part 2

1.8K 155 12
                                    

Sehun pov

Dia keluar rumah dan aku segera memasukkan teman gadisku diam-diam. Baru saja kami memulai pemanasan saat dia datang, buru-buru kudorong Hyeri memasuki almari bajunya yang tidak terkunci

"Hyo, sudah pulang?"

"Iya, kenapa memangnya"

"Ah, jadi ingin makan es krim. Temani aku ya" kataku sambil menarik tangannya menjauh dari kamar

"Apa yang kamu lakukan?" dia mulai melihatku dengan pandangan curiga

"Tidak ada"

"Tidak usah berpura-pura, aku tahu kalau kamu melakukan sesuatu di rumahku kan?"

Dia bersikeras memasuki kamarnya, aku langsung mendorongnya hingga terbaring diatas ranjang miliknya kemudian langsung menindihnya.

"Hya, Oh Sehun kamu mau mati ya!"

"Aku lebih tua darimu, panggil aku oppa"

"Panggilan oppa tidak pantas untuk pria sepertimu"

Entah kenapa rasanya aku habis kesabaran dihadapannya dan mulai melakukan apa yang aku suka dengan tubuhnya. Berkali-kali dia meronta, berkali-kali juga aku berusaha membuatnya menikmati sentuhan tanganku ditubuhnya

"Sehun ah, hentikan!"

Aku terus melakukan aksiku sampai akhirnya Hyeri keluar dari dalam almari baju dan memukul kepalaku

"Dasar pria brengsek!"

Sekarang suasana jadi begitu canggung karena ulahku tadi

"Pergi sana, aku tidak butuh uangmu" katanya sambil mengusap air matanya yang hampir jatuh dihadapanku

Dua kali ini aku melihatnya seperti ini dihadapanku

"Maafkan aku, aku janji..."

"Pergi kataku!"

Aku tidak tahu lagi harus kemana, eomma dan appa mengusirku dan tidak mengizinkanku pulang kalau aku belum membawa calon menantu untuk mereka. Bukannya tidak mau menikah, hanya saja aku masih mau menikmati masa mudaku dan tidak mau terkekang hanya dengan satu wanita. Aku mendudukkan diriku didepan pintu rumahnya, siapa tahu saja dia akan luluh dan kembali membukakan pintu rumahnya untukku.

Jihyo pov

Aku membuka pintu saat akan berolahraga pagi, kulihat dia masih ada didepan pintu rumahku sambil tertidur

"Eomma, maafkan aku..." dia mengigau

Aku langsung menaruh tanganku diatas dahinya, ternyata tubuhnya demam. Kalau sudah seperti ini aku juga tidak akan tega padanya

"Sehun ah, bangunlah..." aku menepuk bahunya pelan

Dia membuka matanya, aku membantunya berjalan memasuki rumahku kemudian membaringkannya diatas ranjangku

"Hyo, maaf..."

"Sudahlah, lebih baik kamu beristirahat"

Hanya satu hal yang selama ini dia cari, kebebasan. Dia tidak akan pernah mau terikat hanya dengan satu wanita, itulah yang membuat kami akhirnya putus. Dia tidak pernah puas denganku dan dia tidak akan mau menunggu terlalu lama untuk menikmati tubuhku hanya saja aku bukan tipe wanita yang dengan mudah menyerahkan harga diriku pada seorang pria seberapa besarpun perasaanku pada mereka. Aku adalah wanita dengan prinsip, kalau sekarang kuberikan harga diriku pada pacarku lalu apa yang bisa kuberikan pada suamiku karena harga diri wanita itu cuma satu. Selama ini aku dan Taeyong juga sering melakukan kontak fisik hanya saja untuk yang satu itu aku tidak akan mau melakukannya sampai kapanpun kalau bukan dengan suamiku

"Sehun ah, apa kamu bisa makan sendiri?"

"Suapi aku"

Kalau seperti ini mau tak mau aku jadi teringat saat aku masih menjadi pacarnya dulu, dia sering sekali memintaku untuk menyuapinya bahkan terkadang aku harus melihatnya makan karena dia tidak suka makan sendirian.

"Hyo, bisa aku minta bantuanmu"

"Bantuan apa?"

"Menikahlah denganku"

"Hahaha, jangan bercanda"

"Maksudku kamu mau kan berpura-pura menjadi calon istriku, asal kamu tahu saja eomma dan appa mengusirku dari rumah dan mereka tidak akan menerimaku sampai aku membawa calon istriku pada mereka"

"Kenapa tidak menikah saja dengan pacarmu saja?"

"Kamu lihat kan kemarin dia marah padaku, bantu aku ya...please!"

"Berani bayar berapa?"

"Berapa kamu minta?"

"Sepuluh juta"

"Baiklah tapi jangan protes kalau aku meraba tubuhmu" katanya sambil tersenyum mesum

"Mau mati ya!!"

"Bagaimana, deal?"

Aku menghela nafas panjang sebelum akhirnya berkata

"Deal, kontak fisik hanya saat kita ada didepan eomma dan appamu saja. Kalau kamu berani menyentuhku saat mereka tidak ada, ku patahkan tanganmu!"

"Oke deal" katanya sambil menjabat tanganku

I live with My Ex (Jihyo X Sehun) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang