^^My Beautiful Sista Part 16^^

Mulai dari awal
                                        

                “Lihatlah ke depan.” Bisik Elang menyadarkan Reyna dari keterlenaannya di pundak Elang. Reyna lalu menatap ke depan dan tercengang.

“Elang...” bisik Reyna tak percaya, Elang menurunkannya dan menatap gadisnya lekat.

“Kita akan makan malam, ditemani taburan bintang di atas bukit my girl...” bisik Elang, membuat Reyna tersenyum lalu memeluk Elang.

“I love you.” Bisik Elang, Reyna tersenyum dan mengangguk.

“I love you too...” balas Reyna membuat Elang semakin memeluknya erat.

                Elang tertawa pedih saat mengingat semuanya. Ia tau ia telah meragukan gadis itu gadis yang dulu pernah menjadi kekasihnya, namun ia juga yang mengakhirinya hanya karena kecemburuan belaka. Dan kini, ia benar-benar harus kehilangan gadisnya.

                “Rey... aku masih sangat mencintai kamu, masih sangat mecintaimu honey....” bisik Elang lirih. Ia memeluk foto mereka berdua erat. Ia tidak rela, sangat tidak rela. Hatinya sakit. Benar-benar sakit.

                                                                                           *****

                Anton tersenyum menatap dua malaikatnya telah mampu berdamai dengan takdir. Telah berdamai dengan hati dan perasaan mereka. Ia tertawa pelan. bagaimanapun ini akan menjadi sedikit rumit jika akhirnya mereka bertengkar, bahkan akan menjadi bencana jika mereka nantinya tidak akan bisa bersama. Namun ia percaya, akan ada hikmah dibalik semua ini. Ia tersenyum menyaksikan bagaimana kedua malaikatnya tersenyum.

“Papa selalu berdoa yang terbaik untuk kalian Nak.”

                                                                                           *****

                “Kakak.... Ish Kakak mah nyebelin...” pekik Reyna kesal, Arya tertawa lalu kembali menyuapi Reyna. Reyna melahap apelnya dengan senang.

“Kenapa kau selalu makan seperti ini kalau kakak dan papa yang menyuapimu?” tanya Arya gemas, Reyna tersenyum sambil mengunyah makanannya.

“Karena rasanya berbeda, lebih enak.” Sahut Reyna cuek. “Lagi!” pinta Reyna manja. Arya tertawa lalu menyuapkan potongan apel terakhir. Reyna mendesah puas, ia lalu menatap Arya yang tengah memandanganya lekat. Reyna tersipu malu.

                “Kakak ngapain sih liatin aku gitu?” bisik Reyna merona, Arya tertawa pelan, ia lalu membelai pipi gadisnya lembut.

“Kenapa my dear? Apa aku tidak boleh memandang wajah kekasihku?” bisik Arya, membuat Reyna semakin merona malu.

                Arya lalu memeluk Reyna lembut.

“Apa badanmu masih sakit?” tanya Arya, Reyna mengangguk pelan.

“Kalau buat duduk lama juga sakit, tapi sakitnya berkurang kalau ada kakak disini.” Bisik Reyna membuat Arya tersenyum senang. Arya menatap wajah Reyna lekat, perlahan, ia memajukan wajahnya, Reyna menatap Arya lekat, ia bisa merasakan hembusan napas sang kakak, sampai kemudian....

                “Reyna!!!! OMG hellooo.... Kenapa gak bilang kalau elo udah sadar?!!” pekikan Yunia membuat dua insan yang hampir menyatukan diri mereka menjadi salah tingkah, dan tanpa merasa bersalah sedikitpun, Yunia langsung mencium pipi Reyna cepat.

My Beautiful SistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang