"ADUH MAMPUS GUE MAMPUS. GAKUAT MEREKA IMUT BANGET."
"HUWEKK MUNTAH NI GUE."
"Najis, cowok masa aegyo gitu."
"HEH LO?! GAUSAH NGEHINA NATHAN DEH, IRI AJA LO KUTIL KECOA."
Suasana jadi riuh seketika. Cuma gara-gara dua onggok manusia yang lagi beraegyo ria.
"Nan, kamu gak marah gitu aku imut di depan cewek lain."
Yoojung senyum, "kamu juga gak marah aku imut di depan cowok lain?"
Jihoon menghela napas. Ya, kalau boleh jujur, dia itu pengen marah tiap kali liat Yoojung aegyo di depan cowok lain. Jihoon bahkan rela ikutan aegyo biar Yoojung cemburu, supaya ngelarang dia berhenti sok imut lagi.
Tapi nyatanya?
"Nan, nanti pulsek aku mau ngomong sama kamu. Kali ini beneran serius."
Setelah wink ke cewek-cewek di depannya, Jihoon ninggalin Yoojung yang masih gak ngerti maksud ucapan Jihoon.
Yoojung senyum, tapi hatinya ngerasa sakit karena terlalu sering bohong. Bohong sama orang lain, bohong sama Jihoon, dan bohong sama diri sendiri. Yoojung capek. Tapi Jihoon juga gak peka, dia gak pernah ngomong sama Yoojung supaya berhenti.
Yoojung juga pengen dicemburuin.
Yoojung juga pengen berdua seharian sama Jihoon, tapi cewek-cewek itu selalu ngikutin kemanapun Jihoon pergi, "kapan selesainya?"
Mereka itu udah pacaran kurang lebih satu setengah tahun, tapi gak ada yang mau terbuka satu sama lain. Mereka terlalu egois buat mendiskusikan soal perasaan. Yoojung tau Jihoon itu childish, tapi kenapa dia gak berusaha buat berubah?
Demi Yoojung juga kan?
Demi hubungan mereka ke depannya.
Setalah Jihoon sampai di kelas, temen ceweknya langsung ngerubungin dia. Yoojung yang kebetulan lewat depan kelas Jihoon cuma bisa ketawa miris. Gak lama, pandangan mereka bertemu dan Jihoon adalah orang pertama yang milih buat gak peduli.
Kenapa gak putus aja?
"Ettt ett ettt kelyan minggir. Gue pinjem Jihoon dulu." Dengan rusuh, Woojin narik Jihoon keluar kelas. Dia ngos-ngosan, kayak abis dikejar banci kaleng.
"Lepasin weh!"
Woojin narik tangannya dari lengan Jihoon, "bisa gak sih sekali aja lo gak egois?"
"Lo ngomong apa barusan?"
"Berhenti egois, Nat. Lo nyakitin hati Kinan."
Jihoon yang belum konek cuma bisa melongo, gak ngerti sama sekali apa yang diomongin Woojin, "apa urusannya sama lo? Ini urusan gue sama Kinan."
Woojin mendorong bahu Jihoon yang mau pergi, "Nat, dengerin gue! Kalau lo buat Kinan nangis untuk ke sekian kalinya, lo mati di tangan gue."
Ha? Salah Jihoon apa?
👫👫👫
Krik krik.
Jihoon sama Yoojung gak ada yang mau mulai pembicaraan. Keduanya asik sama pikiran masing-masing.
"LAMA AMAT KELYAN?! GUE DOBRAK NIH YA??"
Teriakan Woojin ngerusak suasana, Jihoon yang sebelumnya mau ngomong langsung narik tangan Yoojung buat keluar kelas, "di rooftop aja ya, aku gak nyaman kalau ada dia."
Jihoon menunjuk Woojin yang melongo di depannya.
"WEH KELYAN MA--"
Suara Woojin ilang ketika Yoojung naruh jari telunjuknya di bibir, nyuruh dia diem. Woojin kicep, cuma bisa liat sahabatnya itu dibawa pergi sama musuh bebuyutannya.
Setelah sampai di rooftop, Jihoon juga gak mau ngomong, dia sibuk ngeliat pemandangan di depannya. Sedangkan Yoojung udah mulai bosen, "sebenernya kamu mau ngomong apasih?"
Jihoon nengok, terus buang muka.
"Kalau gak penting, aku--"
"KITA MANTANAN AJA."
Jihoon mau pergi, tapi berhenti waktu Yoojung bersuara.
"A-aku pengen seharian sama kamu tanpa diganggu cewek-cewek nyebelin itu."
"Aku... juga pengen kamu cemburuin."
Suasananya jadi tidak karuan, Yoojung mulai terisak dan Jihoon yang hanya diam di tempat.
"Nat, aku tuh pengeeeeen banget bilang ke kamu kalau aku itu cemburu, tapi entah kenapa mulut aku gak pernah bisa ngomong pas di depan kamu. Hiks."
Jihoon refleks meluk Yoojung, ngusap kepalanya pelan, "kamu tau gak dulu aku gak punya temen cowok sebelum deket sama kamu?"
Yoojung menggeleng.
"Kata mereka aku banci," Jihoon menghela napasnya, "tapi setelah pacaran sama kamu, mereka udah mau main sama aku walau sebagian masih nganggep aku banci. Aku gak perduli kok sama mereka, cuma aku gak suka liat mereka yang memuja kamu dan ngomongin aku di belakang. Mereka itu munafik. Di depan bilang a di belakang bilang b. Huh, aku benci banget sama orang yang kayak gitu."
Setelah beberapa menit gak ada tanggepan, Jihoon nepuk pucuk kepala Yoojung pelan, "nan?"
"Kinan?"
Masih gak ada tanggepan.
Sampai akhirnya dengkuran Yoojung ngebuat Jihoon ketawa. Yoojung tidur dipelukan Jihoon, udah kebiasaan emang kalau abis nangis, Yoojung bakal tidur.
Dan... berakhirlah dengan Jihoon yang berdiri berjam-jam di rooftop nunggu Yoojung bangun dari tidurnya.
nathan_j
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
❤ 56.969 likes
nathan_j Love was just a word before you showed it to me.
I love you❤ @kinan_y
View all 3409 comments
aliando yang jombs mah bisa apa(ಥ ͜ʖಥ)
yeryeri sama aku aja @aliando
danyeel PANAS PANAS @makeu @jeonjk
aliando wah bole bole @yeryeri
minaa_ INI MAH ECHAN BUKAN ALIANDO WKWKWKWK @aliando