iii

5K 576 122
                                    

Malam itu, Jungkook tidak pulang. Sama sekali tidak pulang. Tanpa pepatah walau setidaknya terkirim lewat pesan, atau lewat suara telpon; tanpa kabar.

Malam itu, Taehyung terbangun jam Tiga malam dengan segala mimpi yang menghantuinya lagi. Terbangun, menggumamkan nama kekasihnya sambil meraba disampingnya hanya untuk menemukan Jungkook, kemudian masuk dalam dekapan pria itu dan menikmati setiap kata penenang yang keluar begitu halus dari mulut Jungkook. Rasanya begitu disayang.

Sebelum Taehyung sadar dirinya masih di Sofa tanpa Jungkook yang belum kunjung pulang.

Mimpi tentang Dua Tahun yang lalu, dimana dirinya benar benar menangis tanpa henti kemudian memutuskan membangun dinding yang begitu tinggi, menutup hatinya.

Dua Tahun yang lalu, dimana yang Taehyung dapat dari jatuh cinta adalah jatuh sakit. Sedikit Taehyung terima bahwa apa yang orang bilang tentang 'cinta tidak semudah itu' adalah benar.

Tapi hanya butuh satu senyuman, satu sapaan, juga satu kata manis yang keluar pada mulut Jungkook kala itu ("selamat menikmati harimu, manis.") meruntuhkan segala dinding tebalnya. Dinding yang harusnya menutup hatinya, mendorong cinta dari hidupnya. Kemudian hidup tenang tanpa cinta. Tapi nyatanya? Hidupnya tambah tidak tenang dengan dentuman jantung saat Jungkook menyapanya kala itu.

Hanya butuh tidak lebih dari dua bulan hingga akhirnya dinding Taehyung benar benar roboh tak bersisa. Hatinya terbuka lebar untuk Jungkook.

Dirinya, yang mencoba menutup hatinya karena tau berjuang sendiri pada hubungannya lalu, kini membuka hatinya begitu lebar lagi.

Awalnya, Taehyung mencoba melupakan segala hubungannya yang lalu. Begitu merasa disayang ketika Jungkook menunjukkan segala sayang-nya. Rasanya, tidak berjuang sendiri. Rasanya, indah sekali.


Indah sekali sebelum tau dirinya adalah pelampiasan.


Sedikit yang Taehyung tau, Dua Tahun yang lalu mereka berdua sama sama jatuh sakit. Meninggalkan segala kegiatan manis yang biasanya terisi dengan sosok lain, kini hanya bisa mengingat kenangannya. Sakit, karena tau harusnya kenangan itu manis sekali, namun kali ini mereka mengingatnya sebagai tanda yang menyayat hati.

Ketika mereka menjalin hubungan, Taehyung begitu sadar perasaannya dengan Jungkook adalah bukan main main. Bukan hanya sekedar rasa pelampiasan. Bukan hanya untuk memainkan perasaan.

Tapi Jungkook sebaliknya.

Keduanya sama sama mengucapkan kata cinta kala itu, namun bedanya; Taehyung tidak berbohong, dan Jungkook juga tidak berbohong, hanya saja kata cintanya bukan untuknya.

Mungkin mawar yang dimaksud Jungkook bukanlah dirinya. Mungkin matahari yang Jungkook ucapkan bukan untuknya.

Kini rasanya berbeda. Sangat berbeda.

Taehyung terbangun jam Tiga kala itu, tidak mendapati Jungkook disisinya lagi. Tidak ada kata penenang lagi juga usapan sayang pada kepalanya.

Bahkan, ini hari ulang tahunnya. Hari dimana Jungkook mengajaknya membuat kenangan yang begitu manis di hari pertama keduanya menjadi sepasang kekasih.

Namun sekarang, apa mungkin Jungkook akan ingat akan dirinya?

Dirinya pelampiasan. Dan Min Yoongi telah kembali. Dan Kim Taehyung tercampak kembali.

"Selamat ulang tahun, diriku."

Kemudian berucap doa pada hatinya dalam diam; "Hati, tetaplah kuat. Kita melaluinya, lagi. Jangan lelah, ya."

■ ■ ■

"From : Jungkookie♡
Tae, aku di Bar. Aku menginap di rumah teman tadi malam, maaf tidak mengabarkanmu. Hp ku mati.

DANCING ON MY OWN. / KVWhere stories live. Discover now