16

932 108 1
                                    

Kinal kehilangan arah. Ia tidak tahu apalagi yang harus ia lakukan. Setelah kejadian itu, Hari hari menyenangkan Kinal berubah menjadi mimpi buruk yang tidak diinginkannya.

Kinal menatap kaca meja riasnya, dan berkata pada dirinya sendiri.

"Veranda harus bertanggung jawab atas hal ini."

Pagi pagi sekali, Kinal bangun dengan perasaan dendam yang sangat besar. Veranda harus membayar semua ini. Ia telah merusak hubungannya.

"Kalau saja ia tidak menghubungiku hari itu, mungkin hari ini tidak akan terjadi." gumam Kinal dalam hati.

Ia tidak berniat sama sekali untuk menghubungi Veranda.

Ia tahu dimana Veranda berada.

Veranda

Hari ini langit berwarna biru cerah. Tanpa ada awan samasekali. Aku baru dapat kabar bahwa Mama dan Papa sedang pergi keluar kota malam ini. Jadi aku bisa pergi ke Bar tempat biasa aku dan Kinal datang kesana.

Aku tidak akan menghubungi dirinya dulu. Tebakanku, Ia akan datang.

..... karena ia akan meminta pertanggung jawaban padaku.

Malam pun tiba. Kinal pergi ke bar itu. Dengan dendam yang membuncah, ia dengan langkahnya yang tegap dan panjang berjalan ke bar tersebut. Rasanya ia ingin menampar Veranda sampai terkulai lemas. Veranda tahu Kinal pasti akan datang, dan ia sudah mempersiapkan semuanya.

FLASHBACK

Veranda keluar mengendap ngendap dari kamar tidurnya. Mencari handphone ayahnya yang beberapa hari yang lalu ia lempar. Ia mencari sebentar dan ia menemukannya. Lantas ia mengirimkannya ke handphone miliknya dan mengirimkannya kepada Fido. Orang yang telah merebut hati Kinal.

Walaupun Kinal dan Veranda memiliki jarak yang cukup jauh, tapi Veranda memiliki kekuatan yang cukul untuk membuntuti Kinal selama ia tak bersamanya.

Dari situlah ia tahu bahwa Kinal sudah memiliki pacar.
Dan dari situlah,
ia ingin membongkar kembali takdirnya.

TBC

Unchained FateWhere stories live. Discover now