Pertemuan

14 1 0
                                    

Aku Reina. Aku bersekolah di SMK pinggiran Bandung. Jurusan bisnis managemen, kompetensi keahlian niaga. Kalian pasti tahu kan kalau di SMK bismen siswanya kebanyakan perempuan siswa laki-laki hanya ada 3 orang. Bahkan diangkatanku ga ada siswa laki lakinya. Seperti kebanyakan perempuan lainnya, rasanya hampa hidup tanpa seorang laki-laki. Siswa laki yang hanya 3 orang itu sama sekali gak bisa menarik perhatianku.

Tapi meskipun sekolahku mayoritas perempuan, sekolah tetangga kebalikannya. SMK sebelah jurusan Otomotif tentu saja siswanya laki-laki semua. Sekolahku shift pagi dan sekolah tetangga shift siang. Terkadang aku nongkrong di pinggir lapang basket mereka bersama temanku yang lainnya. Alasannya karena teman-temanku punya kecengan.
Suatu ketika aku diajak oleh temanku yang bernama siti. "Rei kita kesekolah tetangga yuk..."
"Mu ngapain?" Jawabku. Agak males sih karena saat itu hari begitu panas.
"Yu akh" tiba tiba temanku Dwi begitu semangat. Aku kaget...
"Diiihh.. semangat bener??" Tanyaku.
"Ia dong kan mu lihat Johan..."jawab Dwi.
"Ok Siti lihat Tirta, Dwi lihat Johan, Maya Lihat Ilyas, Neni lihat Pasha, lalu aku???" Jawabku. Sekarang kalian ngerti kan kenapa aku males??
"Ayo aja... Siapa tau kamu juga dapet pacar kaya kita.." kata Siti.
"Ya udah deh ayo..." Kataku
Kita pun menuju kelapangan sekolah tetangga. Meskipun beda sekolah tapi kita bisa kesana kemari ya karena sekolah kita masih satu yayasan.
Ketika teman temanku bergantian berteriak memberi semangat pada pacarnya masing-masing aku hanya terdiam dan melihat mereka. Ya mereka adalah kelas XI otomotif 3 sedang pelajaran olah raga. Tiba tiba ada seseorang yang menghampiriku.
"Ipul" sapa ku..
"Hai Rei" lagi ngapain??
"Lagi nemenin mereka ngeceng" jawabku.
"Terus kamu ngeceng siapa? Ngeceng aku ya?" Gurau ipul. Ya aku memang dekat dengan Ipul. Kita sering terlibat pekerjaan yang sama. Kita sama sama pengurus OSIS.
"Apaan sih" jawabku sambil mendorong badannya.
Tiba tiba aku melihat seorang pria yang cukup menarik perhatian di pandangan pertama ku.
"Pul itu siapa?" Tanyaku penasaran.
"Yang mana?" Jawab Ipul.
"Itu yang pake celana item, sepatu item, Deket ring basket" Jawabku.
"Oh itu Alfi, napa?? naksir?" Ipul menggodaku sambil menyenggol badanku dengan lengannya.
"Iihh.. apaan sih" jawabku sambil agak malu.

Pelajaran olahraga pun telah usai. Pemandangan kami pun selesai. Mereka bersiap pulang akupun pulang. Temanku yang lainnya pulang dengan pacar mereka masing masing. Dan aku pulang bareng Ipul.

Ku rebahkan badanku diatas kasur... Aku pun tertidur....

Pagiku telah tiba. Waktunya aku ke sekolah lagi. Di sekolah aku bertemu teman-teman. Lagi lagi Siti mengajakku ke sekolah tetangga katanya dia janjian sama pacarnya Tirta. Meskipun agak males tapi aku gak bisa menolak ajakannya. Akhirnya kita beranjak kesana. Sementara Siti sedang ngobrol sama Tirta, aku bengong sendirian. Ko mau ya aku diajak Siti kan akhirnya gini aku sendirian. Bete. Tiba tiba dari belakang ada seseorang yang memegang pundak ku. Aku pun langsung menoleh.. ternyata itu Ipul.
"Woy... Ngapain bengong sendirian?" Tanya Ipul.
"Bikin kaget aja." jawabku.
"Biasa nganterin dia tuh..." Sambil menunjuk ke arah Siti dan Tirta yang sedang asik pacaran.
"Ko mau sih?" Kata Ipul.
"Ya kepaksa abis kalo ga diturutin tau sendiri lah... Dia bakal merengek terus terus dan terus.. bisa rusak nih kuping" jawabku pada Ipul.
Tiba tiba seseorang lewat di hadapanku. Dan entah kenapa rasanya aku pernah bertemu dengannya. Inikah yang disebut Dejavu? Akupun penasaran dan bertanya pada Ipul.
"Pul lihat deh orang itu yang memakai jaket coklat, sepatu hitam, siapa sih dia?"
"Mana?" Tanya Ipul sambil matanya mencari.
"Itu laki-laki yang itu tuh tuh dia nyamperin si baran". Aku sambil menunjuk dan berharap dia gak melihatku. Kalau dia lihat aku menunjuknya aku bisa malu.
"Oh itu, kamu kan kemarin udah nanyain bahkan udah aku kasih tau juga namanya" jawab Ipul agak ngenes.
"Oh ya? Jadi Siapa namanya?" Tanyaku kembali penasaran.
"Alfi, Alfi Faizal" jawab Ipul sambil agak berteriak sampe orang itu pun menengok karena merasa ada yang manggil namanya kali ya.
Aduh Ipul sumpah malu maluin banget. Refleks aku pun memukul Ipul karena kesal.

Setibanya di rumah aku kepikiran keisengan Ipul. Duh duh untung aja dia gak nyadar kalo aku merhatiin dia. Kalo dia nyadar aku bisa malu. Ok jadi namanya Alfi aku simpan di memori kepalaku. Kumatikan lampu dan aku mulai tidur.

Keesokan harinya disekolah....
Aku berjalan menuju gerbang sekolah. Dan lagi lagi dia berlalu di hadapanku. Aku pun berpikir kenapa rasanya aku pernah bertemu dengannya. Karena ngelamun aku jadi nabrak orang. Mana dia ngeliat lagi... Ouh malunya...

Waktu pun cepat berlalu waktunya istirahat. Waktunya nongkrong di kantin belakang. Seperti biasa aku bertemu Ipul. Dia duduk semeja denganku. Dan lagi lagi dari kejauhan aku melihat dia. Orang yang rasanya sering aku temui tapi aku lupa dimana. Akupun bertanya pada Ipul. "Tau orang itu ga?" Tanyaku pada Ipul.
Ipul sepertinya kesal dengan pertanyaanku.
"Ko mukanya gitu?" Kalo ga mau jawab ya ga usah.
"Rei. Minggu kemarin kamu nanyain dia, kemarin nanyain lagi, sekarang nanyain lagi. ko gak inget inget sih?" Jawab Ipul sambil agak ngenes.
"Oh ya? Ko aku gak inget ya? Pantesan rasanya ko aku pernah lihat dia tapi dimana gitu?" Kataku sambil ketawa.
"Ketawa!" Jawab Ipul sambil ngacak ngacak rambutku.
"Aarrgghh Ipul... Jadi berantakan kan" rengek ku sambil ku rapikan rambutku.
"Jadi siapa namanya?" Dengan sok imut aku menggoda Ipul.
Tiba tiba Ipul  memanggil nya.
"Alfi... Sini!" Teriak Ipul.
"Ipul apaan sih?" Aku berbisik dan juga agak malu gitu.
Dia menghampiri kami.
"Fi, kenalin temen aku..." Ucap Ipul
Diapun menyodorkan tangannya dengan penuh gemetar,, dengan mata yang tertunduk, dan ya ampun aku lihat telinganya memerah. Akupun membalas jabatan tangannya. "Re..ina" ucapku. Dia pun menjawab "Aa..alfi". Dengan suara yang gemetar.
Tuhan matanya begitu teduh. Inikah yang disebut love at the first sight?
Rasanya begitu sejuk... Aku merasa melayang di udara... Aku hanyut dalam khayalanku... Aku tak bisa berhenti tersenyum sendiri...

Begitulah pertemuan pertamaku dengan nya. Alfi Faizal. Akan selalu ku ingat nama itu.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Apr 03, 2018 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

AlfazDonde viven las historias. Descúbrelo ahora