"eh—kak hayeon mau milo cubes nggak? tadi temen aku bawa oleh-oleh dari thailand." jaemin merogoh tasnya dan mengeluarkan satu bungkusan berwarna hijau.
"MAU!" bukan hayeon yang menjawab, malah hwayoung yang antusias. jaemin dengan sebal melempar bungkusan tersebut, membiarkan hwayoung membukanya dengan semangat. "makasih jaemin ganteng."
"sumpah, kelakuan lo mirip bocah!" hayeon kini mengambil beberapa milo cubes dan mulai membuka bungkusnya, "kaya lebih tua jeno."
"emang, kak. tapi, gemes gitu kalau ayong manja gini." jeno mengusak kepala hwayoung dengan pelan, membuat cewek itu memeletkan lidah kemudian menyembunyikan wajahnya di dada bidang jeno—yang sudah berganti baju.
rumah hwayoung memang paling asik untuk jadi tempat nongkrong. karena pada lantai paling atas, semuanya sudah dimodifikasi menjadi ruangan paling nyaman. tempat bermain—karena lengkap dengan alat bermain video game, kulkas, kasur lebar empuk yang memanjang hampir 3/4 ruangan.
"kak ayon, aku boleh senderan ya, capek." tanpa menunggu hayeon mengiyakannya, jaemin langsung menyenderkan kepalanya di bahu sempit hayeon. membuat cewek itu sedikit risih tapi tidak bilang apa-apa.
"aku mau milo cubes,"
hayeon menoleh, membuat jaraknya dan jaemin makin menipis. cewek itu kemudian berpaling, sialan! kenapa jantungnya berdetak begitu kencang saat bertemu pandang dengan mata jaemin yang jernih. "u-uh, ambil aja sendiri."
"suapin."
"na, kamu punya tangan. ada dua pula." hayeon menggumam protes terus tapi tangannya dengan cekatan membuka bungkusnya dan memasukkannya ke mulut jaemin. "dasar bocah,"
"tapi serius kak, aku bisa mengayomi dengan baik kok."
"hmmm. gak denger."
jaemin bangun dan mengubah posisi mereka menjadi sebaliknya. ia bahkan tidak segan menempelkan kepala hayeon tepat di dadanya. hayeon berusaha untuk tidak berteriak—dada jaemin bidang dan hangat. "aku serius sama kamu."
cowok itu kini mengusap rambut panjang hayeon dengan perlahan, memberikan efek kantuk yang mulai terlihat. hayeon menyamankan diri, makin menelusup ke dada jaemin tanpa sadar. jaemin hanya tersenyum dan melanjutkan aksinya. "gemes banget kalau lagi ngantuk gini. pengen cium."
tangan hayeon yang berserah di lantai kini sudah menarik kuping jaemin cukup keras, kemudian cewek itu terkekeh. "enak aja cium sembarangan."
jaemin jadi ikut terkekeh, "aku minta ciumnya nanti, kalau kakak udah jadi pacar aku."
"gak denger."
"pelan-pelan ya kak, aku lagi berusaha jadi na jaemin yang baik untuk cha hayeon." jaemin kembali mengelus surai cewek itu. "aku nggak akan pernah bosen untuk bilang ke kakak, umur itu bukan patokan untuk suka sama seseorang."
"hmmm. selamat tidur jaemin."
jaemin mengacak surai hayeon gemas, kemudian ikut tertidur sambil menjadi bantal hayeon, "selamat tidur, kak hayeon."
YOU ARE READING
[TJS] jaemin; 2018.
Fanfictionjaemin bukan dilan, cuma kebetulan sikap dan wajahnya mirip.
![[TJS] jaemin; 2018.](https://img.wattpad.com/cover/144414797-64-k88266.jpg)