"Sebentar, saya akan menelepon atasan saya." Sikap sang sekretaris yang ramah dan mengasihani itu langsung berubah serius dan dia meninggalkan Doyoung untuk menelepon atasannya.

Jantung Doyoung langsung berdegup kencang. Pikiran-pikiran buruk langsung menerpanya.

'Apakah dia salah? Apakah surat itu palsu? Atau mungkin sekedar lelucon untuk mengerjainya?'

'Astaga!' Pekiknya dalam tak pernah terpikirkan di benaknya tentang kemungkinan itu?

Doyoung memandang sekeliling dengan gelisah.

'Apakah dia akan diusir? Apakah dia akan dipermalukan?'



Rasanya lama sekali ketika Resepsionis itu kembali dari belakang. Dia sudah berhasil menguasai diri rupanya, senyum ramahnya sudah kembali.

"Interview akan dilakukan di lantai lima, saya akan meminta petugas kami untuk menemani anda ke atas."

Seorang petugas entah muncul dari mana dengan ramah menemani Doyoung melangkah masuk lift menuju lantai lima.

"Mari nona. Silahkan duduk dulu di situ, saya akan memberitahukan kedatangan anda."

Doyoung duduk di sofa sambil tetap mengerutkan kening, memberitahukan kedatangannya?

Kenapa seolah-olah dia adalah tamu yang sudah ditunggu dan bukannya salah seorang calon pegawai yang akan menghadapi test interview?

Dimana yang lain?

Doyoung memandang sekeliling yang sepi. Dia menyangka akan di interview bersama calon-calon pegawai lainnya tapi ternyata dia cuma sendirian.

"Silahkan Nona. Beliau berkenan menemui anda."

Masih dengan bertanya-tanya Doyoung melangkah memasuki ruangan itu. Sebuah ruangan rapat kecil yang mungkin difungsikan untuk mewawancarai calon pegawai.

Seorang perempuan yang sangat elegan dan cantik menunggunya di sana. Cantik sekali seperti model, wajahnya sangat beribawa dan terkesan dingin seperti Miss Korea. Dibalut setelan kantornya yang terlihat mahal dan menarik.

"Selamat siang. Silahkan duduk." gumamnya datar mempersilahkan.

Dengan canggung Doyoung duduk di hadapan perempuan itu.

"Saya Jung Krystal, Manager Utama. Mungkin anda bertanya-tanya kenapa anda bisa mendapat panggilan di perusahaan ini. Kami memperoleh rekomendasi dari universitas anda. Anda adalah lulusan terbaik di sana."

Rupanya kata-kata eomma Park ada benarnya, dia dipanggil karena rekomendasi dari kampusnya.

"Baik, pekerjaan yang akan ditawarkan kepada anda adalah Staff inti dari Direksi. Maksud saya, anda akan bekerja sebagai bawahan langsung dari Pemilik Perusahaan ini."

Otak Doyoung serasa dicubit, Staff direksi? Kenapa untuk jabatan sepenting staff direksi, perusahaan ini mengambil seorang lulusan baru sepertinya? Bukankah untuk jabatan seperti itu biasanya sebuah perusahaan akan mengambil dan mempromosikan pegawainya yang sudah lama mengabdi untuk naik jabatan?

Tapi pertanyaan-pertanyaan di otak Doyoung langsung terabaikan ketika dia berusaha berkonsentrasi penuh atas wawancara resmi yang mulai dilakukan oleh Manager yang cantik itu.

Wawancara itu berlangsung lama dan begitu resmi. Doyoung menjawab semua sesuai kemampuannya. Setelah pertanyaan terakhir dijawab, Nona Jung terdiam agak lama dan menatap catatan di mejanya. Perempuan itu lalu menatap Doyoung lama seolah-olah ingin membaca isi hati Doyoung.

"Kalau anda diterima. Seberapa cepat anda bisa mulai bekerja di perusahaan kami?"

Doyoung tergeragap, tidak menduga akan ditanya selugas itu. Biasanya mereka akan menyalaminya terlebih dahulu, kemudian mengatakan akan melakukan evaluasi dan akan menghubungi beberapa waktu nanti, bukan?

UNFORGIVEN HERO (JAEDO)Where stories live. Discover now