku meneteskan air mata. Saat itu keadaan sedang ramai oleh kawan2 organisasiku . Sontak mereka pun kaget melihatku menangis . Salah satu teman baikku menghampiri dan bertanya kenapa aku tiba2 menangis, akupun tak langsung cerita kepadanya. Aku bergegas berlari menuju jalan raya , aku tak tau kenapa aku berlari kesana . Tak habis pikir Aku pun teriak . Ayaaaaaaah . . . . . ( teriakku kencang ) ayaaaaah ( teriak aku yang kedua kali ) Ayaah . . ( aku memanggilnya sambil tertunduk seperti sedang rukuk, yah kamu bisa membayangkanlah posisiku seperti apa saat itu)

To be continued
*Note : saya akan lanjut chapter selanjutnya jika tulisan ini sudah mendapatkan 10 Like dan 10 komentar. Terima kasih

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 18, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Choice : Cinta dan Keniscayaan hidupWhere stories live. Discover now