Doyoung merenggangkan pelukannya lalu bangkit dari ceruk leher Jaehyun. Ia menatap netra Jaehyun yang seperti matahari, karena Jaehyun memanglah matahari itu sendiri. Jaehyun juga menatap netra bulat Doyoung, begitu indah seperti bulan. Karena Doyoung memanglah bulan itu sendiri.
Entah siapa yang memulai, keduanya mendekatkan wajah masing-masing hingga dua bibir itu bertaut. Lumatan-lumatan kecil mulai diberikan Jaehyun pada Doyoung. Semakin lama intensitas ciuman itu semakin panas. Keduanya bukan hanya berbagi lumatan. Desahan tertahan Doyoung terdengar
Jaehyun menggigit bibir bawah Doyoung dan memberikan akses lebih untuk menjelajahi isi di dalam mulut itu. Desahan Doyoung kembali tertahan. Keduanya berbagi semua rasa yang ada di hati. Cinta, kecemburuan, dan penderitaan masing-masing. Ketika benda tak bertulang keduanya bertaut dan menari bersama keduanya tahu mereka saling memiliki.
Jaehyun menggendong Doyoung ke kamar dengan keadaan masih berciuman. Tautan bibir mereka terlepas sesaat sebelum Jaehyun kembali menindih Doyoung dan menautkan bibirnya kembali.
Seharusnya keduanya tidak boleh seperti ini. Tapi mereka tidak peduli, mereka berdua adalah dua Dewa-Dewi kembar salah satu keturunan terbaik dari sang raja Olympus yaitu Zeus. Di dunia mereka tidak ada yang melarang hubungan antar saudara. Seperti hubungan Zeus dan Hera, tidak ada yang melarang hubungan seperti itu di dunia mereka.
Jaehyun menarik diri dari Doyoung, ia melihat mata sayu sang kakak. Kemudian merebahkan dirinya di samping Doyoung. Mereka saling berhadapan, saling menatap sebelum kelam malam Doyoung tertutup untuk menuju ke alam mimpi.
Jaehyun dan Doyoung sudah berakhir untuk hari ini.
Apollo tersenyum laku menarik sang kakak kembar ke dalam pelukannya.
"Aku mencintaimu kakak, dan itu tak pernah berubah hingga hari ini. Kau adalah cinta pertamaku dan cintaku paling tulus, paling murni dan tanpa syarat. Kau adalah tempatku pulang. Dan aku tahu kau juga akan melakukan hal yang sama denganku. Karena aku adalah tempatmu pulang. Seperti janjiku, aku akan menjagamu dan juga sumpahmu untuk menjadi seorang Maiden. Aku mencintaimu," kata Apollo mendaratkan sebuah kecupan di pucuk kepala Artemis.
.
.
.
"Ah, aku menyesal kenapa harus secepat ini ramuan sihirnya jadi, " gerutu Apollo.
"Diam kau! Apa kau tidak senang kakakmu kembali seperti semula? " tanya Artemis galak.
"Aku lebih suka penampilan laki-lakimu. Kau sungguh sangat manis, " sahut Apollo santai.
BLETAK
"Sakit kakakku yang cantik! "
Artemis mendengus kesal, tapi kemudian menghela nafasnya. "Tak apa-apa aku tinggal? "
Apollo tersenyum, ia tahu segalak-galaknya sang kakak tetap saja akan mengkhawatirkannya. " Aku baik-baik saja. Aku akan menemuimu tiga bulan lagi. Jangan lupa untuk ke Olympus tiga bulan lagi. "
"Asal kau tidak membuat masalah dengan Hermes lagi! "
"Kenapa jadi aku? " seru orang atau sebut saja Dewa lain yang sejak tadi sudah diabaikan oleh si kembar. Sebut saja dia Hermes.
"Karena kau biang keributan di seluruh Olympus! " gerutu Artemis.
Apollo tertawa setelah kakaknya kembali ke tubuh gadisnya, ia jadi semakin galak. Kalau orang tidak tahu mungkin akan mengira Artemis adalah gadia dua belas tahun yabg suka marah-marah padahal kakaknya itu sudah berumur lebih dari tiga ribu tahun.
"Jangan tertawa kau adik sialan! "
Apollo mengatupkan bibirnya langsung. Ia tidak ingin kena anak panah kakaknya karena ia membutuhkan banyak obat khusus Dewa hanya untuk menyembuhkan luka yang dihasilkan anak panah sang kakak.
"Baiklah Hermes! Antarkan aku kembali ke hutan di Kanada para pengikutku menunggu di sana, " seru Artemis. Gadis itu sudah naik ke kereta Hermes.
Hermes mendekati Apollo sebelum menuju kereta kudanya. Ia memberikan dua botol ramuan pada Apollo.
"Hecate bilang mungkin kau memerlukannya di masa depan. Yang berwarna kuning adalah penawarnya," bisik Hermes pada Apollo. Lalu Dewa pengantar pesan itu naik ke kereta kudanya.
Apollo melambaikan tangannya pada Artemis. Sang kakak hanya tersenyum sebagai salam perpisahan sebelum kereta Hermes menghilang di langit pagi Seoul.
Apollo memandangi dua botol ramuan itu.
"Hecate, kau memang yang terbaik! Sepertinya masih ada sesi selanjutnya dari Jaehyun dan Doyoung. "
Tak lupa wajah tampan Dewa musik itu menunjukkan sebuah seringaian.
.
.
.
END
Aku bikin apa ya? 😅😅😅😅
Ada yang suka ff seperti ini. Demigod au atau NCT as Greek Gods?
Kalau banyak yang suka, aku akan merencanakan ff seperti ini setelah salah satu ff chapteredku tamat. Tentu dengan konflik yang lebih berat. 😅 Aku suka sekali ff seperti ini apalagi kalau castnya dijadikan dewa-dewi Olympus.
Aslinya aku lebih suka kalau Jaehyun itu Poseidon tapi aku punya idenya buat si kembar Apollo dan Artemis. Jadilah di ff ini aku buat Jaehyun jadi Apollo 😅
Maafkan daku kalau ff-nya gak jelas! 😅
See You Soon!
Review Juseyo!
Salam NCTzen!
CZYTASZ
RandomPlay (JaeDo)
FanfictionIt's a little story from me which special dedicated to lovely couple JaeDo ! Special for JaeDo Shipper who love this couple so much. For JaehyunBear For DoyoungBunny For JaeDo Shipper This story from bearbunny_Jung
#Artemis_and_Apollo
Zacznij od początku
