Part 8

9.4K 558 43
                                    

“astaga!! Baru beberapa jam berlalu saat dia memutuskan untuk mengenalku dan memulai semuanya dari awal. Tapi sekarang ini? Dia kembali menjadi patung es yang sangat dingin dan kaku”

Batin so eun menjerit sangat keras sampai sampai so eun takut kim bum bisa mendengarnya

“Mom? Setelah ini kita kemana?” tanya so bum dengan mulut yang masih penuh

Saat ini mereka memang sedang menikmati acara makan malam di salah satu restoran yang terkenal dan mereka memilih private room.

“em...., kemana ya? Besok saja ya kita lanjutkan. Ini sudah malam” so eun berusaha berbicara dengan nada yang selembut mungkin agar so bum dapat mengerti apa yang akan ia sampaikan

“tapi Mom.  So bum masih ingin bersama Mommy”
So bum menunjukan wajah memelasnya

“em... Kan Mommy sudah bilang kalau nanti saat so bum sekolah mommy yang akan mengantar dan menjemput So bum. Jadi nanti kita pasti punya banyak waktu oke??” so eun berusaha membujuk so bum agar kegiatan hari ini bisa sampai di sini saja berbeda dengan kim bum yang malah asyik diam memperhatikan keduanya.

“besok senin Mom akan mengantar dan menjemputku ya?”

So eun hanya menganggukan kepala sebagai jawaban atas permintaan Kim so bum

“Mommy....” So bum malah merengek karna tidak puas dengan jawaban yang So eun berikan

“Daddy akan pastikan bahwa Mommy yang akan mengantar dan menjemputmu. Bagaimana?” tiba tiba Kim bum angkat bicara

“benarkah?? Kalau begitu aku percaya. Karna Dad tidak pernah melanggar janjinya” seketika senyum so bum mengembang tanda bahwa ia puas

So eun merasa ada yang aneh pada suatu ruang di hatinya. perasaan bahagia dan jantungnya berdegup dengan kencang saat mendengar apa yang baru saja kim bum katakan. Mommy? Apa kim bum setuju dengan sebutan itu?

“Sso, So bum masuk sekolah pukul 8, dan pulang sekolah pukul 1. Saat pagi mungkin kau bisa ikut sarapan bersama kami dan makan siang bersama”

So eun bingung ingin menjawab apa. Menurutnya yang barusan kim bum ucapkan bukan sebuah pertanyaan melainkan pernyataan yang mengandung unsur paksaan.

“Sso..., boleh ku panggil seperti itu?” kali ini Kim bum menatap langsung ke mata So eun

So eun sedikit bingung dengan ekspresi apa yang harus ia tunjukan jadi dia mengedipkan mata beberapa kali

“hah? Tentu saja. Mengapa tidak?” So eun berusaha sedikit tersenyum walau susah karna degupan jantungnya yang keras

Hari telah berlalu...,
Dan saat ini sesuai dengan perjanjian So eun akan menjemput So bum. Telah disepakati bahwa so eun hanya menjemput
Karna rasanya kim bum tak akan tega membiarkan seorang Gadis manis seperti So eun bersusah susah dipagi hari untuk datang me rumahnya kemudian mengentar anaknya belum lagi nanti mengantar anaknya pulang.

Dan juga agar So eun tidak Merasa diperbudak oleh Kim bum.

Saat ini ditengah siang bolong seperti ini seorang Kim so eun menjemput ke salah satu sekolah ternama di daerah tersebut

So eun melangkah kan kakinya dengan semangat menuju kelas yang telah diberitau kim bum sebagai kelas dari So bum.

Pasti so eun tidak bercerita, bahwa akhir akhir ini mereka sering bertukar pesan.
benar ia dan kim bum mulai sering berkomunikasi lewat media elektronik. Walau sebenarnya so eun merasa itu hanya obrolan singkat dan kadang terlalu basa basi

Satu lagi, jika awal pertemuan kim bum sangat dingin padanya sepertinya saat ini kim bum benar bemar mulai ingin mengenalnya.

Pria dingin itu mulai mau menatapnya saat berbicara dan mulai memberi senyum saat so eun sedikit melakukan kesalahan

MommyNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ