PART 9

84 19 20
                                    

“DIDUGA PARA PENYELUNDUP YANG TERNYATA MILIKI BUKTI CIRI-CIRI VAMPIR”

Mata kak Petra, kakak Vish membulat. Mulutnya sedikit menganga. Terlintas sebuah insiden yang melibatkan Vish akhir-akhir ini hilang.

“berdasarkan penyelidikan berlanjut, makhluk yang diduga vampir tersebut melibatkan banyak barang-barang mall yang terkena kerusakan, dinyatakan 8 orang meninggal dan 4 lainnya luka-luka di area tengah mall kalsel.

"Saat diperiksa oleh tim peneliti, makhluk tersebut terkapar di lantai mall dengan tanpa mengeluarkan darah sedikitpun. Hal itu menjadi pemicu utama mengapa ia dinyatakan sebagai vampir. Selain itu, ciri fisik yang dimilikinya terlihat dari gigi taring yang dua kali lipat gigi manusia normal serta memiliki telinga panjang yang tidak logis bagi kalangan manusia.”

“pihak kepolisian masih menangkap satu di antara vampir yang tersisa. Satu darinya telah mengaburkan diri yang pastinya akan disebarkan pihak kepolisian lain yang dapat menangani lebih lanjut hingga di luar daerah Kaltim. Pihak kepolisian daerah akan memasang sensor yang dapat mendeteksi lebih cepat pergerakan yang diduga vampir tersebut.”

Dari kejauhan, terlihat Vish berlari-lari kecil dari arah tanjakan kompleks Marmer, sedang menuju rumahnya.

“Kak! Aku ingin menceritakan peristiwa penting!”

“Vish aku dapat koran berita hari ini! Berita terbaru yang pasti kamu akan terkejut!”

Ucapan mereka bersamaan. Dan mereka peduli dengan pikirannya masing-masing.

Kak Petra menyodorkan korannya ke hadapan Vish sebelum ia mendahului memulai ceritanya. Baru baca sebaris, rasanya setiap kata-katanya menyeretnya untuk membaca lebih lanjut.

“kak... kak, ini...” ia masih tak lepas dari bacaannya.

“v... vampir itu benar-benar ada...?” terlintas sebuah potongan kejadian kecil di memori Vish. Segala peristiwa buruk berterbangan dipikirannya. Saat menemukan bayi di gua di tengah malam, kekejaman raja vampir yang kian membunuhnya, laju cepat empat vampir di tengah hutan, saat di selamatkan dan perbincangan kakak Keiiv...

“aku tidak tahu percaya atau tidak, tapi karena di situ ditulis keterangan ciri-ciri vampir dengan jelas dan rinci, aku mulai percaya.”

“kak… v… vampir itu… karangan orang zaman dahulu… kan?”

“itu benar! Aku tak menyangka vampir kini kembali lagi ke dunia manusia.”

Kembali ke dunia manusia… Vish merasa kalimat itu seperti,

“kembali ke dunia manusia untuk menghisap darah Vish yang telah membocorkan rahasia vampir.”

Haah?! Apaan itu!

“kak… kak! Bagaimana ini?!”

“Vish… aku tidak tahu harus bagaimana, kira-kira berapa vampir yang tersisa di dunia ini? Apakah polisi bisa menangani vampir?”

Terbayang wajah vampir yang ditemuinya di gua. Begitu seram…, dengan silauan mata tajam Keiiv yang dingin beku, raja vampir yang kejam dan suaranya memekakkan telinga, wajah Luke plus Rick yang bergairah akan darah…

Ha! Mereka mengincarku hingga memperkenalkan dirinya di alam dunia manusia? Apa dunia akan hancur, Tuhan…?

Atau apakah diriku yang sudah hancur, hingga berpikir yang sama sekali nggak masuk akal?!

“kak…!” Vish menjatuhkan korannya, dia jatuh terduduk. Lalu mengeluarkan butir-butir air mata.

Kak Petra yang melihatnya kini ikutan duduk, merangkul Vish dan menenangkan, “Vish, tidak hanya kamu yang khawatir, semua manusia di dunia ini pun pasti khawatir dengan kemunculan vampir di luar dugaan. Polisi sudah memasang sensor yang mendeteksi lebih cepat dari pergerakan vampir, kita harus yakin, polisi akan menembak para vampir yang masih tersisa itu! Lihatlah, seorang vampir yang dimaksud di koran ini sudah meninggal! Kita patut bersyukur….”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost Memories of VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang