#Artemis_and_Apollo

Start from the beginning
                                        

Artemis mendengus kesal ia memang tidak akan pernah terhindar dari yang namanya perdebatan jika sedang bersama adiknya.  Bahkan mereka pernah mendebatkan siapa yang seharusnya lahir lebih dulu sekitar 800  tahun lalu.

"Kenapa kau mengatakan kalau aku kekasihmu?  Sungguh kau harus ingat kalau kita ini saudara kembar Apollo sialan! "

"Apa ada masalah dengan hubungan seperti itu? Ayah dan Yang Mulia Hera juga bersaudara dan mereka menikah. Itu sungguh tak masalah jika ketika memiliki hubungan seperti itu karena kita adalah dewa, " seru Apollo. Ia menjelaskan sambil berkonsentrasi dengan kemudi.

Artemis kesal pada adiknya kenapa ia membahas hal seperti itu. "Terserah kau saja,  tapi jangan membuatku melanggar sumpah. "

Keheningan menyerang di dalam mobil itu,  tidak ada pembicaraan antara saudara kembar itu. Apollo berkonsentrasi pada kemudi sedangkan Artemis memilih untuk memandang pemandangan di luar mobil.

"Aku tidak akan melakukannya pada kakakku, " seru Apollo lirih.

.

.

.

Apollo menatap datar orang di depannya lebih tepatnya seorang yang menjadi CEO agensinya.  Ia memang tahu cepat atau lambat akan dipanggil oleh orang tua ini karena masalah yang sengaja dibuat olehnya.

Sengaja?

Tentu,  perubahan Artemis akibat ramuan sihir Hecate membuatnya memiliki ide untuk menjadikan Artemis kekasihnya di dunia manusia.  Bahkan kakak kembarnya itu jadi lebih manis dengan tubuh laki-laki. Apollo juga tak masalah dengan hubungan sesama jenis karena dia sendiri yang menciptakan itu di masa lalu.

Apollo bukannya ingin menghindari fans-fans yang mengelukan namanya.  Tapi ia ingin menghindari artis-artis yang mencoba menggodanya bahkan melakukan hal yang menjijikkan baginya.  Sebenarnya Apollo tidak masalah dengan meniduri manusia tapi ia tetap harus pilih-pilih karena ketika menghamili manusia, manusia itu akan melahirkan seorang pahlawan bagi Olympus.

"Konfirmasi saja, karena dia memang kekasihku, " sahut Apollo santai.

"Jung Jaehyun,  kau gila! Kau tidak memikirkan karirmu? " sahut sang CEO.

Apollo memutar bola matanya malas, "Aku tak masalah dengan itu."

"Tapi kami yang masalah! "

"Jadi kalian ingin memecatku? "

Ruangan itu langsung sunyi.

"Aku tak masalah jika kalian memecatku.  Itu tidak akan mengurangi kekayaanku. Oh iya ada juga produser di Amerika yang menawariku karyanya, " sahut Apollo santai.

Sang CEO memandang Apollo tajam.

"Jung Jaehyun! Kenapa kau mengatakan itu? " seru sang CEO tajam.

Apollo berdiri lalu mendekati sang CEO. "Aku sedang memberimu pilihan.  Mempertahankanku dengan mengkonfirmasi hubunganku.  Atau memecatku langsung dan aku akan pindah ke Amerika segera.  Ingatlah itu! " Apollo segera meninggalkan ruangan itu.

"Enak saja mau menekan aku yang seorang Dewa, " gerutu Apollo.

.

.

.

"Kau kenapa? " tanya Artemis yang melihat wajah kusut adiknya.

"Hanya berseteru dengan manusia-manusia menyebalkan, " sahut Apollo sambil melemparkan jaket kulitnya ke sofa.

"Oh"

Apollo mendengus hanya itu tanggapan yang diberikan Artemis? Ingatkan Apollo kalau kakaknya itu perawan dingin tak berhati dan bermulut pedas. Seharusnya ia tidak heran dengan tanggapan kakaknya itu.

RandomPlay (JaeDo)Where stories live. Discover now