BAB 2

853 103 24
                                    

My EX - Devil!

***

"Se... sebenarnya selama ini, aku... aku--"

"Kau suka padaku?" sela pria tampan ini dengan nada yang sangat amat santai. Jauh berbanding terbalik dengan ekspresi gadis di hadapannya itu. Pucat!

"Se-sebenarnya bukan begitu. Aku hanya... hanya--"

"Aku tau. Sejak dari awal kita bertemu, aku tau kau suka padaku. Ummm... sejak kelas satu. Bukankah begitu?"

"Eh?" gadis polos itu seketika mendongak dengan wajah tak percaya. Baiklah, darimana pria ini tau?

Benar! Sejak kelas satu dan bahkan sejak pertama kali bertemu, seorang Bia Mikayla menyukai sosok Niel Grady Arkhan tepat saat upacara penyambutan siswa dan siswi baru pagi itu. Sesuatu yang tak begitu mengherankan sebenarnya. Mengingat sosok Niel sendiri memang menjadi incaran banyak gadis.

Jari-jari Bia bertaut. Tubuhnya gemetar sekarang. Ia bahkan tak tau harus berkata dan bergerak bagaimana di depan pria yang ia sukai ini. Hingga tanpa diminta, buliran air mata itupun seketika jatuh. Entah karna apa. Sial memang! Kenapa ia harus menangis di depan pria ini?

"Kau ini lucu sekali," pria itu--Niel. Ia tampak tertawa sejenak menatap Bia yang menangis, lalu menggerakkan satu tangannya ke atas kepala gadis itu dan mengusapnya lembut. Pria ini benar-benar tak tau, jika itu justru membuat jantung Bia semakin berdetak tak terkontrol. Itu jugalah yang membuat air matanya semakin menetes deras.

"Ingin ku peluk atau ku cium?" lanjut Niel yang sontak membuat Bia menghentikan isakannya.

"Huh?"

"Agar kau berhenti menangis. Kau ingin ku peluk atau ku cium?" goda Niel dengan senyuman lebarnya. Wajah pucat Bia seketika memerah.

Bia hanya diam saja, berusaha keras mengendalikan dirinya sendiri. Sampai akhirnya, Niel kembali berkata...

"Baiklah. Aku menerimamu."

"Eh?" sekalipun samar, Bia tetap mendengar ucapan pria itu. Kedua mata indahnya berkedip indah, dan itu terjadi berulang kali, membuat wajahnya semakin tampak lucu dengan ekspresi terkejut seperti itu. Untuk kesekian kalinya, ia tak tau lagi harus berkata apa.

"Mulai hari ini kita berpacaran, dan jangan salahkan aku, jika mulai sekarang aku akan mencampuri semua kehidupanmu. Termasuk tentang teman-teman priamu dan juga... tubuhmu."

"Tubuhku??" Bia sedikit memekik seraya dengan cepat menutup mulutnya sebelum orang-orang di sekitar mereka ini curiga. Kontan saja, itu membuat Niel kembali tertawa menatap kedua mata Bia yang membulat penuh.

"Hahaha. Aku hanya bercanda."

"Ohh..., ya Tuhan."

"Tapi--" Niel sentak menghentikan tawanya lalu sedikit memajukan tubuhnya pada Bia. Mata elang yang dimiliki pria itu kini benar-benar menghunus tajam. Tentu saja, itu membuat Bia tertunduk. Entahlah, ia benar-benar tak bisa membalas tatapan Niel sejak dulu. Sungguh, ia masih sayang akan jantungnya.

"Ta... tapi?"

"Tapi... setelah ini, kau benar-benar harus sadar diri, jika kau adalah milik seorang Niel. Jadi apa yang menyangkut dirimu, itu juga akan menjadi urusanku, dan kau harus paham, bahwa aku sangat tidak suka bersaing dengan siapapun. Jadi apapun itu, jangan ada pria di dekatmu. Hanya aku... hanya boleh aku. Kau paham?"

My EX - Devil!Where stories live. Discover now