Hermione tidak yakin apa yang harus dilakukannya sekarang, ia berdiri bersandar pada salah satu dindin di dekat dapurnya, sambil menunggu air yang ia masak matang. Ia terus menghindari melirik ke arah Draco sekuat tenaganya.

Ia tahu pria itu sedang duduk di depan perapian dan menghangatkan dirinya, demi Merlin, berapa lama pria itu berdiri di luar dengan udara seperti ini?

Air di teko sudah matang, Hermione menuangkan air panas itu ke tempat teh kemudian bingung bagaimana membawa baki berisi tempat teh dan dua buah gelas.

Biasanya tamu yang datang ke rumahnya hanya kedua orangtuanya, Harry dan anggota keluarga Weasley dan mereka selalu membuat minuman mereka sendiri.

Hermione membersihkan tenggorokkannya. "Um.. Malfoy.." Hermione berseru pelan.

Draco melihat ke arahnya. "Bisa kau bantu bawakan tehnya ke ruang tengah?" Hermione bertanya.

Draco tidak mengatakan apa-apa dan langsung berdiri dan berjalan ke arah dapur, ia mengambil baki yang ada di depan Hermione dan berjalan membawa baki itu ke meja di dekat perapian. Ia sudah membuka jacketnya dan sekarang hanya menggunakan kemeja dan celana tebal.

Hermione menahan dirinya, ini posisi mereka paling dekat satu sama lain sejak tadi siang dan hal itu membuat perutnya terasa tidak enak.

Hermione tidak lama mengikuti Draco ke arah ruang tengah tapi tidak mengatakan apa-apa. Ia kemudian duduk pelan-pelan di sofa dan menuangkan teh di kedua gelas yang ada di situ.

"Silahkan diminum." Hermione berseru formal pada Draco. Draco menyesap tehnya dan mereka berdua hanya diam.

"Kau bisa disini sampai suhu tubuhmu lebih hangat, kalau kau ingin teh lagi kau bisa membuatnya sendiri, kalau kau mau cemilan juga ada di dapur, silahkan ambil sendiri." Hermione berseru, ia kemudian bangun dan perlahan berdiri tegak dengan bantuan tongkatnya.

"Aku ingin beristirahat dan aku harap saat aku bangun nanti kau sudah tidak ada di sini." Hermione berseru dingin kemudian berjalan perlahan ke arah kamarnya.

"Kalau kau pikir aku akan pergi begitu saja karena kata-katamu, maka kau salah, Granger." Draco berseru.

Hermione menoleh ke belakang dan menggelengkan kepalanya. "Kau tidak akan mendapatkan apa-apa di sini, Draco. Apapun tidak." Hermione menjawab dan masuk ke dalam kamarnya.

.

Begitu Hermione masuk ke dalam kamar, Draco langsung bergerak dengan cepat, ia menyisir semua bagian rumah itu selain kamar Hermione dari bagian paling depan sampai paling belakang. Dari hasil pemeriksaannya ia menemukan beberapa fakta dan lebih banyak pertanyaan.

Fakta pertama, Hermione tinggal sendirian di sana. Tidak ada tanda-tanda orang lain yang tinggal di sana selain Hermione. Ada satu kamar lagi di bagian agak belakang tapi tidak terpasang seprai di kasurnya dan beberapa perabotan ditutupi kain.

Fakta kedua, Weasley dan Potter masih berhubungan dengan Hermione. Buktinya di atas perapian ada foto mereka bertiga di depan halaman rumah ini yang mungkin hanya diambil satu atau paling lama dua tahun yang lalu. Draco akan memberi mereka pelajaran ketika ia kembali ke London.

Demi Merlin, ia bahkan membantu proses bersalin Ginny Potter dan Lavender Weasley dan mereka semua masih berani menyembunyikan keberadaan Hermione darinya. Ia akan membuat mereka menyesal pernah menganggapnya remeh seperti ini.

Fakta ketiga, Hermione hidup menyedihkan di sini, bukan artian menyedihkan dalam artian sedih sesungguhnya, tapi dalam artian yang seperti akan membuat Draco marah dan meledak. Di dalam kulkasnya hanya ada makanan beku, tidak ada makanan segar sama sekali dan itu menjelaskan penampilan perempuan itu sekarang.

Hermione terlihat kurus dan tidak sehat, rambutnya kusam dan tidak lagi keriting bersinar seperti dulu dan jika selama ini kerjanya hanya makan-makanan sampah maka ia tidak perlu mencari tahu apa penyebabnya.

Draco berusaha mencari-cari sesuatu, mencari sesuatu yang bisa memberinya jawaban, jawaban kenapa perempuan itu meninggalkannya dan sekarang ia berjalan menggunakan tongkat, dan jawaban kenapa perempuan itu memilih hidup menyedihkan seperti ini.

Tapi sepertinya tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan itu selain Hermione sendiri.

Draco menghela nafasnya. Ia memanggil peri rumahnya dan dalam sekejap peri rumahnya yang menjaga apartement-nya Bludger muncul di hadapannya.

"Ada yang bisa Bludger bantu, Master?" Bludger bertanya.

"Bludge... tolong kau minta bantuan dua atau tiga peri rumah dari Manor, kosongkan kulkas ini dan isi dengan makanan segar serta buah-buahan dan sayur-sayuran, bisa kau lakukan itu dengan cepat? Waktuku tidak banyak." Draco memberi instruksi.

Bludger mengangguk dan langsung menghilang. Tidak sampai lima menit ia kembali dengan dua peri rumah lainnya dari Malfoy Manor dan membawa apa yang diperintahkan Draco. Mereka mengerjakan semuanya kurang dari sepuluh menit.

"Apa ada lagi yang bisa Bludger bantu, Master?" Bludger bertanya.

"Aku ingin kau sampaikan surat ini kepada Blaise." Draco mengeluarkan kertas yang dilipat dari sakunya dan memberikannya kepada Blaise. "Tolong beritahu Blaise untuk segera mengerjakannya dan katakan padanya aku tidak punya banyak waktu."

Bludger mengangguk dan langsung menghilang.

.

Hermione terbangun dan melihat jam dinding di kamarnya. Sudah jam sepuluh malam dan perutnya keroncongan, tentu saja.

Ia masuk ke kamar dari siang dan menangis seperti idiot sampai tertidur, belum lagi belakangan ini ia sedikit insomnia dan menyebabkan jam tidurnya beberapa malam ini terganggu.

Hermione menghela nafasnya dan bangun dari kasurnya, ia meraih kruknya yang ia sandarkan tidak jauh dari sana dan memakainya, lalu berjalan keluar.

Dugaannya benar, Draco Malfoy masih di sana.

Draco berbaring di sofanya dengan tv yang menyala dengan suara pelan, siaran berita di sana mengabarkan bahwa badai besar akan datang malam ini dan kemungkinan aktivitas kota London dan sekitarnya akan lumpuh.

Hermione berjalan ke arah Draco berbaring dan berencana membangunkannya untuk menyuruhnya pergi sebelum ia terjebak di rumah ini bersama Hermione.

"I'm not going anywhere." Draco berseru begitu Hermione mendekat.

"Pulanglah, apa yang kau lakukan di sini? Kau tidak akan mendapatkan apa-apa dariku, Malfoy." Hermione menjawab. Seketika Draco bangun dari tidurnya dan duduk tegak di sofa itu sambil melihat Hermione.

"Dan aku juga tidak akan pergi sebelum kau menjelaskan semuanya." Draco bersikeras.

Hermione berjalan ke arah dapur untuk membuat makan malam, ia mengambil piring khusus oven dan baru akan mengambil sesuatu dari kulkas untuk dipanaskan saat ia kaget melihat isi kulkasnya.

"Apa yang kau lakukan dengan kulkasku?" Hermione bertanya, bersusah payah membalikkan tubuhnya agar bisa melihat ke arah tempat Draco duduk dan menyeringai penuh kemenangan ke arahnya.

"Kalau kau pikir setelah bertemu denganku kau bisa membunuh dirimu perlahan-lahan dengan sampah yang kau sebut makanan maka kau salah, Granger." Draco berseru penuh kemenangan, ia tahu betul Hermione Granger. Mungkin ia tidak akan mendapatkan jawaban dari perempuan itu malam ini atau dalam dua atau tiga hari ke depan, tapi ia tahu jika ia berusaha sedikit lebih keras, ia pasti akan mendapatkan jawabannya.

"Pulanglah, Malfoy. Kau sudah lihat akan ada badai sebentar lagi, kau harus pulang sebelum terjebak di sini." Hermione berseru.

"Kalau kau pikir aku akan membiarkanmu menghabiskan dua tiga hari sendirian di sini sementara badai mengamuk di luar, kau salah, Granger."

... to be continued.

Unbreak MeWhere stories live. Discover now