Bagian 9. "Sah"

1K 40 1
                                    


Tanpa terasa hampir 2 tahun sudah Aku bekerja disini.

Tak banyak perubahan, hanya lebih bersyukur sekarang keluarga sudah menerima hijrahku dengan lapang dada, ditambah dengan hijab lebar ini mereka tak mempermasalahkannya, perjuanganku tidak sia-sia. Allah SWT yang mempermudahnya, meski harus ada kerikil yang mengganjal maupun batu terjal yang harus Aku hadapi namun Alhamdulillah dengan berfikiran positif dan penuh keyakinan semua dapat teratasi. 

"Nilam"

Teman satu mes yang telah membawa perubahan besar serta membantuku dalam berhijrah. hari ini ahad, 6 April Dia akan melangsungkan pernikahannya. Bertemu dengan cara ta'aruf membuatnya menjadi wanita yang beruntung siapa sangka, lelaki yang dia nikahi sekarang adalah seorang TNI berpangkatkan jendral.

Bagaimana bisa...???

Inilah kuasa Allah SWT, berawal dari ta'aruf yang berlanjut dengan perkenalan keduanya, Nilam memutuskan untuk menerima lelaki tersebut sebagai calon imamnya, bukan karena dari pangkatnya, justru lelaki tersebut menutupi bahwa dirinya hanyalah seorang kuli biasa, diajak bertemu dengan keluarga dalam rumah yang amat sangat sederhana tak membuat Nilam gentar maupun mundur karena takut lelaki tersebut takkan mampu menafkahi dirinya kelak. Namun semata-mata Nilam memilihnya karena ini adalah pilihan Allah SWT, istikharah yang dia lakukan setiap malam terjawab sudah. 

Nilam mantap memilih lelaki tersebut sebagai kekasih halalnya, yang ketika acara lamaran tiba, sang calon keluarga mempelai pria datang beserta rombongan menaiki mobil mewah. Sebuah mobil pajero yang terparkir rapih dikediaman Nilam membuat gadis itu sempat bingung, dan yang lebih membuat kaget adalah lelaki yang barusan turun dari mobil tersebut adalah calon suaminya. 

Berpakaian Rapi lengkap dengan atribut tugasnya, lelaki itu mantab berjalan menuju kediaman Nilam, yang jika dibandingkan dengan rumah lelaki tersebut amat sangat jauh berbeda. Sontak keadaan ini membuat syok Nilam beserta keluarga. Bahkan Nilam sempat jatuh pingsan karena tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. 

Setelah siuman, lelaki tersebut yang bernama Johan menerangkan segalanya kepada Nilam maupun keluarga Nilam lainnya. Niat hatinya begitu mulia, memilih seorang wanita yang mampu melihat dia apa adanya, bukan karena pangkat maupun kekayaan namun semata-mata karena ketaatannya dalam beribadah kepada Allah SWT, mau menerima dia meskipun dia hanya seorang kuli biasa, ternyata semua itu hanyalah cara Johan untuk mendapatkan wanita yang benar-benar bisa melihat Dia dari hatinya bukan dari materinya.


"Saya Terima nikah dan kawinnya Nilam Cahyani binti Suparjo dengan maskawin seperangkat alat sholat dan cicin seberat 25 gram dibayar tunai." 

"Bagaimana saksi? Sah???"

"Sah........."

"Alhamdulillahirabbil Allamiin..."

Tangis haru pecah, ketika ijab qobul baru saja selesai diikrarkan oleh Johan Pratama suami Nilam Cahyani.

Aku yang menemani Nilam didalam kamar ikut terharu mendengarnya, tak hentinya Nilam menitikan air mata, hingga salah satu keluarga Nilam datang untuk menjemputnya dan untuk dipertemukan dengan kekasih halalnya. 

Masya Allah... Aku iri Ya Allah... 

Hatiku berkata seperti itu, ketika melihat kebahagiaan yang mereka dapatnya seperti sebuah dongeng yang menjadi nyata, ternyata didunia ini masih ada lelaki berhati mulia seperti kak Johan Pratama, 

"Semoga Aku juga mendapatkan lelaki seperti itu Ya Allah..." Doaku dalam hati.

-

--

8 Tahun...Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu