"Di, besok kita liburkan?..." tanya Anggi.
"Iya nggi, emang kenapa?.."
"Besok kita kerumahku yuk?.. Bosen soalnya, orang tuaku pada pergi." jawabnya.
"Okelah, tapi agak siangan, soalnya aku juga ada urusan bentar." jawabku.
"Oke deh." jawabnya.
Oh iya, kenalin aku Dian Putri, aku bersekolah di SMA ¤¤¤¤¤¤, dan orang disampingku ini adalah temanku, namanya Anggi Nuryani. Kami sudah berteman sudah sejak lama, bahkan saking lamanya, aku sudah menganggap dia seperti saudaraku sendiri.
Kali ini kami pulang jalan kaki, bukannya kami tak punya uang, tapi untuk menghemat uang kami supaya kami bisa menabung.
Rumah kami berdekatan, Rumah Anggi hanya terpaut jarak 4 Rumah dari Rumahku.
»»»»»
Sesuai janji kami kemarin, aku akan pergi kerumahnya Anggi. Kulihat dia sudah menungguku didepan Rumahnya.
"Anggi..." sapaku.
"Hai juga, yuk kita masuk. Main didalem aja." jawabnya.
Aku hanya mengangguk, mengiyakan ajakan Anggi.
"Di, kamu tau nggak rumor soal sekolah kita?..." tanyanya.
"Iya tau, soal salah satu ruang belajar kelas 12 kan?..." kataku.
"Hhmm..., lebih tepatnya kelas 12.1 kelasnya anak IPS." jawabnya.
"Emang kenapa?...." tanyaku.
Kita kan libur cukup lama nih,, gimana kalo kita main kekelas itu?..." katanya, spontan aku pun kaget.
Memang benar kami punya waktu libur yang cukup lama sekitar 5 hari. Tapi aku sungguh kaget mendengar ajakan Anggi.
"Kamu serius nggi?" tanyaku.
"Iya, kenapa emang?...." jawabnya.
"Alesannya kenapa?.. Kan kelas itu serem nggi?.." jawabku.
"Aku cuman pengen buktiin aja kok, itu rumor bener atau nggak, soalnya aku juga udah lama penasaran sama kebuktian dari rumor itu." jawabnya.
Kalo ku telaah, ada benarnya juga sih. Tapi bagiku, itu hal yang paling membuatku bergidik ngeri.
Sebenernya sih aku juga tertantang. Dan sepertinya, Rasa Penasaranku berhasil menumbangkan Rasa Takutku. Dan tanpa sadar akupun menyanggupi ajakan Anggi.
Kami pun memutuskan untuk pergi kesekolah kami malam ini.
»»»»»
Malam tiba, kami pun mulai mempersiapkan alat-alat untuk ekspedisi kami, seperti Senter, Baterai Senter untuk cadangan, makanan ringan, dan minuman.
Kami berangkat darii Rumah Anggi Jam 21.30, menggunakan motor matic milik Kakaknya Anggi. Dan sampai disekolah jam 22.12, cukup jauh.
"Kita masuk lewat mana nggi?.." tanyaku, karena kupikir gerbang sekolah ditutup ketika malam hari.
"Lewat gerbanglah Di, kalo digembok. Kita gunain aja penjepit kertas buat bukanya." jawabnya.
Penjepit kertas ya?, kaya maling dong kita masuknya. Ujarku.
Belum juga masuk, aku sekelibat melihat seorang perempuan diruang guru. Karena kebetulan salat satu jendela diruang guru menghadap ke arah gerbang. Mungkin Anggi nggak melihatnya, karena kulihat anggi sedang asyiknya mengoprek gembok agar kami bisa masuk.
Tiba-tiba angin bertiup kencanh disekeliling kami, mataku pun sampai kelilipan. Namun, saatku lihat kembali kearah jendela ruang guru. Cewek yang barusan aku lihat pun hilang entah kemana.
'Astagfirullah..! Kemana cewek tadi?..' ujarku dalam hati.
Tak lama Anggi pun membuka gerbangnya, dan kami masuk kedalam sekolah. Namun tak kusangka, makhlus halus yang ada disekolah kami ternyata sudah menyambut kami, salah satunya cewek yang kulihat tadi.
#####################
Baca kelanjutannya di chapter berikunya »»»
Berikan Vote, komentar dan kritikan kamu, supaya kedepannya, aku bisa memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam karyaku.
Terima kasih.
YOU ARE READING
Classroom - 12.1
HorrorDian, mungkin dia terlihat seperti siswi kebanyakan. Tapi, sebenernya dia bukanlah siswi biasa. Dia mempunyai hal yang tidak dimiliki oleh temen-temen sekelasnya. Sixth Sense, itulah kelebihan miliknya. berkat kemampuan itu dia bisa melihat ha...
