"Aku sayang padamu Oppa. Aku tidak tahan jika kau terus-terusan dalam kondisi seperti ini."

Jaehyun terdiam, tidak menanggapi. "Dia sudah lulus kuliah, nilainya bagus. Dia pasti akan diterima di perusahaan yang juga telah susah payah kau siapkan untuknya."

Krystal menatap Jaehyun penuh arti, lalu mendesah ketika Jaehyun tidak mengatakan apa-apa.

"Bukankah ini waktunya kau berhenti, Oppa?"

"Berhenti apa?" tanya Jaehyun.

"Berhenti memikul tanggung jawab ini seolah-olah kamu tidak akan pernah termaafkan" Cengkeraman Jaehyun di roda kemudi semakin erat.

"Aku memang tidak akan pernah termaafkan."

"Kejadian itu udah lama berlalu. Gadis itu bahkan mungkin sudah kehilangan kesedihannya dan menjalani hidup dengan bahagia."

Jaehyun mengernyit menggelengkan kepala. Membantah apapun yang berusaha diucapkan oleh adiknya.

"Tidak. Aku yang merenggut semua kebahagiaannya. Sebelum semua bisa aku kembalikan kepadanya dalam kondisi utuh. Aku tidak akan berhenti."

"Kau itu menyedihkan." Krystal menatap kakaknya dengan pandangan jengkel. Merasa seperti kaset yang rusak karena mengulang-ulang kalimatnya terus-menerus.

"Aku berdoa, semoga suatu saat gadis itu tahu siapa yang berada dibalik hidupnya yang berjalan dengan begitu mudah selama ini."

"Surat panggilan untukmu." Pengurus asrama menyerahkan surat yang terbungkus rapi oleh amplop berbahan kertas mahal itu.

Doyoung mengernyitkan kening. Dibacanya kepala surat di amplop surat itu yang ditulis dengan tinta emas elegan dengan lambang perusahaan yang sangat bonafit.

Perusahaan ini bergerak di bidang jasa konstruksi dan sangat terkenal. Doyoung tahu lambang perusahaan ini. Dia mengenal perusahaan ini, yang sering disebut-sebut oleh dosennya, dan juga sering muncul di berbagai media massa terutama yang menyangkut literatur bisnis dan keuangan.

Perusahaan ini benar-benar didirikan dari bawah. Menurut gosip pemiliknya masih muda. Memulai usaha ini setelah pulang dari sekolahnya di Amerika.

Dia mendirikan perusahaan dengan sistem yang serupa dengan joint ventura dengan penanaman modal dari perusahaan asing yang bergerak di bidang sejenis.

Kemudian dalam waktu lima tahun sudah merajai jajaran perusahaan konstruksi yang patut diperhitungkan.

Sebuah surat panggilan? itu benar-benar membuat Doyoung bingung, dia tidak pernah merasa mengirimkan lamaran ke perusahaan ini. Perusahaan ini terlalu bonafit untuk fresh graduation seperti dirinya. Bagaimana mungkin ada surat panggilan kalau dia tidak pernah mengajukan surat lamaran?

Pengurus asrama tersenyum melihat keragu-raguan Doyoung, "Sudah buka saja. Mungkin isinya benar-benar panggilan kerja untukmu."

"Tapi eomma, aku tidak pernah merasa mengirimkan lamaran ke perusahaan ini." Doyoung terbiasa memanggil pemilik asrama ini dengan sebutan eomma.

Bibi Pengurus asrama ini sudah seperti ibu kedua baginya. Ketika dia sebatang kara dan kedua orang tuanya meninggal dulu.

Doyoung memutuskan untuk berhenti sekolah dan mencari pekerjaan.

Kebetulan waktu itu seorang tetangganya mengenalkannya dengan eomma Park, seorang pegawai yang bertanggung jawab terhadap sebuah asrama putri yang saat itu sedang membutuhkan pembantu dan teman untuk menunggui asrama milik sebuah yayasan swasta tersebut.

Eomma Park adalah seorang janda tanpa anak yang hidup sendirian. Kehadiran Doyoung sangat membantunya. Bahkan kemudian eomma Park mengusahakan beasiswa untuk Doyoung agar dia bisa melanjutkan sekolahnya.

UNFORGIVEN HERO (JAEDO)Where stories live. Discover now