☁️ eleven ☁️

Mulai dari awal
                                    

"Udah pacarannya mba di depan pintu? Disini juga ada orang mau lewat, mbak." Sahut Mingyu tepat dibelakang Sinbi. Sinbi cuma bisa nyengir sebagai balasan dari sahutan Mingyu.

"SEUNGKWAN!!!" Teriak seseorang. Dan ternyata adalah Vernon. Vernon yang masih berbalut pakaian jas berwarna putih, langsung nerobos masuk ke rumah Seungkwan. Tapi, langkahnya di cegah sama Mingyu dan Seokmin.

"Wow... wow... wow... santai bro." Ucap Seokmin sambil menatap Vernon seperti meremehkan kehadirannya.

"Lu ngapain disini?" Tanya Mingyu langsung to the point.

"Ya, emang gue kesini mau ngapain? Memang ini rumahnya siapa? Seungkwan kan? Ya, pastinya ketemu Seungkwan lah." Ucap Vernon. Namun ketika Vernon mencoba untuk melepaskan diri dari halangan Mingyu, Mingyu malah genggam lengan Vernon.

"Selagi gue masih ngomong baik-baik, mending jangan ketemu Seungkwan dulu." Perintah Mingyu. Namun, Vernon langsung menarik lengannya dengan kasar.

"Gak ada hubungannya sama kakak. Ini masalahku dan masalahnya." Bentak Vernon. Kini Vernon membalikkan tubuhnya, berencana untuk mendatangi Seungkwan. Tapi, lagi-lagi Mingyu menarik lengannya.

"Gue bilang, mending lu jangan ketemu Seungkwan dulu. Lu denger gak sih?!" Bentak Mingyu balik.

"Udah, dong. Ini rumah orang. Gak enak sama Seungkwan juga tetangga." Sanggah Seokmin. Takut mereka kelepasan. Tapi, bukan Mingyu namanya kalo udah marah, gak bakal ilang keinginannya buat nonjok muka orang.

"Gue gak bisa, Seok. Anak ini butuh pelajaran." Balas Mingyu. Kini genggamannya yang berada di lengan Vernon, beralih ke kerah bajunya. Dan menarik Vernon sedekat mungkin dengan wajahnya.

"Sekali lagi gue kasih tau, selagi gue ngomong baik-baik. Gue saranin, jangan ketemu Seungkwan dulu." Kata Mingyu sekali lagi dengan nada sedikit melembut. Berharap Vernon mengerti.

Namun, Vernon menghempaskan genggaman tangan Mingyu dari kerahnya. Mingyu merasa diperlakukan seperti itu, tidak segan-segan untuk meninju wajah Vernon. Dan,tentu saja. Perkelahian terjadi saat itu juga.

"Hei!! Kalian berdua!! Berhentilah!!" Teriak Seokmin, mencoba untuk melerai Mingyu dan Vernon.

"MINGGIR, SEOK! KESABARAN GUE UDAH HABIS GARA-GARA BOCAH BRENGSEK SATU INI!" Teriak Mingyu.

"Yak! Kalian! Berhentilah! Teriak Sinbi sambil menghampiri Seokmin untuk melerai Mingyu dan Vernon. Tapi na'as...

PLAAKK!!

Karena suara tamparan itu, perkelahian antara Vernon dan Mingyu sontak berhenti. Ternyata, tanpa sengaja, Vernon menampar Sinbi hingga ia jatuh tersungkur. Dan betapa sialnya Vernon saat itu. Karena...

"CHOI HANSOL!! LAKI-LAKI MACAM APA KAU?! MENAMPAR PEREMPUAN?!"

"S-seungkwan?"

Semua tatapan menuju tangga. Benar saja, Seungkwan sudah berdiri disana. Mingyu yang awalnya mencengkram kerah baju Vernon, perlahan-lahan melepaskannya.

"K-kwan, g-gue bisa jelasin..."

"Mending lu pergi aja dari rumah gue." Usir Seungkwan tanpa memerdulikan kehadiran Vernon disana, Seungkwan tetap menghampiri Sinbi.

"Kwan..."

"Bi, ayo berdiri." Seungkwan membantu Sinbi berdiri dan membawanya ke kamarnya. Namun, saat Vernon mau mengejar Seungkwan, lagi-lagi dia di cegah oleh Mingyu dan Seokmin.

"Mending lu jangan nampakin diri lagi di depan Seungkwan." Perintah Mingyu. Kali ini Vernon menurutinya, namun dengan langkah kesal ia keluar dari rumah. Saat ia sudah diluar, ia menatap sinis pada Yuvin.

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang