Work!

105 16 0
                                    

Suasana rumah yang semula ramai, seketika menjadi hening. Sebagian berkutat pada buku dan pena, sebagiannya lagi sibuk mengetik dengan laptop. Bahkan tak jarang dari mereka sibuk mondar-mandir dari ruang belajar ke perpus untuk mencari buku referensi.

Kelompok B (Jessica, Tiffany, Chen, Suho, Kris, Sunny, Kyungsoo, Xiumin)...

"Ada berapa banyak tugas yang harus kita selesaikan dalam waktu dekat?" tanya Sunny.

"Pelajaran IPA untuk hari Jumat: membuat rancangan karya ilmiah bertema teknologi, Matematika untuk hari Selasa: mengerjakan SEMUA latihan soal Bab 5 di workbook, bahasa Inggris untuk hari Selasa: membuat karangan singkat tentang kehidupan sehari-hari dan cerpen fantasi, bahasa Korea untuk hari Senin: menulis karya fiksi ilmiah min 2000 kata, dan Sejarah untuk hari Senin: membuat slide presentasi sejarah marga Korea dan huruf hangeul." Kyungsoo membacakan daftar tugas yang deadline nya mepet. Sebagai murid terajin se-CA, dia selalu mencatat tugas-tugas yang diberikan guru dalam notes hitamnya yang lebih memiliki kesan seperti death note dari pada notes biasa.

"Gila, ini benar-benar gila," ucap Chen sembari mengacak-acak rambutnya dengan frustasi. "INI GILA."

"GILAAAAAAAAAAAAAAAA."

Dengan auto mode on, Kyungsoo melempar Chen dengan buku hardcover Harry Potter.

"Dan cara Kyungsoo membacakan daftar tugas seperti malaikat maut yang membacakan daftar nama orang dan tanggal kematiannya." Kali ini Xiumin menyahut sembari bergidik ngeri. Kyungsoo hanya mengedikkan bahu, tanda ia tidak peduli.

Suasana kembali hening. Semua anggota kelompok B tampak berpikir bagaimana cara menyelesaikan tugas mereka dengan mudah dan cepat.

"Aku ada saran." Seketika semua tatapan mata tertuju pada Tiffany yang angkat bicara di tengah keheningan. "Bagaimana kalau kita membagi tugas berdasarkan mapel yang disukai? Karena kalau setiap anak mendapat mapel yang mereka sukai, pasti akan cepat selesai karena mereka benar-benar menguasainya."

"Ah, kau benar-benar pintar. Terima kasih atas usulannya, Tiffany-ssi," ucap Chen sembari membungkuk hormat pada Tiffany yang tertawa melihat tingkahnya.

"Aku akan mengurus slide sejarah," kata Kyungsoo dengan flat face nya.

"Untuk urusan teknologi, serahkan saja padaku," sahut Kris yang dengan sigap mengeluarkan dua buah laptop dari dalam tasnya, kemudian menyerahkan salah satu laptop dengan stiker huruf "K.S" itu ke Kyungsoo. Sudah menjadi kebiasaan Kyungsoo untuk menitipkan laptopnya ke Kris, karena baginya, Kris adalah orang yang paling bisa dipercaya.

"Karya fiksi ilmiah lebih dari 2000 kata terlalu mudah bagiku," ucap Chen dengan senyum songongnya.

"Karena tugas bahasa Inggris nya ada dua, aku akan membaginya dengan Sica eonni." Jessica mengacungkan ibu jarinya ke arah Tiffany.

"Oke, aku matematika. Itu mudah." Meski tidak se troll Chen, namun ucapan Xiumin barusan tetap sukses mendapat koor "Huuu~" dari teman-temannya. "Tapi, berhubung aku agak lumayan malas, aku akan mengerjakan setengah, sisanya buat Suho." Suho hanya bisa pasrah dan memberi tatapan 'sudah-kuduga' ke arah hyungnya itu.

"Aku ngerjain apa, dong?" tanya Sunny sambil manyun.

"Kau menjawab pertanyaan Kyungsoo dengan kelewat detail di mapel Sejarah, jadi... menurutku kau ada bakat di situ. Jadi ya, kerjakan saja bersama Kyungsoo," jawab Kris enteng yang disambut anggukan setuju oleh anggota kelompok yang lain.

"Kebetulan ada dua materi. Jadi, aku bisa membaginya denganmu, Sunny-ssi," ujar Kyungsoo yang ikut mengangguk pelan. "Karena sejarah marga Korea sepertinya terlalu banyak untukmu, jadi kamu cukup mencari materi sejarah hangeul saja."

Vampire and WolfWhere stories live. Discover now