Mereka lalu tertawa bersama.

Benar kata Sooyoung kemarin, Mr. Jeffrey benar-benar tidak pelit kepada para karyawannya.

Pesta yang diadakannya di rumahnya sangat elegan dengan menu makanan yang mewah dan luar biasa. Para pelayan berdiri hilir mudik menawarkan makanan kecil dan minuman di nampan. Sementara di meja prasmanan, makanan tampak tidak ada habis-habisnya.

"Ramai sekali di sini." Rowoon menggenggam lengan Doyoung dengan lembut, "Mungkin kita harus minggir supaya tidak tertabrak,"

Mereka terlambat datang ke pesta itu. Karena Rowoon terlambat menjemputnya tadi, jadi mereka ketinggalan acara pembuka, sambutan oleh Mr. Jeffrey sebelum acara makan-makan dimulai. Sekarang semua tamu sudah membaur saling bercakap-cakap satu sama lain, menikmati hidangan.

Pesta ini diadakan di kebun di halaman belakang rumah Mr. Jeffrey yang sangat indah. Rumah itu bergaya western dengan cat putih mendominasi keseluruhan bangunannya. Warna lain yang dominan adalah hijau. Warna itu memenuhi hamparan rumput luas yang tertata rapi, dengan lampu-lampu kuning yang temaram, menambah keeksotisan suasana pesta.

Sementara itu, meja prasmanan dihidangkan di gazebo luas, di tepi kolam renang. Pemilik pesta itu, Mr. Jeffrey tampaknya tidak ada. Doyoung membatin, matanya sudah mencari kemana-mana, tetapi dia tidak bisa menemukan sosok itu.

"Aku akan mengambilkanmu minum." Rowoon bergumam lembut, "Tunggu di sini ya."

Doyoung menganggukkan kepalanya dan tersenyum, lalu membiarkan Rowoon menembus kerumunan orang yang lalu lalang, mencari minuman.

Dia berusaha mencari-cari orang yang dikenalnya, tetapi tidak menemukannya, Sooyoung bilang dia tidak mungkin datang dengan kandungannya yang sudah sebesar itu, meskipun sebenarnya dia sangat ingin.

Doyoung berdiri di tempat itu beberapa saat, melayani beberapa teman yang menyapanya. Tetapi lama kemudian dia mengernyit karena Rowoon tak kunjung datang.

"Kau datang sendirian di sini?" suara itu sangat familiar, membuat Doyoung menoleh dengan tegang. Dan benar juga Mr. Jeffrey yang berdiri di sana, dengan segelas minuman di tangannya, menatapnya dengan pandangan yang tidak terbaca.

"Eh tidak." Doyoung menoleh ke belakang, mencari sosok Rowoon yang tak kunjung datang,

"Saya datang bersama Rowoon-shi."

"Lalu di mana dia?" Jaehyun mengernyitkan keningnya, tampak tidak suka.

"Dia... Katanya dia sedang mengambilkan minuman."

"Oh." Jaehyun menatap ke arah pandangan Doyoung, "Dia bodoh membiarkan pasangannya sendirian di sini, bisa-bisa pasangannya dicuri orang." Matanya yang tajam melembut dan Doyoung bisa melihatnya, ternyata Mr. Jeffrey menyimpan kelembutan di dalam dirinya, dibalik sikap dingin yang selalu ditampilkannya.

"Kau mau kutemani masuk dan mencari kekasihmu? Mungkin dia tersesat di dalam sana." Jaehyun mengedikkan bahunya ke arah bagian dalam rumah.

"Eh, tidak... mungkin saya akan menunggu di sini."

"Kita akan mencarinya, lagipula aku butuh Rowoon, ada beberapa hal tentang pekerjaan yang ingin kubicarakan dengannya." Dengan lembut Jaehyun menghela Doyoung supaya melangkah bersamanya, memasuki pintu kaca besar yang menjadi pembatas antara taman kolam renang dengan bagian dalam rumah.

Beberapa orang tampak duduk di bagian dalam rumah, asyik bercakap-cakap di semua sudut. Doyoung memandang ke sekeliling, juga ke bar yang menyediakan minuman, tetapi Rowoon tidak ada di sana.

"Mungkin dia ada di atas." Jaehyun mengedikkan bahunya ke arah tangga menuju lantai dua yang tampak temaram.

"Apakah lantai atas juga dibuka untuk pesta?" Doyoung menatap Jaehyun dengan ingin tahu. Lelaki itu tersenyum miring menanggapi.

UNFORGIVEN HERO (JAEDO)Where stories live. Discover now