Hanji memelas dengan wajah yang diimut imut kan. Levi yang melihat itu hanya memutar bola matanya. Percuma saja dia hanya membuang waktu disini dengan kacamata bodoh ini.

"Hey shorty!"

"Tch, apa lagi?"

"Tidak ada,"

Tanpa rasa bersalah sedikit pun, Hanji berjalan santai meninggalkan Levi. Hendak memasuki kamar (y/n). Levi dengan emosi yang tertahan pun melanjutkan perjalanannya. Namun niat Hanji untuk menemui (y/n) terhenti saat pintu didepannya tak dapat terbuka. Dengan kasar ia mengetuk pintu itu berkali kali.

"SIAPA?"

"Hanji,"

Dengan perlahan pintu itu terbuka. Menampilkan gadis cantik yang wajahnya tak henti hentinya merona. Kini tubuhnya sudah ditutupi oleh seragam.

"Ada apa denganmu?"

(Y/n) hanya menggeleng. Membuat Hanji makin curiga. Mereka mulai mengambil langkah menuju ruang makan.

"Apa yang shorty lakukan disini?"

"Maksudnya... k-kapten?"

Hanji mengangguk dan menatap penuh selidik pada (y/n)

"T-tidak ada, seperti biasa dia hanya membangunkanku,"

Melihat wajah (y/n) yang kembali merona membuat Hanji makin menjadi jadi.

"Kau menyukai Levi?"

"Iya!"

"Hah. Itu tidak mungkin Hanji-san,"

Hanji menggeleng berjalan mundur didepan (y/n). Memasang wajah dengan senyuman kuda.

"Aku tahu kok, kau tidak perlu menyembunyikannya dariku"

"Bahwa kau menyukai L-E-V-I"

"Hanji-san..."

Melihat perubahan wajah (y/n) Hanji menghentikan tawanya.

"Jika itu benar.... apa kau akan merahasiakannya?"

Hanji terdiam. Langkahnya ikut terhenti. Namun seketika ia...

"AHAHAHAHAHA"

Hanji tertawa keras. Sembari memegang perutnya dan mengusap air matanya.

"Aku tidak percaya ini,"

Tawa Hanji sukses menarik perhatian semua orang di koridor. Membuat (y/n) kembali merasa malu.

"Hanji-san!"

"Hahaha... maaf-maaf. Huh tenang saja (y/n) aku akan merahasiakannya!"

(Y/n) menarik nafas lega. "Arigatou"

-oOo-

(Y/n) dan levi saat ini tengah berlatih. Lebih tepatny Levi tengah melatih (y/n). (Y/n) yang sudah siap dengan 3DMG

(Y/n) menggunakan nya sesuai prosedur. Levi yang melihat (y/n) mengudara memasuki hutan hanya memasang wajah datar. Mata tajamnya hanya terfokus pada kedua tangan (y/n). Lebih tepatnya cara (y/n) memegang pedang.

Second Life || Levi Ackerman [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang