Leader and Maknae

5K 485 26
                                    

Diruangan yang sepi dengan minim cahaya, tampak seorang remaja yang tengah sibuk dengan laptopnya. Jarum jam mengarahkan angka 1:30. Artinya malam sudah sangat larut. Namun ia tidak begitu peduli dan terus melakukan pekerjaannya, walaupun kantuk sudah menyerang.

Bang Chan atau biasa disapa Chan. Leader dari grup Stray Kids. Matanya masih terjaga menatetap fokus dengan apa yang ia kerjakan.

Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat, jarum jam sudah menunjukkan pukul jam 2:30 dini hari.

"Ah... Sebaiknya aku mengerjakannya di dorm saja." Chan memijat pangkal hidungnya berusaha untuk menghilangkan kantuknya. Walaupun dia tau cara itu sebenarnya tidak berhasil sama sekali. Dengan langkah berat dia melangkahkan kaki-kakinya menapaki dinginnya lantai menuju tempat istirahatnya.

Sesampainya di pintu masuk dorm. Chan mengambil kunci dari sakunya dan membuka pintu utama. Dia berusaha sebisa mungkin meminimkan suara agar tidak membuat kegaduhan, sehingga para penghuni dorm yang berisikan 8 orang yang terlelap itu, tidak bangun dari tidurnya.

Chan yang melewati ruang tengah, melihat seseorang yang tengah menenggelamkan wajahnya di kedua kakinya yang ia tekuk di sofa panjang.

Chan sangat kenal sosok tersebut.

Yang Jeongin namanya. Maknae dari grup yang sama dengannya.

"Apa yang dilakukan Jeonginie?"

"Jeonginie?" Chan berinisiatif memanggil Jeongin dengan setengah berbisik.

"Ah.. Hyung." Chan bisa melihat Jeongin tampak terkejut akan kehadirannya.

"Apa yang kau lakukan? Bukannya ini waktu jam tidur?" Chan bertanya.

"A-aku hanya... Tidak bisa tidur hyung," Jeongin menjawab sambil tersenyum canggung.

Chan sangat yakin, jika Jeongin sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

"Hyung dari mana?" Kini giliran Jeongin yang bertanya seolah mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

"Aku dari studio latihan tadi." Chan berujar seadanya dan duduk di samping Jeongin. Jeongin sedikit menggeser tubuh mungilnya agar yang lebih tua bisa duduk bersamanya.

Hening melanda mereka.

Chan kembali membuka bersuara. "Hyung tau. Kau pasti tidak bisa tidur karena kritikan JYP PD-nim bukan?"
Jeongin tersentak mendengarnya, tubuhnya tiba-tiba terdiam kaku.

Dan bukannya menjawab, Jeongin kembali menenggelamkan wajahnya makin dalam di kedua kakinya yang dari tadi masih ia tekuk.

"Tebakanku benar," Chan berbisik lebih kepada dirinya sendiri dan menghela nafas.

"Hyung, aku..." Jeongin bersuara. Namun tidak ia lanjutkan, karena tampak sedikit ragu.

"Katakanlah," Chan berkata dengan lembut untuk menenangkan sang Maknae.

"Aku berfikir..." Jeongin memberi jeda.

"Aku... Apakah aku pantas di grup ini? Aku merasa seperti beban bagi member lain. Aku tidak berbakat seperti kalian." Jeongin tampak memejamkan matanya.

"Aku... Aku tidak pandai dalam dance, suaraku juga tidak sebagus Woojin hyung dan Seungmin hyung. Aku, aku..."

Terdengarlah isakan kecil Jeongin di ruangan yang sepi itu.

Chan sungguh tidak memprediksi Jeongin akan menangis.

Chan memeluk tubuh rapuh di sebelahnya seerat mungkin. Sembari mengusap lembut surai anak tersebut, mencoba untuk menenangkannya.

ChanJeong Collection | Stray Kids (BxB)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt