9 - Suara Malaikat [Spesial Taeil's Birthday]

Start from the beginning
                                    

"That may be all I need, in darkness she is all I see, comes and rest your bones with me..."

Renjun tercekat. Suara itu terlalu mirip dengan yang ia dengar di mimpinya. Tidak sengaja, pintunya terbuka dan menampakan dirinya sebagai pengintip sekaligus menghentikan alunan melodi yang dipetik.

"Ah, maafkan saya sunbae. Saya tidak sengaja, saya permisi."

Renjun gagu dan ia segera berbalik agar sunbae trainee di sana tidak terganggu oleh kehadirannya.

"Ah tunggu!"

Baru saja beberapa langkah, ia dihentikan oleh seseorang yang ternyata sosok yang sama dengan si penyanyi bergitar tadi.

"Namamu?"

"Hwang Renjun. Sunbae?"

"Panggil saja Taeil-hyung."

"Taeil-hyung?"

Renjun membulatkan matanya. Gigi gingsulnya terlihat ketika ia tersenyum menyadari bahwa di depannya adalah trainee dengan vocal terbaik menurut sang pelatih.

"Aku dengar pelatih ingin kau fokus di vocal?"

"Hyung tau?"

"Kurasa pelatih ingin kamu menjadi vocalis."

"Sungguh?"

Taeil mengangguk, seraya mengusap rambut Renjun.

"Ah, maaf. Kamu imut, seperti seseorang."

Taeil menarik tangannya, dan ia baru saja menyadari sesuatu. Renjun tiba-tiba menampakkan raut muka sedih.

"Hei, kenapa?"

Taeil membawa Renjun ke sebuah ruang latihan yang sepi. Ia tidak mau dicap yang aneh-aneh karena membuat anak orang yang baru saja pindah nyaris menangis.

"Hei, ada masalah?"

"Tidak. Aku hanya teringat seseorang. Sekarang sudah tidak apa-apa."

"Benar tidak apa-apa?"

"Tidak apa-apa, hyung. Aku akan kembali ke ruangan."

Renjun berbalik dan segera menghentikan langkahnya lagi.

 "Oh ya, hyung, boleh aku meminta tolong?"

Sebagai hyung yang baik, Taeil langsung menjawab iya.

"Kalau nanti aku sudah bisa menyanyi, tolong dengarkan suaraku!"

Saat itu, hanya Renjun yang menyadari tetapi ia masih belum berani. Taeil bahkan butuh waktu setahun untuk membuatnya sadar bahwa seseorang dengan suara sehalus malaikat yang ia dengar lewat mimpinya adalah milik bocah yang mengganggu atensinya di hari pertama mereka bertemu.

____



"Taeil-hyung, nonton apa?"

"Ini, MR-removed NCT Dream."

"Hyung udah tua, nyadar kali nggak cocok di NCT Dream."

Taeil hanya tersenyum masam. Iyain aja deh biar cepat. Mereka mana tahu alasannya mendengarkan rekaman NCT Dream. Ia pun segera mengetikkan sesuatu dan mengirimkannya ke salah satu member tertua di NCT Dream.



____

"Injun, ngapain?" tanya Jeno yang mulai kesal melihat kawan sekamarnya tersenyum-senyum sendiri.

"Dengerin lagu."

"Lagu apa?"

"Ini lagunya NCT 127, keren banget."

"Yang mana? Ikutan dong."

"Nggak mau ah, streaming sendiri sana!"

"Injun pelit."

Andaikan Jeno tahu bahwa yang ia dengarkan adalah lagu NCT 127 yang direkam khusus oleh salah satu vocalis terkuatnya, secara pribadi, dan hanya dengan iringan gitar, entah bagaimana pikirannya. 

Ya, itu adalah rekaman lagu yang dinyanyikan oleh Taeil. Rekaman-rekaman yang hanya mereka berdua yang boleh tahu.








[Taeil x Renjun]
---END, 13 JUNI 2018 PUKUL 20:20 WIB---

Author note:

Yei, selamat ulang tahun Taeil-oppa. Sudah tua :D Eh, bercanda deng.

[Edit] Nah, setelah banyak informasi, memang benar hari ini ultah Taeil-oppa yaitu tanggal 14 Juni (di mana ya dapet tanggal 13 Juni) dan karena ini dipos pukul 00:20 KST pas ya :D

Btw, susah banget saya nyari momen Taeil Renjun, paling pas mereka main panah-panahan yang sumpah itu zaman gingsul Renjun masih ada. Saking sulitnya aku pusing juga buat fanfic-nya. Nyari fact mereka gak ada yang sama :D saya sampai bikin beberapa alternatif ide dari ukuran tinggi badan hingga ukuran sepatu. Eh, jatuhnya malah ke vocal :D

[Edit] Makasih yang udah dukung dan mau nunggu jika seandainya saya kembali memilih hiatus. Mau nangis karena dukungan kalian. T T

MOMENTSWhere stories live. Discover now