#Artemis_and_Apollo

Start from the beginning
                                        

Dan berakhirlah Artemis mengikuti Apollo agar ia tidak bosan menunggu Hecate membuat penawarnya.

.

.

.

"Gaea Timur? " tanya Artemis bingung pada Apollo.

Apollo mengangguk.  "Bosan jika harus di barat terus. Berjalan-jalan di sini juga tidak buruk, mungkin akan lebih menyenangkan.  Kajja! "

Apollo menarik Artemis keluar dari kawasan steril bandara Incheon untuk bercampur dengan banyaknya orang berlalu lalang.  Artemis memutar bola matanya malas karena ia memang tidak terbiasanya dengan banyak manusia di sekelilingnya.

Cekrek

Cekrek

Artemis terkejut ketika ia mendapati banyaknya kamera yang ditujukan keduanya.  Tunggu,  lebih tepatnya kamera yang ditujukan pada adiknya Apollo. Tentu saja kilatan-kilatan kamera itu juga mengenainya.

"Apollo! "

"Sssttt"

Artemis mengerjap ketika adiknya malah menyuruhnya diam.

"Artemis,  jangan panggil Apollo di depan orang-orang ini.  Panggil aku Jaehyun! " bisik Apollo.

Artemis diam saja dan hanya mengikuti Apollo hingga mereka masuk ke dalam sebuah van yang sudah disediakan di depan mereka.

.

.

.

"Apollo! "

Apollo menoleh ke arah Artemis yang sedang tiduran di kasurnya.  Artemis membeku di tempatnya, ia memang sering melihat tubuh atletis Apollo yang memang membuat para Dewi atau makhluk lain jatuh cinta padanya dalam sekejap.  Tapi itu tidak berlaku untuk Artemis yang memang menjadi saudara kembar Apollo.  Tapi kenapa Artemis jadi mendadak gugup ketika melihat tubuh Apollo sekarang.

"Apa? " sahut Apollo bingung.

Artemis menggelengkan kepalanya agar otaknya kembali jernih. "Kau tidak mengatakan apa pun soal apa yang akan kita lakukan di Gaea timur.  Maksudku apa yang akan kita lakukan di sini, di Korea? "

"Oh,  itu mudah."

"Apa? "

"Temani aku bekerja di sini! "

"Memang apa pekerjaanmu?"

"Artis"

"APA?? "

"Ada yang aneh? "

"Kau gila!  Menarik semua perhatian manusia dengan menjadi artis.  Bagaimana kalau mereka sadar bahwa kau adalah seorang Dewa?"

"Mereka tidak akan sadar. Kau tenang saja menjalani kehidupanmu di sini sampai Hermes tiba membawa penawarnya. "

Artemis mendengus,  "Baiklah! "

"Oh iya,  ganti namamu jadi Kim Doyoung ya kak, " seru Apollo.

"Wae? "

"Agar kau bisa berbaur di sini. "

.

.

.

Artemis hanya memandangi Apollo yang sedang menjalani pemotretan dengan sebuah majalah.  Ia memang hanya diminta untuk menemani Apollo yang bekerja. Ia juga sudah tahu kalau adik kembarnya itu adalah artis terkenal di Korea. Tidak heran juga sebenarnya karena Apollo memang tampan dan sangat populer.

RandomPlay (JaeDo)Where stories live. Discover now